-9-

15.8K 607 15
                                    

Leinna POV

Kejadian tadi siang masih teringat di ingatanku.

Semua ucapa Nadya tentang kenyataan 6 bulan lalu terus bergeming di telingaku mengakibatkan akku kesulitan untuk tidur.

Saat aku melirik jam dinding di kamarku, ternyata sudah menunjukkan pukul 12 malam dan biasanya aku sudah masuk alam mimpi jam segini.

Aku benar benar tidak bisa melupakan semuanya, aku masih sangat penasaran dengan apa yang telah dilakukan Fabri.

Tak kuasa menahan semua ini akhirnya jari jemariku mulai mengetik sebbuah pesan untuknya.

"Fab, besok lo free ga? Kerumah gue yuk, nyokap bokap ngajakin dinner tuh hehe.."

Yup, aku memang sengaja berbohong untuk itu.

Tidak akan mungkin bukan bila aku to the point menanyakan jin apa yang dia pakai untuk menjamahku?

Setelah hampir 15 menit aku bengong, akhirnya terlihat sebuah balasan atas pesanku tadi dari Fabri.

"Siapp Len, jam berapa?"

Ternyata dia belum terlelap, huh mungkin bagi kaum lelaki seperti dia sudah biasa terjaga sampai malam.

"Jam 7 malam. Gue kira lo udah tidur Fab." Balasku.

"Hahaha, belum kok santai aja lagi. Gue lagi ngerjain kerjaan kantor banyak banget."

Astaga ternyata dia sedang mengerjakan kerjaan kantornya, aku kira dia insomnia atau bahkan dia menonton bola. Maafkan aku sudah berprasangka buruk kepadamu Fab.

"Oh, sorry sorry ganggu. Gue tidur duluan ya."

"Santai aja kali, good night and have a nice dream ya J "

Hmm... Apa maksud dia mengucapkan itu?

Sudahlah, mungkin dia mengucapkan itu hanya sebagai sahabat yang pengertian dengan sahabatnya.

Tunggu. Sahabat?

Sahabat laki-laki mana yang tega menjerumuskan sahabat perempuannya sendiri ke dalam jurang yang sangat amat dalam nan mengerikan bagi setiap wanita?

Mungkin mulai detik ini dia bukanlah sahabatku lagi.

Ah sudahlah aku lelah, kupikir ini saatnya aku untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiranku ini.

Selamat malam dunia.

Ku harap esok kan lebih baik dari hari ini.

***

"Len, bangun len, udah jam 10 gila lo kebo banget sih!" Sepertinya ada yang meneriaki telingaku.

Rasanya baru satu menit yang lalu aku memasuki alam mimpi, mengapa waktu berjalan begitu cepat?

Saat aku mencoba untuk membuka mataku perlahan, ternyata suara bising yang daritadi meneriakiku adalah Nadya.

Mau apa kira-kira dia kesini sepagi ini?

"Aduh, gue ngantuk tau. Lo gak tau kan semalem gue tidur jam berapa? Lagian tumben lo pagi pagi begini dateng kerumah gue." Tanyaku dengan nada yang tentu saja marah tak terkendali, ditambah lagi dengan wajahku yang ahhh benar benar tidak beraturan.

"Heh kebo, gue tau lo semalem gak bisa tidur dan lo ngajak Fabri kesini kan entar malem? Ya tapi gak gini gini juga kali tidurnya gila lo. And lo bilang apa tadi, pagi? Please deh ini udah jam 10 woyyy..." Bentak Nadya yang tak kalah hebohnya.

Bastard!Where stories live. Discover now