DREAM

5K 472 14
                                    

    Darah mengalir dari luka-lula yang ada di tubuh gadis itu.Dia berjalan pincang karena kakinya yang terluka.

    Dia mulai memperhatikan ruangan itu dengan seksama.Sepertinya tempat itu sudah sangat lama ditinggali karena banyak sekali debu tebal yang menutupi semua peralatan dan sudut-sudut ruangan.Dilihat dari semua barang-barang yang mulai lapuk karena di makan rayap sepertinya rumah ini sudah di tinggal pemiliknya selama puluhan tahun.

    Gadis itu duduk di depan sebuah cermin tua yang sangat besar.Alasannya karena itu satu-satunya tempat yang cukup bersih di ruangan itu.Dia membaringkan tubuhnya di lantai sambil mendesah pelan.

    Matanya mulai menatap langit-langit bangunan itu."Hibari..."Tanpa sadar air mata mulai mengalir di pipinya yang bulat.
   

    "Rin-nee..."Gadis itu menoleh ke belakang karena seseorang memanggil namanya.Hibari berdiri di belakang rin dengan wajah yang ceria.

   "Hibari!"Rin memeluk adik laki-lakinya dengan erat dan penuh kasih sayang."Aku rindu sekali denganmu.."

   "Rin-nee, kita baru berpisah selama 1 hari dan kamu sudah rindu denganku?"Tanyanya.

   Rin merenggut kesal."Aku sekarang sendirian, kamu tau aku kesepian sekarang, aku takut kalau mereka akan menagkapku nanti."

   "Boleh aku memanggil kamu rin?"

    "Tentu saja!"Rin tersenyum.

    "Hibari, bagaimana jika aku menyusul kamu, papa, dan mama.Aku tidak mau sendirian."

    "Tidak boleh, aku tidak mau rin melakukan hal itu.Kamu harus tetap hidup, sekarang bukanlah waktunya rin untuk menyusul kami."

    Rin menatap Hibari dengan sedih."Memangnya kenapa tidak boleh, aku ingin sekali bertemu dengan kalian.Kamu tidak tahu aku merasa kesepian."

    "Rin masih memiliki alasan untuk hidup, tidak seperti aku."

    "Alasanku hidup adalah bersama dengan kalian, tapi sekarang kalian tidak ada, aku jadi tidak punya alasan lagi untuk hidup."

   Hibari tersenyum, kemudian dia mulai mengelus rambut kuning milik rin."Rin tenang saja, meskipun aku sudah tidak ada lagi aku akan tetap menemani rin, lagipula.."

    "Lagi pula apa Hibari?"Tanyanya.

    "Rin tidak akan sendirian."Rin menatap Hibari."Aishitteru..Onee-chan!"Setelah itu tubuh Hibari perlahan mulai menghilang.

    Rin yang melihat itu berusaha menahan Hibari."Jangan pergi Hibari!"Tapi terlambat, rin hanya mendapati dirinya sendirian sekarang.

    "Hibari.."Rin jatuh terduduk air matanya berjatuhan ke tanah.Tanpa sadar sebuah genangan air berdiameter 30cm terbentuk.

    Sebuah wajah terbentuk di dalam genangan air itu, dia tersentak kaget ketika melihat wajah yang di lihatnya bukanlah dirinya, tapi wajah itu...

    Wajah seorang anak laki-laki..

    Jari telunjuknya menyentuh permukaan air dengan pelan dan bayangan itupun menghilang.

***

    Rin terbangun dari tidurnya dengan keringat dingin yang membasahi seluruh wajah dan tubuhnya.

    "Mimpi apa itu?"Gumamnya.

   "Siapa anak laki-laki....uh!"Rin meringis karena lukanya kembali terasa sakit.

   Di langit malam yang gelap, tidak ada satupun bintang yang bersinar, sepertinya malam ini cuaca tidak akan bersahabat dengannya.

    Rin menatap kosong ke luar jendela.Hibari, apa yang harus aku lakukan sekarang...

******

   Pagi telah datang, Rin menguap sangat lebar.Di bawah matanya terdapat kantung mata yang besar.Wajar saja semalam dia tidak tidur sama sekali karena terus memikirkan nasibnya sendiri.

    Jangankan nasibnya dia sedang pusing karena perutnya terus berbunyi.Dia memang belum makan apapun sejak kemarin, jadi wajar saja jika perutnya merasa kelaparan.

    "Apa bedanya mati di tangan orang-orang itu dengan mati kelaparan dan kedinginan disini..."Gumamnya."Aku memang tidak akan hidup lama."

    Rin meringkuk di depan kaca, dia mulai menangis sekencang-kencangnya."Aku tidak mau sendirian!"Raungnya.

    "Kalau begitu aku akan menemanimu."Rin terlonjak keget.

   "Si-si-siapa itu.."Matanya menatap kesekeliling ruangan.

   "Lihatlah kebelakang!"Rin menengok kebelakang dan menemukan orang yang memanggilnya tetapi...

    "Hantu..!!"Kemudian dia jatuh pingsan di tempatnya.

    Hai hai..!!Maaf ya aku lama updatenya, soalnya aku lagi siap-siap buat UAS, hehehe...
   Gimana ceritanya maaf ya kalau kurang bagus.Ayo donk jangan jadi silent reader.
   Aku menunggu vomment dari kalian..( ^_^)/\
JA MATTA NE..!!(^0^)/


TiaraNE....

Magical MIRROR (Finish)Where stories live. Discover now