Epilog

4.5K 391 36
                                    


Dia duduk di bawah pohon kepalanya mendongak menatap awan-awan yang bergerak perlahan-lahan dan beriringan.

"Rin, bagaimana keadaannya?"

Setetes air mata berhasil lolos dan mengalir di pipinya.

*________*

Malam hari telah tiba, dia mengelilingi festival dengan begitu antusias, tanpa satupun pengawal ya mendampinginya.

Negrinya ini memang selalu damai tidak pernah ada perampokan, kejahatan bahkan pembunuhan semua hidup damai dan berkecukupan.

"Selamat malam pangeran, anda sepertinya senang sekali."Seorang pedagang menyapanya dengan ramah.

"Iya, aku sudah lama tidak jalan-jalan."Dia kembali kembali berkeliling.

Di sebuah pondok di tengah festival, pondok yang sengaja di sediakan untuk berjaga-jaga jika ada pengunjung festival yang mendadak sakit,terdapat banyak kerumunan orang-orang yang mengeliliki sesuatu.

"Apa ada yang sakit?"

Dia segera mendatangi kerumunan orang-orang itu."Ada apa ini?"

Semua orang yang asa di situ segera memberikan hormat ketika menyadari siaoa yang datang.

"Pangeran, tadi ada penduduk yang menemukan tubuh seorang gadis di sungai dan tubuh gadis itu membeku, tapi..."

"Tapi kenapa?"

"Di perkirakan gadis itu sudah lama tenggelam di sungai yang dingin, tubuhnya membeku tapi dia masih hidup."

Laki-laki itu mengerutkan alis bingung."Bukankah seharusnya gadis itu sudah mati, siapapun yang tenggelam di sungai yang dingin tidak mungkin bertahan hidup."

"Tapi memang kenyataanya seperti itu, gadis itu hidup tapi dia tidak sadarkan diri, seperti tertidur."

Laki-laki itu semakin bingung."Biarkan aku melihatnya."

Semua orang yang menghalangi pintu pondok itu segera menyingkir dan memberikannya jalan, dia membuka pintu dan melihat kedalam ruangan.

Terdapat sebuah kasur yang tertutup tirai, dia bisa melihat jelas tubuh seseorang yang sedang berbaring di atas kasur, siluet tubuh orang itu terlihat di balik tirai yang menutupi tubuhnya.

Benar seorang gadis, tapi sepertinya aku mengenalnya

Dengan perasaan yang aneh dia menghampiri ranjang itu dan meyibakkan tirai nya.Matanya terbelalak ketika melihat siapa yang berbaring disana.

"Rin..."

Rin berbaring disana dengan wajah putih yang pucat dan bibir yang sama pucatnya, tubuhnya bisa di bilang hampir membeku dan terasa sangat dingin, kedua matanya tertutup rapat hanya rambut kuningnya saja yang tidak berubah masih terlihat cerah sama seperti dulu.

Dengan ragu dia menempelkan kupingnya di dada rin, masih terdengar detak jantung, nafasnya juga masih ada, tapi kenapa dia tidak bangun.

"Rin, buka matamu."Dia mengguncang tubuh rin pelan.

"Buka matamu rin, aku mohon buka matamu."Dia memeluk rin dengan erat dia menyembunyikan wajahnya dia pundak rin.

Semua orang yang penasaran akhirnya masuk ke dalam pondok tanpa disadari oleh nya.

Dia menatap wajah rin yang masih tertidur."Akhirnya kita bisa bertemu lagi!"Ucapnya senang.

Tanpa di duga semua orang sang pangeran mencium gadis itu di depan banyak orang, beberapa orang berteriak kagum dan sebagian lagi terdiam tidak percaya.

Saat tersadar dirinya tidak sendirian dia berhenti melakukan kegiatannya dan menengok kebelakang, wajahnya memerah karena malu.

"A..aku tidak menyuruh kalian masuk!"Ucapnya kesal dan malu.

"Ma...hou.."

*_______*

Aku membuka kedua mataku dengan berat, setelah merasakan sesuatu yang hangat.

Saat aku membuka mataku, aku benar-benar berpikir kalau aku sudah mati, tapi aku melihat wajahnya yang memerah dan sedang menatap ke arah lain, aku yakin ini bukan khayalanku.

"Ma..hou.."Ucapku lemah.

Mahou menengok ke arahku dan matanya membulat senang, bibirnya terus tersenyum dan dia memelukku.

Aku senang dan aku tidak percaya aku bisa bertemu dengannya, aku ingin sekali memeluknya tapi tubuhku terasa kaku.

"Rin..."Suaranya terdengar sangat nyata, jadi imi sungguhan.Aku menangis di dalam pelukannya begitupun juga mahou dia menangis di pundakku seperti anak kecil, aku benar-benar tidak percaya.

"Aku pikir kita tidak akan oernah bertemu lagi, tapi aku salah!"Ucapnya senang.

"Aku juga tidak percaya ini."

"Mulai sekarang kita akan selalu bersama!"

Wajahku memerah karena ucapan mahou."Mahou, aku senang sekali."

Tiba-tiba mahou menarikku dan menempelkan bibirnya di bibirku.

Di..dia menciumku?!

Aku ingin melepaskannya tapi tubuhku kaku, ya ampun aku belum siap!

"Pangeran berani sekali!!"

"Ya ampun gadis yang beruntung!"

Aku tersadar di belakang kami banyak orang yang sedang melihat kejadian ini dan wajahku semakin menjadi merah.

Mahou menciumku di depan banyak orang dan kenapa dia lama sekali!

Setelah puas mahou baru mau melepas ku ya ampun, aku benar-benar malu.

"Rin, selamat datang di negriku, tempat tinggalku dan mulai sekarang akan menjadi tempat tinggal rin!"

Aku tersenyum senang.

"Satu hal lagi, aku akan memberi tahukan namaku yang sesungguhnya."

Nama mahou yang sesungguhnya.Aku menatapnya penasaran.

"Namaku len dan aku adalah pangerna dari negri ini."Dia menunduk penuh hormat kepadaku yang terdiam karena terkejut.

"Selamat datang rin."Setelah itu len kembali mencium ku dan suara jahil orang-orang itu kembali terdengar.

Aku malu tapi aku BAHAGIA


THE END

Ya ampun lega banget ceritanya sudah tamat, aku senang cerita pertamaku di wattpad berakhir dengan happy end padahal awalnya mau dibikin sad end tapi nggak tega -3-

Buat cerita itu benar-benar nggak mudah, ada aja rintangan nya mulai dari nalas ngetik, ide cerita mampet, tugas ini dan itu, sekolah, hah..

Tapi syukurlah cerita ini dapat selesai, horeeee~!! ( °0°)/

Menurut kalian cerita pertama ku ini bagaimana, cukup menaik atau nggak?

Kalau kekurangan yah, ituvpasti ada dan banyak, apalagi masalah typo, wow...bertebaran bagaikan bunga-bunga cinta bertebaran (korban iklan ^_°)

Aku juga ucapkan terima.kasih yang susah vomment cerita aku dan yang sudah mau baca juga terima kasih ya~!

Kalau cerita nya agak aneh, berarti sama kaya aku, ohohoho!!!

Selanjutnya Info my new story!! Ada dua loh..





Magical MIRROR (Finish)Where stories live. Discover now