I Promese

5.1K 438 4
                                    

Aku mendorong pintu kayu di depanku dengan susah payah, karena tangan kananku membawa sebuah ember kayu berisi air dan tangan kiriku memegang tongkat kayu.

"Tadaima!"

"Okaeri rin, bagaimana kamu sudah dapat airnya."Aku mengangguk senang."Yokatta."

"Ini semua berkat kamu, karena sudah memberi tahuku kalau di bawah sana ada sungai, kalau tidak mungkin aku sudah mati kehausan atau kalau ga mungkin aku nggak akan pernah lagi merasakan namanya mandi!"Aku mulai tertawa.

Aku menaruh ember kayu yang kutemukan itu di samping cermin, kemudian aku duduk menghadap cermin seperti biasa.Aku menatap mahou yang juga sedang duduk di dalam cermin.

"Yang benar saja."Dia menutup mulutnya berusaha menahan tawa.Aku memperhatikan wajahnya dengan lekat.

"Ada apa rin?"

"Hah...iie, aku hanya sedang memikirkan sesuatu."Jawabku gugup.

"Apa itu?"Aku hanya menggeleng pelan.Sebenarnya apa yang ku pikirkan bukanlah hal yang terlalu penting."Meskipun begitu, aku ingin tahu."

Aku menggembungkan kedua pipiku."Berhenti membaca pikiranku!"

Bukannya sedih dia justru tersenyum, sedikit tertawa pelan, kurasa."Maaf rin, aku tidak bermaksud sungguh.Aku tidak bisa mengendalikan yang satu itu."

"Baiklah itu berarti aku harus berhati-hati, kalau tidak akan ada yang mengintip isi kepalaku."

Mahou menundukan kepalanya, tidak bicara apapun lagi.Entah kenapa aku merasakan kesedihan terpancar di wajahnya, meskipun dia tidak menunjukan kesedihannya.

"Mahou, maafkan aku, aku tidak bermaksud menyinggung perasaanmu!"

Dia mengangkat wajahnya dan kembali tersenyum."*Wakatta, shinpai ne."

Aku menatapnya khawatir."Kamu yakin, jika kamu punya masalah katakan saja."

"Rin tidak perlu mengkhawatirkan aku, aku baik-baik saja."

Aku menghela nafas."Sudah 5 hari sejak pertemuan pertama kita, aku sangat senang kamu bisa menemaniku, aku juga sudah merasa nyaman dan mempercayai segalanya padamu..."

"Tapi apa kamu juga mempercayaiku, sama seperti aku mempercayai kamu?"

"Rin tentu saja aku mempercayai rin, lebih dari apapun!"

"Kalau begitu ceritakan masalahmu padaku, aku sudah menceritakan semuanya kepadamu, tapi kamu belum menceritakan apapun tentang dirimu padaku!"

"Kamu bahkan tidak memberi tahuku nama aslimu, bagaimana kamu bisa menemukanku, dari mana kamu berasal?!"

Mahou menatapku tanpa ekspresi sedikitpun."Aku punya alasan untuk tidak menceritakan kehidupanku pada rin, karena aku tidak mau membuat rin bersedih."

Aku membalikan badanku, memunggunginya."Kamu bohong padaku.Aku tidak tahu kenapa kamu tidak ingin menceritakan nya padaku, tapi...."

"Tapi apa rin?"

Aku berbaring di lantai yang hanya beralaskan kain bekas yang aku temukan.Aku menatap keluar jendela, matahari hampir menghilang di telan cakrawala.

"Tapi, itu bukti bahwa kamu masih tidak mempercayaiku, kamu masih menutup diri denganku."

"Bukan begitu rin, aku tida__"

Aku segera memotong kalimatnya, aku tau itu adalah hal yang tidak sopan."Aku merasa kamu memiliki banyak rahasia yang tidak kamu katakan padaku, apa segitu tidak percayanya kamu padaku?"

Magical MIRROR (Finish)Where stories live. Discover now