Part 3

37.3K 1K 18
                                    

"Hah....." Kaget ku. Ternyata dia pria yang semalam bertanya jalan padaku.
"Mampus gua.... Bunuh diri... ini...." Gumamku pelan dengan panik.
Aku menutup wajahku dengan tanganku. "Gimana ini... aduhhh.. mana semalam gua gak sopan lagi.." Gumamku dalam hati.
"Hai... Saya dosen baru dikelas kalian..." Seru dosen baru itu dengan menatap satu persata wajah mahasiswanya dari kiri kekanan.
"Nama saya Ikbal... Semoga kita bisa jadi patner yang baik." gumam dosen itu kembali yang ternyata namanya ikbal. Serasi dengan wajahnya yang manis hehehe.
"Oke kita mulai belajar.!!" Seru dosen Ikbal.
Anak anak pun mulai mebuka buku yang diperitahkan ikbal. Sementara aku sibuk tegang karena takut ketauan kalau aku Lelaki dipinggir Jalan.
Jam kuliah pun berahir. Dalam perjalanan tak ada yang aneh mungkin tuh dosen lupa sama kejadian semalam. Bagus juga sih dari pada inget bisa bisa nilai ku makin anjlok. Saat semua mahasiswa sudah keluar. Hanya ada aku dan dosen itu. Aku pun berjalan kearah pintu dekat meja dosen. Tiba tiba....
"Ehem...." Sang dosen ikbal. Batuk pura pura. 'Hah... mampus gua ini tandanya dia ingat... tuhan... jangan sampai aku diperas tiap hari layanin dia gratis... itu merugikan... tuhan...' Gumam doa ku dalam hati.
Aku berbalik dan pura pura akting dengan nama baik ku. Kuharap dia lupa.
"iya ada yang bisa saya bantu...?" Tanya ku dengan sopan dan ramah.
"Kamu...?" Tanyanya dengan tatapan bingung. "Kamu... orang yang semalam saya tanya alamat rumah sakit kan? Kamu....?" Seru dosen ikbal dan langsung kututup mulutnya agar dia gak ngomong Lelaki dipinggir jalan. Kalau dia ngomong entar kedengeran kan gawat.
Lalu aku mendekatkan tubuhku padanya. Entah kenapa tubuhnya panas dan gemetar lalu aku mendekat ketelinga.
"Iya saya Lelaki dipinggir Jalan. Tapi please.. jangan kasih tau yang... lain..." Gumam ku pelan ditelinga lalu kucium pipinya dan pergi meninggalkannya untuk kedua kalinya. Kulihat wajahnya memerah mungkin malu atau jiji bodo amat lah gua gak peduli. 'Entah kenapa aku pengen menciumnya. Mungkin wajahnya yang berbeda dengan pria lain atau aku jadi semakin nakal... sampai sampai dosen aja gua embat...' Gumamku dalam hati.
Aku berjalan keluar dari kelas dengan perasaan bingung dan was was. Aku pun berjalan melalui lapangan. Tak lama ada yang memanggilku.
"Don..." Panggilnya ternyata itu Ruslan.
"Kenapa Rus...?" Tanyaku dengan menghampirinya.
"Gabung basket dulu... Don buru buru amat..." Seru Ruslan mengajakku bermain basket. Namun aku pokus kekelas dosen Ikbal. Dia ternyata keluar baru keluar.
"Emhhh enggak deh... besok besok aja gua sibuk..." Jawabku dengan langsung On the way keluar sekolah. Aku berjalan menunggu taxi. Tak lama HP ku berbunyi. Ada panggilan dari ibrahim.
Telp :
"Hallo... him..."
"Don... malam... ini.."
"Malam ini apa him??"
"Kita udah dibooking ama turis luar..."
"Seriusan loh..."
"Serius keles...."
"Bagus tuhhh ehhh jangan bilang tuh turis.. turis...afrika... gua gak doyan... item.. pula..."
"Kagak... lah ini turis... Jepang kok.."
"Siip kalau gitu.!!"
"Ehhh udah balik?"
"Nie lagi OTW balik gua... ya udah gua tutup ya..."
"Siip..."
Telp pun kututup. Tak lama ada taxi yang lewat. Aku pun naik. Didalam taxi aku memikirkan dosen ikbal. "Kok bisa ketemu lagi.... ya...? Apa jodoh...? Ahhh gak mungkin mana ada homo jodoh... gua hanya pemuas lelaki titi..." Gumamku dalam hati.
Tak lama aku sampai didepan rumah. Kulihat ibrahim sedang duduk didepat rumah.
"Ehhh brow...." Serunya dengan bersalaman. "Kenapa lo... kaya orang bingung..?" Tanya ibrahim padaku.
"Hemmm... memang..." Jawabku.
"Kenapa..." Tanyanya kembali.
"Tadi malam gua salah orang." Jawabku.
"Kok bisa...?" Tanyanya.
"Bisa lah... tuh orang cuman tanya jalan. Padahal gua udah mati matian ngerayu nunjukin hotel" Jawabku.
"Cia... hahahahaha" Ibrahim ketawa. "itu mah lu yang pengen dibooking dia..." Lanjut ibrahim.
"Ishhh gak gitu juga keles...." Jawabku.
"Alah... pura pura lo..." Gumam Ibrahim. "terus yang buat lo bingung apa...?" Tanyanya padaku.
"Itu orang dosen gua.... tadi..." Jawabku.
"Hah...." Kaget Ibrahim.
"Lebay... lo" Seru ku.
"Serius lu Don...?" Tanya Ibrahim.
"serius lah masa bohong..." Jawabku kembali.
"Kok bisa ya don... apa mungkin...?" seru ibrahim... yang membuatku bertanya juga.
"Mungkin apa?" Tanyaku.
"Kalian jodoh..... Hahahahaha" Jawabnya.. dengan becanda.
"Diiih lo becanda mulu gua serius..." Keluhku pada ibrahim.
"Sorry sorry...!!"
"Ehhh siyusron mana?" Tanya ku pada ibrahim.
"Noh didalam gak bisa bangun..." Jawab ibrahim.
"Kenapa... him?" Tanyaku bingung.
"Tanya aja sendiri..." Jawabnya dengan mengunyah kacang garuda.
Aku pun langsung masuk kedalan. Dan melihat keadaan Yusron.
"Sron... lo kenapa...?" Tanyaku.
"Donn pantat gua sakit.... semalam berdarah gara gara tuh cowo moge..." Jawabnya.
"Rasain... lo... hahahaha..." Jawabku dengan tertawa puas.
"Wahhh lo sama ibrahim sama sama temen brengsek... orang celaka lo ketawain..." Seru Yusron kesal.
"Lagian lo juga yang salah nyari cowo body gede... lo gak liat tubuh sihhhh tubuh lu sama tubuh dia besar dia..." Jawabku mencoba serius.
"Heem.... iya sihhh tapi enak loh... don... dia sexy... romantis... behhhh... gua raba raba tubuhnya puas..." Seru Yusron membaangkan semalam.
"Iya sampai lu gini dia gak tanggung jawab kan...?" Tanyaku pada Yusron.
"Tanggung jawab lah... katanya dia mau kesini... cuma belum datang..." Jawabnya dengan diam.
"Jangan berharap terlalu tinggu sron..." Jawabku. "Ya udah gua ama ibrahimmm kerja dulu ya bye..." Gumamku.
"Hemm... pintunya jangan dikunci... ya kali aja datang.." Seru yusron dengan senyum.
"Siip..." Jawabku.
Aku dan Ibrahim pun berjalan menuju sebuah hotel. Kami udah ditelp. Padahal masih siang. Kami pun masuk kesebuah hotel yang mahal.
"Dimana... him?" Tanyaku menanyakan kamar untukku.
"Tuhhh lo di 212 gua di 213..." jawab ibarahim.
"Ohhh ok ok.." Seruku dengan langsung membuka pintu dan langsung berpose nakal. Tapi yang didalam kamar itu adalah dosen Ikbal...
"Hah.... Kamu......."
...
..
.
To Be continue

Lelaki dipinggir Jalan (boyxboy)Where stories live. Discover now