Part 4

33K 968 9
                                    

"Ohhh ok ok.." Seruku dengan langsung membuka pintu dan langsung berpose nakal. Tapi yang didalam kamar itu adalah dosen Ikbal...
"Hah.... Kamu......." Kaget Pak Ikbal. Sementara aku terdiam karena melihat Pak ikbal yang hanya menggunakan handuk hotel. Tubuhnya sangat indah. Putih sixpac tinggi waw... ini adalah postur tubuh model pikirku. Aku menggelengkan kepala untuk menyadarkan pikiranku.
"Iya..." Jawabku dengan senyum nakal menggoda. Lalu aku menhampiri pak Iqbal. Aku sudah tak peduli kalau nilai jelek nanti atau bahkan tak lulus. Entah kenapa... aku ingin naklukin pak iqbal. Apalagi dia tampan. Lagi pula aku harus profesional dalam bekerja. Mau orang dekat sekalipun dia kan sudah booking saya.
"Kok gugup...??" Tanyaku dengan menyentuh wajahnya lalu turun ke postur badannya.
"Menjauh... jangan dekati saya..." Seru Pak Iqbal.
"Waw.. pak iqbal... masi akting ya...? Padahal pak ikbal sendiri yang booking.. saya..." Seru ku dengan duduk diranjang.
"Booking???" Gumamnya bingung.
"Iya pak ikbal udah booking saya kan.? Bayar 1 juta pula..." Seru ku menerangkan yang terjadi.
Pak Ikbal terdiam bingung. Seolah dia bertanya ada kesalahan. Tak lama ada sebuah HP berbunyi. Ternyata itu HP pak Iqbal.
"Hallo bal... gimana... enak gak orangnya...?" Seru sang penelpon.
"Apa...? Jadi bapak yang nyuruh orang masuk kamar saya...?" Tanya pak Ikbal dengan nada tinggi.
"Iya... Pak biasa kok... spesial buat Pak Iqbal karena udah terima bisnis saya..." Jawab sang penelpon. Pak Ikbal langsung menutup telp nyya. Mungkin dia marah karena tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Tak lama Pak Ikbal menatapku dengan tajam. Aku pikir dia akan memakai ku hehehe. Tapi nyatanya salah.
"Saya minta kamu keluar..." Seru pak Ikbal menyuruhku keluar dari kamar Hotel.
"Yakin??" Tanyaku dengan melepas 2 buah kancing kemejaku. "Udah tanggung lohh pak... pak ikbal juga kayanya udah tegang yang bawah..." Seruku kembali dengan senyum devil dan menaikan alisku.
"Saya minta anda keluar..." Gumamnya kembali dengan nada tinggi.
"Serius....?" Tanya ku kembali.
"Saya serius... cepat..." Seru pak ikbal yang kulihat mencoba sabar.
Aku menarik nafas. kupasangkan kembali kancing kemeja ku. Lalu aku berdiri.
"Oke... saya keluar pak ikbal. Tapi...." Seruku yang terhenti.
"Tapi apa lagi...?" Tanya pak ikbal.
"Duit gak bisa balik..." Jawabku dengan senyum.
"Terserah cepat keluar..." Serunya yang agak naik suaranya.
Namun aku coba mendekatinya pelan pelan.
"Mau apa lagi kamu...?" Tanyanya tegang dan gugup.
"Saya cuman mau bilang..." Seruku.
"Bilang apa...?" Tanya pak ikbal.
"Makasih..." Seru ku lalu ku cium pipi pak ikbal yang putih dan punya lesung pipit.
"Bye..." seruku pamit. Kulihat pak ikbal terdiam. Aku buru buru keluar dari hotel. Saat diluar hotel aku baru sadar. Aku jadi nakal liar dan penggoda saat dekat dengan pak ikbal. Kenapa bisa seperti ini? Aku bingung.
Aku coba telp ibrahim.
Tut..... tut.....
"Hallo don..." Suara ibrahim terdengar seperti mendesah.
"himmm udah beres... belum?" Tanyaku.
"Belumm baru juga enak... lo udah beres..?" Tanyanya balik padaku.
"Udah..." Jawabku pelan.
"Buset... cepet banget lo... gimana caranya bisa cepet lo... hebat..." Seru ibrahim yang memberiku pujian.
"Hehehe..." Aku hanya tersenyum.
"Ya udah lo balik duluan aja... Gua masih lama kayanya... atau lu mau ambil job mangkal juga gak apa apa Don" Seru Ibrahim.
"Ok lah gua balik... kalau mangkal cape..." Jawabku.
"Ya udah bye..." seru ibrahim yang menutup telpnya.
Aku pun menyetop taxi untuk pulang. Dalam taxi aku kepikiran pak ikbal. "Tampan... tapi kok bisa ya... Ketemu terus. Apa Jodoh atau hanya kebetulan? Pasti cuman kebetulan...." Gumamku dalam hati.
Tak lama aku sampai dikosan. Ada moge kayanya clien Yusron kemare malam datang. Aku masuk kulihat mereka sedang saling tatap sampai gak sadar aku datang.
Aku diamkan saja dan masuk kamarku. Kasian kalau diganggu lagi falling in love yusron hahaha.
Di kamar aku membuka smartphone ku. Ku buka Situs jual beli second. Nyari HP bekas kali ada Iphone. Tapi nyatanya gak ada jadi kusimpan HP dan lanjut untuk tidur.
Pagi hari aku sudah siap siap untuk kuliah. Kulihat ibrahim baru balik.
"Ehhh Don... lu enak bisa cepet balik..." Seru Ibrahim padaku.
"Cepet... lah itu client dosen gua.. jadi gak jadi pake..." Jawabku dengan merapihkan baju.
"Seriusan... loh...?" Tanya nya makin penasaran.
"Iya... masa gua bohong..." Jawabku.
"Pak ikbal itu...?" Tanyanya kembali.
"Iya him... ikbal..." Jawabku kembali.
"Wahhh jodohh loh... bener jodoh ini... tapi gawat..." Seru ibrahi ang diahiri dengan gawat.
"Gawatnya...?" Tanyaku.
"lo udah punya ikbal yusron udah punya moge... gua... belum... ada lo pada pasti cepet tobat... gua masih dipinggir jalan...hika hiks.." Seru Ibrahim.
"Ngomong apa si lo jodoh jodoh... udah gua kuliag dulu bye..." Seru ku yang langsung kutinggalkan ibrahim dikamar.

Dikampus aku sarapan bubur dulu. Tak lama Ruslan menghampiriku.
"Brow...." Seru Ruslan.
"Hai juga bro...w" Jawabku.
"Sarapan... nih.." Tanyanya.
"Yoi..." Jawabku.
Tak lama tiba tiba pak ikbal datang. Pak ikbal natap Ruslan dengan tajam.
"Ada apa ini?" Tanyaku dalam hati.
...
..
.
To Be Continue...

Lelaki dipinggir Jalan (boyxboy)Where stories live. Discover now