Dua : Gadis Penghafal Quran

427K 21.2K 622
                                    

"Pelajarilah Al-Qur'an dan bacalah. Sesungguhnya perumpamaan orang yang mempelajari Al-Qur'an dan membacanya adalah seperti tempat air penuh dengan minyak wangi misik, harumnya menyebar ke mana-mana. Dan barang siapa yang mempelajarinya kemudian ia tidur dan di dalam hatinya terdapat hafalan Al-Qur'an adalah seperti tempat air yang tertutup dan berisi minyak wangi misik." (HR Tirmidzi)

※※※

Pintu-pintu kamar berukuran kecil terbuka, kepala wanita-wanita yang menempati kamar tersebut menyembul saat mereka mendengar suara jeritan di sepanjang lorong kamar mereka. Beberapa mata memandang kasihan kepada Aliandra yang di seret paksa kearah ruangan dimana biasanya ruangan itu sering di gunakan untuk menghukum para pelacur yang sulit untuk di atur.

Sandara, salah satu pelacur yang menjadi aset penting di Maisa Nirmala Hotel karena memiliki kecantikkan yang tiada tara menatap Aliandra dengan pandangan kasihan.

"Kasihan sekali gadis pembaca Quran itu, kau tahu setiap malam ketika aku sedang tidak ada pelanggan aku selalu mendengar ia membaca Quran sambil menangis," ucap Nida, sahabat Sandara yang berdiri tepat di samping Sandara, "lihatlah! Meskipun dia rajin membaca Al Quran, namun Tuhan-nya tidak bisa menolongnya dari tempat terkutuk ini. Tuhan itu benar-benar tidak Adil. Banyak gadis brengsek yang hidup bebas di luar sana malah Dia biarkan hidup bahagia sedangkan disini ada gadis yang selalu mengingat-Nya namun malah tidak Dia tolong," ucapnya menggebu. Hatinya benar-benar telah tertutup oleh pekatnya dosa hingga Allah menutup mata hatinya dari Kebesaran Allah.

"Allah pasti akan menolongnya," ucap Sandara pelan.

"Yakin sekali kau pada Tuhanmu itu. Lantas kemana perginya Tuhanmu saat kau di jual oleh ibumu sendiri? Kemana perginya Tuhanmu saat kau di perkosa oleh ayah tirimu sendiri?"

Sandara tersenyum sendu, "Dia ada."

"Kalau ada? kenapa Dia tidak menolongmu?"

"Dia menolongku," jawab Sandara tegas.

"Menolongmu dengan membiarkanmu di nodai oleh ayah tirimu sendiri? Menolongmu dengan membiarkan kau di jual oleh ibu kandungmu sendiri yang ternyata lebih mencintai ayah tirimu di bandingkan putri kandungnya? Mana bentuk pertolongan-Nya?" tuntut Nida. Ia benar-benar tak habis pikir. Walaupun Sandara telah menerima banyak rasa sakit namun Sandara masih memegang teguh imannya. Bayangkan saja diantara semua pelacur yang ada di Maisa Nirmala Hotel hanya Sandara lah yang masih mengerjakan kewajibannya sebagai seorang muslim. Bahkan saking baiknya Sandara masih sering mengirimi ibunya uang, seakan-akan tidak ada dendam sedikitpun untuk ibu yang telah menjualnya, rasa sayangnya masih sama tak kurang sedikitpun.

Ia sangat sering mendapati Sandara sedang shalat dan membaca Quran dengan suara terpatah-patah kerena menangis, "Percuma kau shalat dan mengaji, aku jamin Tuhanmu tidak akan menerimanya karena kau itu kotor, San." itulah yang selalu Nida katakan pada Sandara.

Sandara hanya akan menjawab, " Allah Maha Baik," jawaban yang singkat namun bermakna luas.

※※※

Aliandra menatap takut kepada lima pria yang kini ada di hadapannya, mereka menatapnya dengan tatapan yang sungguh demi apapun membuat Aliandra jijik sekaligus takut.

"Ya Allah hanya kepada-Mu hamba menyembah dan hanya kepada-Mu hamba memohon pertolongan, tak ada pelindung sebaik Engkau,-" Aliandra tak henti merapalkan doa di dalam hati, matanya mengedar menelisik seluruh ruangan berharap ada celah untuk lari atau ada barang yang bisa ia gunakan sebagai senjata. Demi hidup dan matinya ia akan memperjuangkan kehormatannya agar tak terenggut paksa. Ia percaya Allah pasti akan menolongnya. Kuasa Allah meliputi langit dan bumi beserta isinya.

Aliandra | ENDWhere stories live. Discover now