Tiga : Gadis Pilihan

426K 21K 818
                                    

"Sesungguhnya dunia telah pergi berlalu dan akhirat akan datang menyongsong. Masing-masing memiliki anak. Jadilah kamu anak akhirat dan janganlah menjadi anak dunia.
Ketahuilah, sesungguhnya orang zuhud di dunia adalah yang menjadikan bumi sebagai tikarnya, tanah sebagai pembaringannya, air sebagai wewangiannya.
Ketahuilah, barangsiapa rindu kepada akhirat maka ia akan menahan diri dari syahwat. Barangsiapa takut kepada api neraka maka ia akan meninggalkan perkara haram. Barangsiapa mengejar surga maka ia akan segera berbuat taat. Barangsiapa zuhud di dunia maka akan terasa ringan musibah baginya.
Ketahuilah, sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang seakan-akan mereka melihat penduduk surga kekal di dalam surga dan melihat penduduk neraka di azab di dalamnya. Keburukan mereka dapat diamankan, hati mereka senantiasa bersedih, diri mereka selalu terpelihara kesuciannya, kebutuhan mereka sedikit, mereka sabar melalui hari-hari yang tinggal sedikit dan pergi untuk memperoleh ketenangan abadi di akhirat.
Pada malam hari mereka merapatkan kaki-kaki mereka dalam barisan shalat, air mata mereka mengalir di pipi mereka, mereka merintih memohon kepada Rabb mereka seraya berkata, 'Ya Rabbi, ya Rabbi!"
(Alī bin Abī Thālib)

※※※

Jadilah anak akhirat yang senantiasa merindukan akhirat.

Jangan takut pada apapun kecuali takutlah kamu pada Allah.

Jangan pernah kamu menggantungkan harapanmu pada manusia, namun gantungkanlah harapanmu hanya kepada Allah.

Kata-kata itulah yang selalu ayahnya katakan kepadanya. Barisan kalimat yang selalu akan ia ingat. Dan kini barisan kalimat itu membuat ia mengurungkan niatnya untuk menggunakan gaun yang Sandara berikan kepadanya. Ia tidak akan datang ke tempat dimana transaksi jual beli manusia berlangsung. Ia yakin Allah pasti akan memberi jalan keluar yang lebih baik di bandingkan jalan menjual diri. Sungguh ia tidak mau menjual dirinya.

Aliandra kembali duduk di atas sajadah yang masih terbentang di atas lantai. Dengan suara yang lirih Aliandra membaca surah Ta Ha, sebuah surah yang selalu membuatnya menangis dan tersenyum. Sebuah surah yang menerangkan bahwa Al Quran Allah turunkan sebagai peringatan yang nyata, bagaimana Allah memberikan mukjizat kepada nabi Musa as, hingga beliau dapat membelah lautan terbebas dari kejaran Fir'aun dan surah ini pula yang membuat seorang Sayidinah Umar tersentuh hatinya, hingga akhirnya beliau mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan nabi Muhammad ﷺ.

Allah SWT berfirman:

طٰهٰ
"Thaha."

مَاۤ اَنْزَلْـنَا عَلَيْكَ الْـقُرْاٰنَ لِتَشْقٰٓى
"Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah;"
(QS. Ta Ha 20: Ayat 2)

اِلَّا تَذْكِرَةً لِّمَنْ يَّخْشٰى
"melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah),"
(QS.Ta Ha 20: Ayat 3)

تَنْزِيْلًا مِّمَّنْ خَلَقَ الْاَرْضَ وَالسَّمٰوٰتِ الْعُلَى
"diturunkan dari (Allah) yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi,"
(QS. Ta Ha 20: Ayat 4)

اَلرَّحْمٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوٰى
"(yaitu) Yang Maha Pengasih, yang bersemayam di atas 'Arsy."
(QS. Ta Ha 20: Ayat 5)

لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمَا تَحْتَ الثَّرٰى
"Milik-Nyalah apa yang ada di langit, apa yang ada di Bumi, apa yang ada di antara keduanya, dan apa yang ada di bawah tanah."
(QS. Ta Ha 20: Ayat 6)

Aliandra | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang