Lima Belas : Lamaran Kedua

370K 20.1K 1.3K
                                    

Wanita dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi." (HR. Bukhari-Muslim)

※※※

Teungku Yusuf duduk di samping Alka yang tengah membaca Al Quran dengan suara yang terpatah-patah.

"Jangan ragu membacanya. Kau masih mengingatnya. Ayat-ayat yang dulu telah kau hafal tidak pernah meninggalkanmu meskipun kau memilih untuk meninggalkannya. Hanya ketakutanlah yang membuat kau sulit untuk membacanya," Teungku Yusuf tersenyum tulus. Ia mulai membingbing Alka untuk kembali membaca tiga surah yang sudah mulai Alka hafal.

Tiga surah yang menjadi alasan terbesar Alka datang kepada pamannya. Al-Kahfi, Ar-Rahman, dan Al-Mulk.

Alka sudah menceritakan semuanya kepada pamannya. Apa alasan ia menghafal tiga surah itu.

"Wanita yang hendak kau nikahi dilindungi oleh tiga surah ini?" Itulah pertanyaan yang pamannya ajukan saat Alka memberitahu kalau ia harus menghafal tiga surah tersebut agar dapat menikahi Aliandra, "Kau sungguh beruntung, Al. Karena kau telah di pertemukan dengannya. Bahkan kau diberi kesempatan untuk dapat meminangnya. Dia yang dilindungi tiga surah ini oleh almarhum ayahnya tentu bukan gadis biasa."

"Dia seorang pelacur, paman."

"Pelacur?" Teungku Yusuf bertanya, memastikan kalau pendengarannya tidak salah dengar.

Alka mengangguk, "Aku menemukannya dimana para pelacur berada."

Teungku Yusuf masih tidak percaya akan apa yang telah ia dengar.

Benarkah gadis yang akan dinikahi oleh keponakkannya adalah seorang pelacur?

"Apa kau telah memastikan kebenaran tentang perihal tersebut?"

Alka menggeleng. Ia tidak punya waktu untuk mencari tahu apa alasan Aliandra berada di tempat terkutuk itu.

"Meski kau bertemu dengannya di tempat pelacuran belum tentu dia adalah seorang pelacur," Teungku Yusuf berpikir positif, "karena bisa jadi dia berada disana bukan atas kemauannya sendiri. Mungkin karena paksaan pihak-pihak tertentu."

"Terpaksa atau tidaknya dia berada di tempat itu tidak akan dapat merubah kenyataan kalau dia memang seorang pelacur, paman."

Teungku Yusuf menggeleng, "Tidak, Al. Bila ia terpaksa berada di tempat itu dia bukan pelacur. Dia hanya seorang gadis yang terdzolimi karena harus berada di tempat laknat itu."

Alka diam. Benarkah Aliandra bukan pelacur?

"Bila memang kau masih berniat untuk menikahinya. Nikahi dia dengan terhormat dan perlakukan dia dengan baik, Al. Siapapun yang kelak akan menjadi istrimu berhak mendapatkan perlakuan baik darimu. Bila kau tidak bisa berlaku baik padanya jangan nikahi dia," itulah pesan pamannya saat ia menceritakan tentang Aliandra, "segeralah batalkan lamaranmu bila memang kau tidak bisa berlaku baik padanya."

Cukup lama Alka terdiam, memikirkan apa yang dikatakan oleh pamannya. Hingga akhirnya Alka mengangguk, "Insya Allah esok sore aku akan menghubungi walinya untuk memberitahu kalau aku membatalkan lamaranku padanya."

Aliandra | ENDWhere stories live. Discover now