Dark Side Of A Kind Girl

430 23 19
                                    

Cerita ini ku publish ulang, kali ini semua cerpen yang ku buat akan di publish disini! Hehehe..
Selamat membaca!

***

"Heh kau, kan sudah kubilang belikan aku burger bukan sandwich! Kau mengerti tidak?!" seorang gadis menarik keras rambut pendekku. Sakit, tolong hentikan, itu menyakitkan.

"Ma-"
"Aku tidak butuh maaf mu, cepat sekarang kau belikan aku burger! Aku tidak mau tahu tentang uangmu, kau harus menggantinya!"

Bruk!
Aku tersungkur. Jahat sekali ia melemparku begitu saja kelantai. Mereka benar-benar berani melakukan pembullyan ini, padahal kami masih smp.

"Huu dasar lemah!"
"Kau pecundang, huu!"

Aku hanya diam dan meninggalkan mereka semua yang meledekku. Aku sudah biasa diperlakukan seperti ini. Setiap hari di sekolah, ada saja anak yang akan menyiksaku di sini.

Aku heran dengan pihak sekolah, mengapa mereka tidak mengetahui hal ini. Ini membuat semua temanku lebih leluasa untuk menyiksaku. Mereka hanya menganggapku seperti sampah di antara sampah.

Aku berjalan menuju kantin dengan penampilan yang benar-benar kusut. Sepanjang perjalanan aku berusaha merapikan rambut dan pakaianku. Bukan ingin terlihat cantik, aku hanya takut akan komentar guru jika melihat penampilanku begini.

Sesampainya di kantin aku memesan sebuah burger. Kali ini sudah bisa ku pastikan bahwa yang ku pesan adalah burger.

"Ini burgernya, mana uangmu?" tanya penjual di kantin itu. Aku merogoh saku ku. Aku kaget bukan main. uangku tinggal seribu. Bagaimana ini?

"Mana uangmu? kalau kau tidak ada uang kenapa kau pesan?!" Penjual kantin itu menarik burger yang ku pegang tadi.

Aku meremas ujung rokku. Kenapa? Kenapa harus begini? Teman-temanku tak henti-hentinya menyiksa ku. Sekarang penjual kantin pun memaki diriku.

"Maafkan aku," ucapku.
"Ini uangnya bu, burgernya kuambil ya,"

Aku menoleh ke kanan. Aku melihat seorang gadis yang tak kukenal membayar burger yang tidak jadi kubeli tadi.

"Ini, ambillah," gadis itu menyodorkan burger itu padaku. "T-tapi-". "Sudah ambil saja, aku takut kalau kamu di ganggu lagi oleh Fio," ucap gadis itu. Mataku membulat. Kenapa dia tau hal ini? bahkan aku tidak pernah mengenalnya.

"Namaku Gina, kamu Reika kan?" tanya gadis itu. Aku mengangguk. "Iya,"

"K-kenapa kamu bisa mengenal ku?" tanya ku gugup. "Fio sering menceritakanmu padaku," jawabnya.

Refleks tubuh ku bergetar. Dia? Dia temannya Fio? Pasti dia akan melakukan hal yang sama dengan Fio padaku. Aku melangkah mundur perlahan. "T-tolong, jangan ganggu aku, kumohon," pintaku. Aku sangat memohon padanya.

"Eh, Reika, jangan takut, justru aku ingin menghiburmu, tenang saja," Gina menampakkan senyumnya. Dengan melihat senyumnya aku jadi sedikit lega.

Kemudian kami berdua melenggang menuju kelas. Karena aku dan Gina berbeda kelas kami pun berpisah arah. Aku kembali ke kelas dengan rasa takut yang masih menghantuiku.
Kulihat di dalam kelas Fio dan teman-temannya yang lain sedang tertawa.
"Fio," panggilku pelan. Ia menoleh menghadapku. Lalu tangannya menyambar burger yang ada di tanganku. "Lambat sekali sih! Dasar gak berguna!" umpat Fio. Aku hanya menhela napas lalu pergi menuju kursiku di sudut belakang kelas. Menghabiskan waktu di sekolah ini rasanya mungkin hampir sama dengan di neraka.

"Heh kau,"
Aku mendongak ke asal suara. Aku melihat gadis yang termasuk ke dalam genk Fio mendatangiku. Ia Diandra.

"Sebenarnya aku merasa aneh untuk berbicara denganmu, aku hanya merasa kasihan padamu, setiap hari kau menjadi sasaran bully-nya Fio, kuharap kau bisa bersabar," lalu gadis itu meninggalkanku.

The Book Of MindworldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang