The Mysterious-Strange Game [2]

131 9 6
                                    

Lakukan atau kau akan menerima akibatnya, Luke Heather.

Aku tetap diam tetapi tubuhku terus bergetar hebat dan mengucurkan keringat dengan deras. Apa yang harus kulakukan sekarang? Siapapun tolong aku!

Aku masih bingung. Aku menatap tajam laptopku yang berada di sisi dinding kamarku. Laptop itu masih saja menampakan tampilan buram pada tv hitam putih.

"Aku tidak akan membunuh kedua orang tuaku!!" teriakku sambil menjambak rambutku.

Namun, tiba-tiba muncul sebuah pendar cahaya keluar dari laptopku. Pendar cahaya itu memiliki gaya tarik yang besar dan secara perlahan menarik tubuhku untuk memasukinya.

"TOLONG AKU!" teriakku sesaat sebelum aku tak sadarkan diri.

Bruk!
"Ugh," aku menggeram sakit. Bokongku sakit. Sepertinya aku baru saja jatuh dari ketinggian. Aku membuka mata dan menyapukan pandangan ke sekitarku.

Aku terjatuh di suatu tempat yang sepi. Sepertinya ini adalah kebun pribadi milik seseorang. Aku membersihkan pakaianku yang penuh debuh lalu menengadahkan telapak tanganku. Aku terkejut karena tiba-tiba muncul sebuah layar transparan seperti hologram dari telapak tangan kananku.

Welcome to the game world, Luke Heather.

Dunia game? Aku masuk ke dunia game? Jelas-jelas ini seperti dunia tempat tinggalku. Rumah-rumah warga dan pohon-pohon semuanya terlihat wajar. Tunggu, di sini aku tidak menemukan satu binatang pun.

Segera saja aku berdiri lalu bergegas pergi menjauh dari rumah ini. Takut sang pemilik rumah mengetahui keberadaanku. Sebelum mendekati sisi jalan aku menghentikan langkahku. Ada satu hal yang membuatku tercengang sekaligus ketakutan. Awalnya aku mengira ini merupakan dunia biasa, dunia yang masih memiliki manusia normal! Namun tidak!

Di jalan ini banyak sekali sosok bayangan kelabu menyerupai manusia yang sedang berlalu lalang. Hampir semuanya seperti keluarga.

"A-apa maksudnya ini?" gumamku pelan. Aku merasa pastinya keberadaanku di sini sangatlah mencolok namun tidak ada satu pun dari mereka yang memperhatikanku.

Mereka semua adalah korban pembunuhan dari kesadisan seseorang. Jika di atas kepala mereka kau melihat lingkaran kuning, mereka adalah korban. Sedangkan yang memiliki lingkaran merah, mereka adalah sang pembunuh.

Hologram tadi kembali muncul dari telapak tanganku. Aku melihat banyak lingkaran di atas kepala mereka semua. Tapi anehnya, di setiap keluarga itu pasti ada satu orang yang memiliki lingkaran merah. Karena penasaran aku memutuskan untuk menyusuri jalan dan memperhatikan mereka semua. Mataku menangkap sebuah keluarga yang tidak memiliki lingkaran di atas kepala mereka.

"Satu keluarga tak memiliki lingkaran," gumamku tanpa sadar. Refleks tanganku bergerak sendiri dan kembali mengeluarkan layar hologram.

Mereka adalah keluargaku. Mereka yang tak memiliki lingkaran itu mati secara wajar.

Aku dapat menyimpulkan sesuatu dari jawaban yang diberikan hologram ini.

"J-jadi, kau juga manusia? Apa kau ada diantara mereka?" tanyaku gugup.

Ya, aku manusia sama seperti kau, Luke.

"Bagaimana rupamu? Dimana kau berada?" Aku terus-terusan bertanya pada hologram yang masih terus muncul di tanganku.

Aku ada di pusat. Anggap saja aku sebagai tuhan di permainan ini. Asal kau tahu, aku ini masih hidup. Aku masih bernyawa.

The Book Of MindworldUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum