-5. Sarapan dan Ketukan di Pintu

29K 3.4K 627
                                    

Beberapa bulan sebelumnya...

"Hermione!" Mom berseru.

Aku buru-buru menutup buku di hadapanku dan beranjak bangkit. Aku membuka pintu dan melongokkan kepalaku ke luar. "Ya?" seruku.

"Sarapan sudah siap, Sayang!" balas Mom.

"Baiklah. Aku akan ke bawah sebentar lagi!" Aku menutup pintu lalu merapikan kasurku.

Pagi ini aku bangun terlalu cepat. Aku sudah mencoba untuk tidur lagi, tapi mataku tidak mau tertutup lama-lama. Jadi agar tidak mati kebosanan atau apalah, kuputuskan untuk membaca buku saja.

Setelah meletakkan buku-bukuku di atas meja, aku melangkah keluar dari kamar dan bergegas menuju ruang makan.

"Pagi, Hermione." Dad tersenyum begitu aku melangkah memasuki ruang makan.

Aku balas tersenyum. "Pagi, Dad. Pagi juga, Mom."

"Pagi juga, Sayang," balas Mom.

Aku menarik kursi kemudian duduk. "Apa yang Mom masak pagi ini?" tanyaku.

Mom mendorong piring yang berisi beberapa potong roti berlapis madu. "Hanya ini. Aku belum membeli bahan-bahan untuk memasak sarapan besar. Kuharap tidak apa-apa."

Aku tersenyum sambil mengulurkan tangan untuk menerima piring dari Mom. "Tidak apa-apa, Mom. Aku suka roti berlapis madu."

"Baguslah," kata Mom.

Orangtuaku kemudian larut dalam obrolan yang mereka ciptakan sendiri. Sambil mengunyah roti berlapis madu buatan Mom, aku mengamati mereka berdua. Orangtuaku. Orangtuaku... yang kukira tidak akan pernah mengingatku lagi.

Ketika aku menghapus ingatan mereka tentang diriku beberapa waktu yang lalu, kukira tidak akan ada yang bisa mengembalikan ingatan mereka. Untunglah, Profesor McGonagall tahu cara mengembalikan ingatan seseorang—dan beliau bersedia membantu mengembalikan ingatan kedua orangtuaku. Aku benar-benar senang. Sebelumnya, aku tidak pernah percaya ada cara untuk mengembalikan ingatan seseorang—hal itu tidak tercatat di dalam buku apa pun.

"Apa yang sedang kau pikirkan, Hermione?" Dad menyela lamunanku.

Aku mengerjapkan mata beberapa kali sebelum menjawab, "Bukan hal yang penting," sahutku. Bohong, tentu saja. Mana mungkin, kembalinya ingatan kedua orangtuaku bukan hal yang penting?

"Apakah kau memikirkan kapan kau kembali ke Hogwarts?" tanya Mom. "Rasanya seperti kau sudah berada di rumah terlalu lama. Atau hanya aku saja yang berpikir begitu?"

"Aku juga berpikir begitu," timpal Dad.

Aku tersenyum gugup. Profesor McGonagall memutuskan, bahwa untuk menguatkan ingatan mereka tentang diriku, sebaiknya beliau sisipkan beberapa kenangan palsu di benak orangtuaku—untuk mengisi jeda kosong selama satu tahun aku pergi.

Bukannya aku keberatan, tapi kadang, ucapan kedua orangtuaku benar-benar membuatku bingung—seperti sekarang.

"Omong-omong, bagaimana kabar Umbridge?" tanya Mom sambil memasukkan sepotong roti ke dalam mulutnya.

Aku melongo. "Umbridge?" ulangku.

Dad mengangguk. "Iya, Umbridge. Bukankah kau punya anjing yang kau bawa dari Hogwarts? Seingatku namanya memang Umbridge."

Aku tersenyum geli. Aku tidak percaya Profesor McGonagall benar-benar menyelipkan ingatan itu ke dalam benak orangtuaku.

"Oh, Umbridge." Aku memasukkan sepotong roti ke dalam mulutku. "Aku telah memutuskan untuk melepaskannya saja. Kurasa dia tidak nyaman berada di dekatku."

Sebenarnya, aku yang tidak nyaman berada di dekat Umbridge. Tunggu, memangnya ada yang nyaman berada di dekat Umbridge? Doh.

"Tapi kelihatannya—"

Aku tidak tahu apa yang akan dikatakan Dad, karena pada saat itu, pintu rumahku diketuk.

Mom mengangkat wajahnya. "Hermione, bisa tolong kau bukakan pintu itu? Tolong lihat siapa yang datang. Kalau itu si Pip yang sering mengantar susu, ambil saja lima botol susu dan katakan aku akan membayarnya besok."

"Baiklah," kataku. Aku bangkit dari kursi lalu berjalan menuju pintu depan.

Aku membuka pintu, bersiap menghadapi Pip dan melakukan apa yang diperintahkan oleh Mom. Tapi, yang sekarang berdiri di depan pintu rumahku bukan Pip.

Aku melongo.

Keluarga Malfoy-lah yang sekarang berdiri di depan pintu rumahku.[]


a.n

houi maaf late update. Kusibuk sekali. Hu. Aku belum nentuin jadwal update juga. HEHE. Maaf ya. Kuusahain update sesering mungkin deh. HEHE.





Apparate [Dramione]Where stories live. Discover now