0. Kembali ke Hogwarts?

20K 2.9K 210
                                    

Kami sedang sarapan ketika terdengar ketukan di pintu.

"Itu seharusnya Pip," kata Mom sambil mengiris daging asapnya. "Hermione, bisakah kau bukakan pintu? Ambil botol-botol yang dibawakan Pip. Aku sudah membayarnya kemarin."

"Baiklah." Aku bangkit berdiri lalu berjalan ke arah pintu.

Aku membuka pintu dan yang berdiri di depan pintu rumahku bukanlah Pip.

Lucius dan Narcissa Malfoy.

[.]

Aku mempersilakan mereka berdua untuk masuk dan duduk di ruang tamu. "Akan kupanggilkan yang lain," kataku.

"Terima kasih," sahut Narcissa. Lucius tidak mengatakan apa-apa. Ia hanya duduk diam dengan kaku.

Aku melangkah memasuki ruang makan. "Yang datang bukan Pip."

"Siapa?" tanya Dad.

"Orangtua Draco."

Draco Malfoy menoleh cepat-cepat. "Jangan bercanda."

Aku memutar kedua bola mataku. "Ha-ha. Aku memang bercanda. Tapi... tidak lucu, ya?" Aku membalas dengan sinis. "Aku tidak bercanda."

Draco segera bangkit dari duduknya dan melesat ke ruang tamu. Aku dan kedua orangtuaku mengikuti di belakangnya.

Narcissa langsung berdiri begitu melihat Draco. Ia memeluk cowok itu sambil mengucapkan syukur berkali-kali karena anaknya tidak apa-apa. Mereka berdua pun akhirnya duduk di sofa panjang. Aku dan kedua orangtuaku duduk di seberang mereka.

"Bagaimana hasil keputusan dari Kementerian Sihir?" tanyaku.

"Kami diampuni," jawab Lucius.

Draco menghela napas lega. "Aku tahu mereka akan mengampuni kalian!"

Narcissa tersenyum kepada anaknya. Kemudian, ia mengangkat wajah dan menatap kedua orangtuaku. "Terima kasih sudah menjaga anakku. Apa yang bisa kami lakukan sebagai bayarannya?"

"Oh, kalian tidak perlu membayar apa-apa. Kami cukup senang ada tambahan anak selama beberapa hari di rumah ini. Rumah ini selalu terasa sepi," kata Mom sambil tersenyum.

"Kalian harus menerima bayaran," tukas Lucius. "Kami tidak mau berhutang dengan para Muggle."

Mom dan Dad berpandangan.

"Hermione, kau saja yang menentukan bayarannya," kata Dad.

Aku menoleh kepada Dad. "Apa? Kenapa aku?"

"Kami tidak tahu apa-apa soal 'membayar hutang' di dunia sihir," jawab Mom.

"Sama saja—" Aku menghentikan ucapanku. "Oh, baiklah. Um, kalian bisa memberiku beberapa buku bagus. Itu sudah cukup."

"Itu saja?" tanya Lucius.

Aku memikirkannya sebentar. "Ya."

"Baiklah," kata Lucius. "Kami akan mengirimkannya padamu sesegera mungkin." Pria itu kemudian menoleh kepada Draco lalu berkata, "Draco, rapikan barang-barangmu. Kita akan pulang."

Draco melompat bangkit dari duduknya. "Tentu saja."

"Hermione, kau sebaiknya membantu Draco," kata Mom.

"Hah?" Aku menoleh kepada Mom dengan bingung.

Mom mendorong bahuku pelan. "Bantu Draco merapikan barang-barangnya." Nada bicaranya menyiratkan ketegasan yang tidak bisa kubantah.

Dengan malas dan terpaksa, aku bangkit dari dudukku dan mengikuti Draco.

[.]

"Kenapa kau tidak bisa menggunakan sihir di rumahmu sendiri?" tanya Draco sambil merapikan barang-barangnya dengan hanya melambai-lambaikan tongkat sihir.

"Perintah Profesor McGonagall," sahutku. "Aku harus menjaga ingatan orangtuaku sejauh mungkin dari sihir."

Draco menutup tasnya dengan lambaikan tongkat terakhir. "Payah sekali."

Aku mengangkat bahuku. "Sebaiknya, kau jangan menerbangkan tas itu ke luar. Sudah cukup mereka melihat sapu terbang. Kedua orangtuaku tidak boleh melihat sihir banyak-banyak—setidaknya dalam waktu dekat."

Draco memutar kedua bola matanya. Ia berjalan menghampiri tasnya sambil berkata, "Hanya karena kedua orangtuamu sudah menyuguhkan film-film komedi untukku." Cowok itu mengangkat tas ranselnya dan menyandangkannya di bahu.

Aku memerhatikan Draco. "Apakah kau akan kembali ke Hogwarts? Untuk menyelesaikan tahun ketujuh?" tanyaku. Sebenarnya, aku sudah sering menanyakan hal ini di kepalaku. Hanya saja, aku belum menanyakannya pada Draco.

Draco mengangkat bahunya. "Tidak tahu juga. Memangnya kenapa?"

"Tidak apa-apa," sahutku. "Aku hanya ingin tahu."

Draco mengangkat alis kanannya. "Tenang saja. Kalaupun aku kembali, aku tidak akan mengungkit-ungkit kejadian menginap ini. Ini juga memalukanku. Bukan hanya kau."

"Aku tidak pernah berkata kejadian ini memalukanku," kataku. Apakah itu alasannya jauh di dalam diriku, aku tidak mau Draco kembali ke Hogwarts?

"Tapi aku cukup yakin kau tidak mau mengingatnya," kata Draco, menyela pikiranku. "Jangan khawatir. Aku juga tidak akan mau mengingatnya."

Kemudian Draco melangkah pergi meninggalkan kamar.

Kurasa Draco benar. Aku tidak mau mengingat bahwa seorang Malfoy pernah menginap di rumahku. Rumah Muggle dan Mudblood. Maksudku, itu pasti akan terdengar sangat aneh. Dan orang-orang pasti akan mulai memandangiku dengan—entahlah. Maksudku, walaupun keluarga Malfoy sudah diampuni, tapi bukan berarti, itu menghilangkan musuh-musuh mereka.

Aku juga tidak berniat menceritakan hal ini kepada siapa pun. Bahkan tidak kepada Harry dan Ron. Mereka tidak akan mengerti.

Aku menghela napas. Beberapa hal memang sebaiknya disimpan sendiri.

Aku melangkah ke luar lalu menutup pintu di belakangku.[]

Apparate [Dramione]Where stories live. Discover now