Chapter 4

837K 30.1K 1.8K
                                    

Repost ulang, kalau error hapus dari perpustakaan, trus tambah lagi. Kalau ga mau logout ae trus login! Btw baaca cerita baru ku yuk! Cek work kuy! Chat line ku aja kalo mau beli! Ditunggu ya say! 😘😘

***

"Aaa ...," teriak Diandra reflek Diandra memeluk Dave yang berada di belakangnya.

"Ekhm ...," Alex berdehem, Diandra pun sadar dan melepas pelukannya.

"Kenapa?" tanya Alex.

"Ada tikus," jawab Diandra.

"Hah!? Tikus," Alex berlari keluar gudang.

"Kenapa tu orang?" tanya Dave.

"Ada tikus," kata Diandra.

"Lo sama dia takut tikus?" dengan usilnya Dave menarik satu ekor tikus.

"I ... ya," Diandra berjalan mundur karena Dave semakin mendekatkan tikus ke depan wajahnya.

"Jangan di deketin," kata Diandra.

"Tapi ada syaratnya, lo harus maafin gue!" kata Dave.

"Enggak!"

"Ya udah," Dave semakin mendekatkan tikus tersebut kewajah Diandra.

"Iya, udah bawa pergi tikusnya!" pinta Diandra, Dave pun melempar tikus itu ke belakang.

"Ayo!" ajak Dave.

"Hmm..," gumam Diandra. Mereka pun membersihkan gudang itu kembali tanpa Alex.

"Capek juga ya!" kata Diandra setelah satu jam membersihkan gudang tersebut.

"Gue juga, kantin yuk!" ajak Dave.

"Ogah," Diandra pergi keluar gudang meninggalkan Dave.

"Songong banget tu cewek," kata Dave kesal.

Dave keluar dari gudang dengan muka ditekuk. Ia sangat kesal pada gadis yang menjadi targetnya itu. Sesampainya di kantin, ia segera menuju meja yang telah berisi Bisma dan Ryo.

"Napa tu muka? Belum disetrika?" ledek Ryo.

"Gue kesel banget sama tu cewek," kata Dave sambil duduk di samping Bisma.

"Diandra?" tebak Bisma.

"Menurut lo?" Dave malah balik bertanya.

"Emangnya kenapa?" tanya Ryo.

"Dia tu enggak bisa baik sama gue. Setiap deket sama gue pasti marah mulu," jelas Dave.

"Abis muka lo ngeselin," ejek Bisma.

"Lo ngomong apa barusan?" tanya Dave.

"Enggak," jawab Bisma.

"Ngomong-ngomong gimana tadi?" tanya Ryo.

"Gimana apanya?" tanya Dave heran.

"Itu lo kejadian pas lomba," kata Ryo.

"Kejadian lo nyium Diandra," timpal Bisma.

"Ya biasa aja, gue belum sempet ngemut, udah main taboke aja," kata Dave.

"Ya jelaslah, dia marah mungkin karena itu first kissnya dia," kata Bisma.

"Kamu ini! Ibu suruh bersihin gudang malah di sini!" tiba-tiba Bu Asna datang dan langsung menarik telinga Dave.

"Ampun Bu, saya enggak kabur Bu, orang semuanya pada pergi," ujar Dave.

"Udah salah, bohong lagi. Mereka itu masih di gudang," ucap Bu Asna.

"Hukum aja Buk," kata Ryo.

"Jahat lo sama temen sendiri!" kata Dave.

"Emang kita temen? Sejak kapan?" tanya Ryo.

"Udah jangan banyak omong kamu Dave, ayo ikut ibu," Bu Asna menarik Dave ke toilet.

"Kok saya diajak ke sini? Ibu mau nyuruh saya nemenin ibu kencing?" tanya Dave dengan polosnya setelah sampai di depan toilet.

"Enak aja! Kamu bersihin toilet cowok! Awas kalau masuk toilet cewek!" kata Bu Asna lalu pergi.

"Hukuman, hukuman, hukuman, malang bener deh nasib gue," kata Dave sambil mengambil pel-an yang telah disediakan di sana. Ia pun mulai mengepel.

Beberapa menit kemudian Dave pun selesai mengepel, "Akhirnya selesai juga," ujar Dave sambil mengelap keringat di keningnya.

"Kalau lagi capek gini, enaknya ngusilin orang," dengan jahilnya Dave masuk ke kamar mandi cewek yang berada di kanan.

Saat ia sampai di depan bilik kamar mandi. Ia dengan jahilnya mengetuk semua pintu dan mengeluarkan suara yang menyeramkan sampai beberapa orang berteriak histeris.

Setelah Dave puas menjahili orang, ia dengan cepat menuju pintu keluar agar tidak ketahuan, akan tetapi Dave malah menabrak seseorang.

Bruk ...

Bukan Dave yang jatuh, tapi cewek itu.

"Anda kalau jalan lihat-lihat dong!" kata cewek yang tak lain adalah Diandra.

"Eh, Ian, maaf," kata Dave.

"Ah, lo lagi, lo lagi, bosen gue," kata Diandra sambil berdiri.

"Jangan bosen-bosen deh liatin gue," kata Dave, "gue pergi dulu ya!" kata Dave.

"Eh tunggu dulu!" Diandra mencekal tangan Dave.

"Ciee ..., pegang-pegang," goda Dave.

"Ihh ..., apaan deh?" Diandra melepas tangan Dave.

"Apa?" tanya Dave.

"Tuh kan jadi lupa. Ngapain lo di sini? Kan ini toilet cewek," tanya Diandra.

"Aa ..., gue ...," kata Dave sambil memikirkan alasan apa yang cocok untuk ia berikan kepada Diandra.

"Atau jangan-jangan lo ngintip cewek ya?" selidik Diandra.

"Eh!?"

"Ngaku deh lo!"

"Enggak gue enggak ngintip cewek," jawab Dave.

"Terus ngapain di sini? Hati-hati lho, kalau suka ngintip nanti matanya bintitan," kata Diandra.

"Gue enggak ngintip kok, cuma jailin doang," kata Dave.

"Jail lo!" kata Diandra lalu masuk ke toilet. Sedangkan Dave keluar toilet supaya tidak ada yang mengetahui ia masuk kamar mandi perempuan.

Tiba-tiba Dave menabrak sesuatu.

***

Post ulang ya, tapi ga sampe selesai. Kalau mau sampai tamat bisa beli novelnya langsung kuy!

29-12-2016

Kakak Kelas Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon