After Love Part 3

119K 6.7K 132
                                    

Dua Tahun Kemudian...

Bahagia. Itu adalah satu kata yang bisa didefinisikan oleh Aluna. Pernah ia merasa bahwa pilihannya mungkin salah pada Louis. Namun, sejauh ini—dua tahun—Louis membuktikan bahwa ia patut dipercayai.

Dua tahun telah mengubah segalanya. Rasa suka dan tertarik Aluna sudah berubah menjadi rasa cinta yang amat sangat untuk pria sempurna bernama Louis Henrick. Begitu pun Louis yang benar-benar telah mencintai Aluna, bukan sekedar coba-mencoba lagi. Mereka berdua memang sudah saling mencintai. Terkadang cinta memang datang karena terbiasa, tapi sebelum cinta, rasa suka atau ketertarikan pasti sudah lebih dahulu muncul sejak di awal.

Hari ini adalah hari kelulusan Aluna, yang akhirnya dapat menyusul kelulusan Louis yang merupakan seniornya setelah dua tahun yang lalu.

Louis sekarang sudah resmi menggantikan jabatan ayahnya sebagai pemimpin perusahaan yang setiap harinya semakin terus berkembang. Sedangkan Aluna mendapatkan tawaran pekerjaan langsung dari sebuah rumah sakit swasta besar milik keluarga Louis sebagai perawat. Semuanya takkan menjadi selancar ini tanpa prianya, Louis. Bahkan pria itu sendiri yang menyarankan keterampilan Aluna dalam jurusan keperawatan pada direktur rumah sakit agar menengok pada kemampuan kekasihnya itu. Dan benar saja, selain karena ijazahnya sangat baik, potensi hebat Aluna juga diterima oleh dokter utama itu dan Aluna telah dipersilahkan untuk segera bekerja setelah ia lulus nanti.

Dengan langkah ringan dan ceria perempuan itu menuruni podium kelulusannya dan langsung berlari ke arah pria berjas yang sedari tadi memberikan senyuman bangga padanya.

Pria itu, Louis dengan sigap menangkap tubuh yang datang ke dalam pelukannya, memberikan pelukan hangat yang benar-benar membuat kebahagian perempuan itu semakin membuncah.

"Selamat, sayang," ucap Louis memberikan senyuman mempesonanya.

"Dia bahkan berlari ke dalam pelukan kekasihnya, bukannya ibunya." cibir suara berkarisma namun terdengar lembut penuh nada keibuan pada dua manusia yang masih berpelukan itu. "Sepertinya kehadiran kita tak penting."

Aluna melihat Dana bersama kedua orang tua Louis hanya bisa menggeleng geli melihat mereka berdua yang seakan tak terpisahkan. Aluna dan Louis hanya bisa menyegir sebelum tubuh Aluna berpindah memeluk Dana, Rachel dan Joan.

"Selamat putriku," ucap Dana dengan lembut seperti biasa. Ia bangga anaknya bisa lulus tepat waktu bahkan langsung mendapat tawaran kerja di salah satu rumah sakit yang cukup besar di Jakarta.

"Selamat atas kelulusamu, nak. Aku tak sabar menjadikanmu menantuku." ucap Rachel, ibu Louis dengan tulus. Baginya, Aluna sudah seperti anak perempuan yang selama ini tidak dan ingin ia miliki. Menurutnya perempuan polos sebaik Aluna harus diperlakukan dengan lembut pula.

"Terima kasih Ibu, Bunda, Ayah, dan Louis."

"Kalau begitu sampai jumpa di rumah nanti. Kita harus merayakan keberhasilanmu, Nak." ucap Joan kali ini sambil mengusap lembut pucuk kepala perempuan yang dicintai oleh anaknya itu. Joan kemudian beralih ke Dana. "Ayo, Dana."

"Kita mau ke mana, Louis?" tanya Aluna heran karena Louis menariknya masuk ke dalam mobil pria itu dan melajukannya berlawan dari rute rumah orang tua Louis.

"Anggap saja kejutan kelulusan." kata Louis dengan senyum misterius yang tetap terlihat begitu tampan mempesona. "Buat kita," sambungnya membuatnya Aluna semakin mengernyit tak mengerti, tetapi ia lebih memilih mengikuti permainan Louis.

***

"Tunggu di sini." perintah Louis setelah mobil mewah itu berhenti di sebuah gedung pencakar langit.

After LoveWhere stories live. Discover now