After Love Part 27

98.9K 6.2K 252
                                    

"Awakening."

Jangan lupa vote dan comment! Enjoy~

***

Darkness, why are you erasing. everything black?
I can't see anything, making me dream about the eternal future by myself, however I want.

The sun has set (more and more) and grew black (no).
The waves will crash some day.
Why does everything good always become like this?

Even if the sun will rise again after the night is over.
I already long for this moment that I can't hold onto.

I don't know (I don't know).
Wanna know (Wanna know).
Will this dream end like this?
Why can't I get both the person and the love?

In the end, it's all momentary, love is momentary.
It's just a passing dream, I don't want to wake up yet.

A short daydream, a daydream.
A short daydream, a daydream.

***

Dengan kedua lutut yang ditekuk dan sebuah bantal empuk di pangkuannya, Aluna menenggelamkan kepalanya di dalam bantal tidurnya itu. Ia tidak menangis, dia juga tidak menjerit histeris. Aluna hanya menenggelamkan wajahnya, seolah berusaha bersembunyi dari sesuatu. Atau lebih tepatnya bersembunyi dari dunia, dan hanya ini yang bisa ia lakukan. Hingga pernafasannya yang terhalang bantal mulai memaksanya untuk mendongakkan kepalanya.

Aluna kemudian kembali mendesah panjang mengingat kejadian tadi siang saat pembicaraannya bersama Louis. Pembicaraan yang membuat jantung serasa terjung bebas di setiap kata pria itu, membuatnya bersusah payah menahan tangis kecewa dan sedihnya. Hingga sebuah pertanyaan—yang lebih terdengar seperti tuduhan—menusuk jantungnya begitu dalam sehingga air mata yang sejak tadi ia usahakan agar tak keluar akhirnya jatuh perlahan.

"Anak yang pernah kau kandung... apa kau yakin itu juga benar-benar anakku?"

Pertanyaan yang tak terdengar seperti pertanyaan melainkan seperti tuduhan merendahkan membuat Aluna akhirnya menangis. Ia menangis kasihan pada bayinya yang sekarang berada di surga. Bayi itu pernah disakiti dengan cara diabaikan oleh ayah sendiri, dan jangan sampai bayinya itu tersakiti lagi di surga karena ucapan ayahnya sendiri.

"Maafkan ayahmu," kata Aluna sambil menengadahkan kepalanya ke atas, seolah sedang berbicara dengan bayinya yang sudah ada di surga. "Kau tahukan ayah sedang sakit, jadi ayah benar-benar tak bermaksud untuk mengatakan bahwa ia tak mengakuimu. Bunda yakin dia tidak membencimu, sayang," gumamnya lembut berusaha tersenyum. Namun, senyuman itu tak bertahan lama, tergantikan dengan sebuah tatapan sedih dan miris.

Tepat setelah Aluna kecelakaan, janinnya diangkat, dan yang menguburkannya adalah Ryan serta ibunya. Ia cukup bersyukur ternyata Ryan memperlakukan dengan baik janinnya yang masih begitu sangat kecil. Sehingga Aluna bisa tahu, kemana ia bisa pergi untuk menemui dan melepas rindu pada anaknya yang seharusnya berumur tujuh tahun sekarang.

Kuburan itulah yang selalu Aluna datangi setiap bulannya untuk menengok buah hatinya. Dan setiap ke sana, Aluna selalu pulang dalam keadaan berurai air matanya. Selalu berharap kembali ke masa lalu dan mempertahankan buah hatinya. Bahkan ia rela kehilangan Louis asalkan tidak dengan bayinya.

Namun faktanya, ia kehilangan kedua orang yang ia cintai.

Aluna kembali menengadahkan kepalanya dan tersenyum lagi dengan lemah.

After LoveWhere stories live. Discover now