PART IV

219 43 9
                                    

Aku berkeliling mencari makanan guna mengisi kekosongan di perutku. Aku meminta ke setiap orang yang lewat sebuah makanan atau sekedar uang recehan, tetapi mereka hanya menendang dan mengusirku. Setelah cukup lama aku meminta, akhirnya ada seorang dermawan yang memberikanku sepotong roti yang telah dingin.

Kumakan rotiku dengan lahap, serasa inilah makanan terlezat yang pernah kucicipi, mungkin dikarenakan faktor tidak makan berhari-hari. Dalam setiap kunyahanku aku selalu memikirkan Vera, Kevin, dan pasukannya. Aku ingin membalas dendam kepada mereka, mungkin malam ini juga.

Setelah kuhabiskan makan malamku, aku langsung berangkat menuju rumah Vera untuk membalaskan dendamku.

***

Sesampainya di depan rumah Bu Veera atau rumah Vera, aku langsung masuk dengan memanjat ke lantai dua, kulihat jendela di lantai dua masih dalam keadaan terbuka. Setelah berhasil memanjat, aku pun langsung melompatkan diriku masuk ke dalam rumah Vera.

"Sungguh penjagaan rumah yang buruk" gumamku meremehkan.

Aku menyusuri setiap bagian rumah untuk mencari keberadaan Iblis itu hingga aku sampai di sebuah tempat yang bernama 'Dapur', disana aku banyak melihat benda-benda tajam yang mengkilat, mulai dari pisau biasa hingga pisau daging.

Aku mengambil salah satu pisau yang tergantung disana guna melindungi diri apabila ada sesuatu yang tidak terduga menimpaku.

Aku sampai di sebuah kamar dengan pintu yang bertuliskan 'Private Room' dengan background bunga pada daun pintunya. Kubuka pintu itu dengan perlahan, kulihat sesosok gadis yang tengah terlelap dengan headphone yang menutupi kedua telinganya. Sungguh kebiasaan yang buruk.

Kudekati gadis itu yang tidak lain dan tidak bukan adalah Vera.

"Aku akan memberimu pelajaran yang berharga, asshole!!" Ucapku sembari mengepal kuat telapak tanganku.

Lalu kulayangkan pukulanku tepat di wajahnya hingga mengeluarkan darah segar di hidungnya. Vera yang terbangun karena pukulan telakku itu langsung menjerit. Karena panik, tanpa kusadari aku mengayunkan pisauku tepat di jantungnya. Vera pun tewas seketika. Darah mencuat keluar bak air mancur di Istana Negara.

"A..... Aku membunuhnya?" Tanyaku pada diriku sendiri. Pakaianku telah penuh berlumuran darah. Aroma hanyir darah turut menghiasi kamar Vera.

Sejujurnya aku tidak ingin membunuhnya, ini semua ketidaksengajaan.

Kudengar derapan langkah kaki menaiki tangga, itu mungkin orang tua Vera yang mendengar jeritan Vera tadi. Langkah kaki itu semakin terdengar mendekat, dan sampai di depan pintu.

Tidak, itu bukan orang tuanya. Sesosok pemuda tampan berbadan tegap sedang berdiri di pintu dengan membawa pisau yang berlumuran darah. Ia berjalan mendekat ke arahku, dan semakin mendekat. Dia memegangi tanganku.

"Apa yang kau lakukan disini malam-malam begini?" Tanyanya dingin.

Apa? Bukannya dia sang pemilik iris mata biru laut itu?

"Ehm, aku.. aku hanya membalaskan dendamku pada Vera, tapi tanpa sengaja aku membunuhnya." Jawabku gemetaran.

"Oh." Jawabnya santai

"Apa? Kau santai sekali? Sedangakan kau? Apa yang kau lakukan disini?" Tanyaku terheran-heran.

"Aku hanya ingin membunuh Bu Veera, aku bosan dengan pelajarannya." Jawabnya dingin. "Dan aku tadi mendengar jeritan dari atas."

"Apa? Kau membunuhnya?" Aku memastikan perkataannya.

"Ya." Jawabnya santai. "Apa kau tidak pulang ke rumah? Ini sudah tengah malam."

"Mm, aku tidak memiliki tempat tinggal."

"Kalau begitu, bagaimana kalau tinggal di tempatku?" Tanyanya dingin, tawarannya itu lebih terdengar seperti pemaksaan.

"Tentu saja mau." Sahutku.

Dia pun mengajakku menuju tempat tinggalnya. Dia juga meminjamkan hoodie-nya kepadaku agar darah yang menempel pada pakaianku tidak terlihat oleh orang-orang, Selama di perjalanan kami tidak bercakap-cakap satu sama lain. Awkward Situation. Huff, dia dingin sekali.

"Kita sudah sampai. Selamat datang di markas Blood Teen." Katanya mengagetkanku.

"Apa? I.. ini kan--"

A/N : Yuhuu akhirnya kelar juga, maaf kalau banyak typo dan pengunaan kata yang kurang dari update kilat ini :v

Author meminta maaf sepuluh jari kalau kurang memuaskan dan akhir yang penasaran :D

Leave your comment and vote!

Yoursel is under attack!

~NabilZuhdy

Virus DetectedWhere stories live. Discover now