PART VIII

194 34 10
                                    

"Ly, tolong jaga pondok!" James dengan gaya kepemimpinannya yang tegas.

"Baiklah, selamat bersenang-senang, guys." Sahutku kepada para psiko yang akan menjalankan rutinitasnya.

Aku ditinggal di pondok sendirian, lagi. Aku selalu ditinggal sendirian setiap malam, aku kesepian. Tidak ada pilihan terbaik selain memejamkan mata dan mulai memasuki dunia mimpi. Mungkinlain kali, aku akan ikut berburu bersama mereka untuk menghilangkan kebosanan.

Daniel's POV

Kami, maksudku para anggota Blood Teen sedang mencari mangsa. Mangsa yang memang pantas untuk dibunuh, yaitu para manusia berdosa. Tidak ada cara cepat untuk menuntaskan kejahatan di dunia ini kecuali dengan cara membunuh.

"Seperti biasa, kita akan dibagi 2 kelompok, Daniel bersama George dan aku akan bersama Keith dan Cary." Ucap James selaku pemimpin kami. "Hari ini kita akan mencari mangsa di beberapa klub malam yang kabarnya sarang dari para Pria Hidung Belang." Sambungnya.

Aku dan George langsung memisahkan diri dan menuju sebuah klub malam. Sesampainya aku disana, aku langsung masuk ke dalam klub.

"Hey boy, berdansalah denganku!" Harap seorang wanita berambut pirang kepadaku. Kedatanganku langsung disambut dengan tawaran menjijikan oleh para wanita penjual kehormatan.

"Bitch. Aku tidak mau berdansa dengan wanita sepertimu."

Para wanita di club itu banyak yang menggodaku, padahal aku kan masih berumur 14 tahun.

"Relax boy." Ucap George kepadaku. Aku hanya membalasnya dengan tatapan yang dingin sekaligus datar. Aku tidak takut padanya, walaupun dia 8 tahun lebih tua daripada aku.

"Ingat! Kita datang kesini untuk membunuh para manusia berdosa, bukan sembarang orang." Ucap George sambil menepuk bahuku.

Sekedar informasi, tujuan Blood Teen adalah menuntaskan kejahatan di dunia ini, kami tidak sembarang membunuh orang layaknya Psikopat. Aku bahkan pernah mencoba tes psikopat di sebuah situs internet. Tes itu berisikan sebuah pertanyaan singkat dan hanya perlu menjawab Ya atau Tidak. Tes psikopat yang sesunghuhnya memang berupa pilihan seperti ini, bukan pertanyaan panjang yang lebih seperti Riddle. Dari 20 soal yang kujawab, aku 55% seorang Psikopat, itu tandanya aku belum dapat dikatakan seorang psikopat.

Back To Topic.

"Tapi George, semua orang disini berdosa, apakah kita harus membunuh semuanya?" Tanyaku.

"Apabila memang diperlukan, kita akan membunuh semuanya." Jawab George dengan seringai licik di bibirnya.

Lalu kami mulai membunuh semua orang yang berada di dalam club itu dengan membabi buta.

Aku menikam jantung seorang pria Hidung Belang dengan sadisnya, teman perempuannya yang berada di sampingnya langsung menjerit hingga membuat klub itu menjadi ramai. Langsung saja kucabut pisauku yang telah menempel di jantung pria itu, lalu aku menyerang jantung wanita itu dengan sangat cepat.

Seluruh manusia berdosa di dalam klub itu langsung berhamburan ingin keluar dari tempat itu. Tetapi, ada George yang menghalangi pintu keluar dan akan membunuh siapapun yang mencoba keluar dari tempat bermain setan ini.

Setelah kutusuk jantung wanita tadi, aku langsung menusuk jantung para iblis disitu secara membabi buta. Tidak ada perlawanan yang berarti yang dapat melukaiku, mungkin karena para iblis itu sedang dalam keadaan mabuk dan tak sadarkan diri.

Tidak butuh waktu lama bagi kami untuk membasmi para iblis itu, semua iblis yang berada disini telah tewas dengan jantung yang tertusuk, bahkan termasuk pelayan di klub ini. Kami para anggota Blood Teen tidak seperti para psikopat di luar sana yang sering menyiksa korbannya, kami akan langsung menusuk jantungnya dan menghilangkan jejak. Karena kami bukan Psikopat.

"Kita apakan semua mayat ini?" Tanyaku pada George yang tampaknya sangat bersenang-senang.

"Mm, kita akan bakar tempat ini untuk menghilangkan jejak." Jawab George dengan telunjuk yang mengarah ke sebuah galon yang berisi minyak tanah. Keberuntungan bagi kami dapat menemukan minyak tanah di tempat seperti ini.

Kami menebarkan minyak tanah di seluruh tempat busuk ini dan mulai membakarnya. Untung saja tempat busuk ini berada agak jauh dari keramaian, hal itu akan menyebabkan keterlambatan pemadam kebakaran untuk bertugas ke TKP.

Aku dan George segera bergegas pulang agar tidak ada yang melihat kami berada di sekitar TKP, karena kami dapat dicurigai oleh polisi. Kami langsung pergi menuju stasiun, atau lebih tepatnya markas kami. Pasukan James telah datang lebih dahulu daripada kami.

"Lama sekali, ada apa?" Tanya James seraya menaikkan satu alisnya.

"Kami harus membunuh semua orang di klub dan membakar tempat itu." Jawab George dengan senyum tipis di bibirnya.

A/N : Hey People In The World :v

Mungkin ceritanya rada gak nyambung (?) Pokoknya ini bukan cerita Psikopat deh (?)

Cerita selanjutnya bakal apdet kalo vote nyampe 20

Leave your comment and vote!

Yourself is under attack!

~NabilZuhdy

Virus DetectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang