t-wenty five

3.6K 622 512
                                    

"kayce!" panggil qayla.

kayce menoleh ke sumber suara tersebut melihat qayla yang sedang bersama luke. qayla berlari pelan lalu memeluk kayce, "maaf." ucap qayla lalu memengusap air matanya yang jatuh.

kayce tersenyum membalas pelukan qayla, "maafin gue juga ya." balas kayce.

qayla ikut tersenyum lalu melepaskan pelukannya, "kenapa lo ga bilang suka sama si buncit? jahat." ucap qayla.

kayce membulatkan matanya lalu melirik luke yang sedang tertawa pelan, "cepu banget anjeng." ucap kayce lalu menaikan bibir bawahnya.

"gue sama qayla pulang duluan gapapa ya? lo mau gue panggilin calum ga?" canda luke.

kayce membulatkan matanya lalu memukul bahu luke pelan, "tai." balas kayce. "udah sono pulang jagain qayla ampe kenapa--kenapa awas aja." lanjut kayce lalu menaikan genggaman jarinya.

qayla dan luke tertawa lalu berjalan ke arah motor luke sambil melambaikan tangannya. kayce berjalan melewati gerbang sekolah.

menurutnya, hari ini tidak begitu buruk. walaupun tadi pagi rahasia terbesarnya terbongkar namun saat ini ia merasa lebih tenang. ya, dia tidak perlu lagi menutupi rahasianya itu. ditambah lagi sudah berbaikan dengan qayla. dan calum tentunya.

tin!

kayce berjalan meminggir lalu menoleh melihat mobil calum berjalan melewatinya. kayce tersenyum berharap mobil itu berhenti, namun kenyataannya adalah kayce hanya bisa menatap mobil tersebut sampai mobil itu tidak terlihat lagi.

kayce melanjutkan perjalanannya sambil menendang bebatuan.

"ehm."

suara dehaman tersebut membuat kayce menoleh ke arah samping kanannya. ia mengernyitkan dahinya melihat calum yang sekarang sudah berada di sampingnya, "lah?"

calum terkekeh, "lah?"

kayce terkekeh, "mobil lu perasaan udah lewat tadi." balas kayce.

calum menganggukan kepalanya, "emang, terus kenapa?"

kayce mengernyitkan dahinya, "lo ngapain pulang jalan?"

"nemenin lu, gapapa kan?" tanya calum. "lagian jalan bikin sehat tau, biar perut gue ga buncit lagi." lanjut calum.

kayce terkekeh, "ya, kalo cuma sehari jalannya mana bisa tuh perut kempes." balas kayce.

"oh, jadinya gue disuruh tiap hari pulang jalan sama lu nih?" tanya calum lalu tertawa.

"dih, ogah."

kayce dan calum meneruskan perjalanannya, beberapa kali kayce terkekeh akibat lelucon yang dilontarkan calum. dan beberapa kali calum tersenyum melihat tawaan kayce.

"kay, ke taman deket komplek gue dulu yuk?" ajak calum.

kayce menggeleng pelan, "gue mau pulang ah, udah ya belokan rumah gue kesana." tunjuk kayce.

"ayo dong." ucap calum namun kayce menggelengkan kepalanya.

"please?" ucap calum memohon.

calum dan kayce berlari ke arah ayunan yang terdapat di taman tersebut, "yes, gue duluan." ucap calum lalu mengayunkan ayunannya dengan bangga.

mkkb.

"calum gantian dong." ucap kayce.

calum terkekeh lalu segera bangun dari ayunannya. kayce tersenyum lalu segera duduk di ayunan tersebut dan mengayunkan ayunannya. calum yang iseng segera mendorong ayunan tersebut dengan kencang.

"calum anjing, udah ga udah." ucap kayce memegang erat besi ayunan tersebut.

calum tertawa lalu memberhentikan aksinya tersebut, "kay, naik perahu yok." ajak calum.

kayce menggigit bibirnya pelan lalu menggelengkan kepalanya tersebut, "ga mau." ucap kayce.

calum menoleh ke arah kayce lalu tersenyum, "mau sampe kapan lo kalah sama phobia lo sendiri?" tanya calum. "tenang aja ada gue." lanjut calum.

kayce menghela nafasnya pelan lalu segera beranjak ke arah danau bersama calum.

"calum, sumpah ini perahunya udah cacad. ga layak dinaikin." ucap kayce.

calum terkekeh, "kayunya masih kuat kok elah banyak cingcong lu." ajak calum.

calum menaiki perahu tersebut dengan hati-hati lalu menyodorkan tangannya membantu kayce untuk naik, "pelan pelan." ucap calum.

kayce memegang tangan calum erat lalu menaiki perahu tersebut dengan hati--hati.

calum mulai mendayung perahu tersebut hingga ia memberhentikannya di tengah danau. calum menatap kayce lalu tersenyum, "kay, liat langitnya deh." tunjuk calum menunjuk langit yang sudah berubah warna menjadi merah ke oranye-an karna matahari yang sudah tampak tenggelam.

kayce tersenyum, "gue pengen deh melayang di langit terus jalan--jalan di awan sana. tapi sayangnya mereka tinggi banget, terlalu susah dan gabakal bisa untuk digapai."

"sama cal kaya lu." lanjut kayce spontan.

calum menoleh, "apa kay?"

"hah? emang gue ngomong apaan? ngaco lu."

calum tersenyum merasakan ilham baru saja masuk dalam tubuhnya. calum melepas tasnya lalu berpura--pura terjatuh ke dalam danau tersebut.

"kay--kay tolong." ucap calum berpura-pura tenggelam. "kay--" ucap calum lagi.

kayce yang sedang asik melihat ke arah langit kaget melihat calum yang sudah berada di dalam danau, "cal-- calum--pegangan pegangan." ucap kayce panik.

"calum--" teriak kayce yang masih panik.

calum tertawa kencang lalu menyembur kayce dengan air danau, "cie panik." ucap calum.

kayce mendengus, "ga lucu, cepetan naik ah." ucap kayce.

"bantuin," ucap calum menyodorkan tangannya.

kayce memutarkan kedua bola matanya namun tangannya membantu calum untuk kembali naik kedalam perahu, "cepetan."

calum menarik tangan kayce yang membuat perahu oleng dan membuat kayce tercebur bersamannya. kayce yang kaget langsung memegang tangan calum lalu berteriak ketakutan.

"calum-- calum-- calum-- sumpah ga lucu." ucap kayce yang hampir menangis.

calum yang melihat raut wajah kayce segera memegang tangan kayce erat, "kay, tenang ok coba berdiri ini cetek banget." ucap calum.

kayce menggeleng, "ga-- gamau, gue mau pulang. gue ga mau disini. gue mau naik ke perahu lagi, calum." ucap kayce namun kali ini air matanya ikut jatuh.

calum membantu kayce menaiki perahu itu kembali. kemudian calum juga ikut naik ke dalam perahu tersebut. kayce memeluk kakinya pelan sambil mengusap air matanya.

"bandel banget sih, mama kan udah bilang jangan main di danau. sekarang siapa yang repot? mama lagi. tau gitu harusnya gausah ada yang nyelamatin aja biar mama ga usah repot-repot lagi."

"stop buat nanya-nanya tentang ayah kamu, kayce. ayah kamu meninggal saat pergi berlayar. kapalnya tenggelam dan sampai sekarang jasad ayah kamu belum juga ditemukan. puas?"

calum yang baru menyadari perlakuannya sangat konyol dan tidak lucu segera memeluk kayce dan mengusap punggung kayce pelan, "maaf." ucap calum membuat tangisan kayce lebih deras.

"kay, it's okay. i'm here." ucap calum lalu mempererat pelukannya.

!i!i
ngh calum.

assalamualaikum warrahmatulahi wabbarakatuh. (jawab ler)

panjang kan? :)

tau ga gue apdet chapter ini gara2 dare! bangsat memang anak skk! ngh.

30/06/16 ; 14 : 00
-safee sebel sm skk

line clone 2.0 ➗calumUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum