t-wenty seven

3K 573 803
                                    

menunggu itu emang melelahkan, namun jika akhirannya bakal indah pasti semua orang rela untuk menunggu. namun, kalo disini kita sama-sama tau akhirannya ga mungkin indah, bahkan 'ga bakal' indah, kenapa masih mau membuang waktu untuk menunggu?

kayce menghela nafasnya pelan lalu menutup buku diary bermotif polkadot-nya itu. kayce membuka handphone-nya dan melihat ada notif line dari calum.

calum: kay

kayce: ya?

calum: ada acara ga?

kayce: ga, kenapa emangnya?

calum: ok, gua jemput jam 1 ya di rumah lu
calum: cepetan siap siap

kayce: ha? emg gue bilang mau?

calum: bodo amat jam 1 gua jemput pokoknya

kayce menggelengkan kepalanya, lalu melihat ke arah jam dindingnya yang menunjukan pukul dua belas siang. itu artinya, calum akan menjemputnya sekitar satu jam lagi. kayce segera bangun dan bersiap-siap.

!i!i

"bu, kayce ijin mau pergi ya sama temen kayce." ucap kayce saat melihat ibunya sedang duduk di ruang tamu.

ibunya itu menoleh, "kemana lagi? kemaren pulang malem, sekarang mau pergi lagi." balas ibunya ketus.

"kayce kemarin---"

tin!

kayce menoleh ke arah jendelanya dan melihat mobil calum sudah terparkir di depan rumahnya. kayce melirik ibunya lagi, "bu, gapapa kalo gaboleh nanti kayce suruh calum pulang." ucap kayce pasrah.

ibunya itu terdiam menatap kayce lalu menghela nafasnya pelan, "boleh."

kayce tersenyum lalu segera salim dengan ibunya itu, "kayce berangkat ya, bu. nanti kayce pulangnya ga malem--malem kok." ucap kayce lalu berjalan keluar rumahnya.

lenka menganggukan kepalanya memperhatikan kayce dan gerak-gerik kayce saat keluar dari pintu rumahnya. lenka memejamkan matanya lalu menghela nafasnya pelan, "maafin gue, lun. lou."

kayce membuka pintu mobil calum, "lama amat si." ucap calum mendengus.

"apaansi, nunggu ga nyampe lima menit juga." balas kayce. "mau kemana sih ini?" tanya kayce saat calum sudah menginjak gas mobilnya itu.

"kepo."

kayce mengernyitkan dahinya, "dih, gajelas." balas kayce. "seriusan, cal. ini mau kemana?" tanya kayce sekali lagi.

"ke hatimu."

kayce menoleh, "lucu." balas kayce datar, berpura-pura bertingkah biasa saja.

calum terkekeh, "salting mah salting aja kali," balas calum. "pake ditahan segala." lanjutnya.

kayce mendengus, "tinggal jawab elah."

calum menoleh lalu tersenyum, "duduk, diam, dan jangan banyak protes ya tuan putri. nanti kalo gue kasih tau sekarang bukan surprise namanya." ucap calum.

kayce terkekeh lalu tersenyum.

"dih, gila lu ya? senyum-senyum sendiri." tanya calum lalu terkekeh melihat kayce yang sekarang menaikan bibirnya.

"lucu." batin calum.

mobil calum berhenti saat melihat lampu merah lalu lintas menyala. kayce memperhatikan seorang anak kecil yang berpenampilan lusuh dan kumal. tangan kiri anak kecil itu membawa plastik berukuran besar dan tangan kanannya menunjukan satu pack tissue.

line clone 2.0 ➗calumWhere stories live. Discover now