Part 22

52.3K 2.5K 174
                                    

Buat nemenin malam minggu kalian

Happy Reading








∞∞∞∞∞∞∞∞

Fatah terbangun dari tidurnya saat mendengar seseorang yang sedang muntah didalam kamar mandi, dan sepertinya itu Nisa.

Ia melihat jam yang telerak diatas nakas tempat tidur dan melihat jam yang menujukan pukul 4:00 dan bahkan adzan subuhpun belum berkumandang.

Nisa keluar dari kamar mandi dan melihat Fatah yang terbangun dari tidurnya.

"Maaf telah membuatmu terbangun ka" Ucap Nisa yang berjalan mengambil teh hangat yang berada dimeja rias, yang tadi sudah diseduhnya.

"Kamu tidak apa-apa Nis"

"Ga ka, Nisa ga pa-pa, ini biasa dialami wanita hamil, lebih baik kaka tidur lagi bukankah kaka besok ada meeting dan harus berangkat pagi"

Fatah yang mendengar Nisa berbicara seperti itu mencoba melanjutkan kembali tidurnya, tetapi ia tidak bisa memejamkan matanya.

"Dahulu, saat pertama kali kamu mengetahui bahwa kamu sedang hamil Farid, apa yang kamu fikirkan nis"

Nisa yang mendengar Fatah bicara seperti itu merasa kaget, namun ia segera mengatasi rasa kagetnya dan ia menjawab pertanyaan Fatah

"Saat pertama kali Nisa tau bahwa Nisa telah hamil, Nisa merasa takut, takut bahwa kaka tidak akan mengakuinya dan takut bahwa kaka akan menyuruh nisa menggugurkan kandungan nisa"

"Tapi ketakutan Nisa tidak terjadi, walau begitu Nisa merasa bersalah karena telah merusak kebahagian kaka karena membuat kaka berada dalam pernikahan yang tidak kaka inginkan"

"....."

"Maafkan Nisa ka"

Fatah hanya diam mendengar penuturan Nisa.

"Sudahlah tidak usah membahas hal itu lagi, lebih baik kamu istirahat wajah kamu terlihat pucat"

Ucap Fatah kepada Nisa dan kemudian ia beranjak dari tempat tidur melangkah meninggalkan Nisa dikamar seorang diri.

Nisa menjadi semakin bersalah karena yang tiba-tiba memulai pembicaran tentang kondisi pernikahan mereka dan berakibat pada Fatah yang menghidar dan meninggalkannya, sesungguhnya ia ingin Fatah berada disini menemaninya menenangkannya yang sedang mencoba menahan rasa sakit yang melanda perutnya.

"Ibu mohon bertahan lah nak" ucap Nisa yang merasakan sakit pada perutnya

Meskipun semenjak Fatah mengetahui Nisa telah hamil, ia sedikit demi sedikit telah merubah sikapnya kepada Nisa.
Walaupun sikap Fatah tidak sepenuhnya berubah tetapi setidaknya sikapnya tidak lagi sedingin dahulu.

Tetapi pembahasan tentang pernikahan mereka masih menjadi hal yang sensitive terutama untuk Fatah.

Semenjak Fatah dan Angel bicara saat Farid akan keluar Rumah Sakit, hubungan mereka tidak sedingin seperti saat Angel memutuskan hubungan mereka, sekarang mereka menjalin hubungan sebagai seorang teman ya walau hubungan  yang mereka jalanai tidak lagi seperti dahulu Nisa bisa merasakan bahwa Fatah sangat bahagia.

========


"Maaf" ucap Nisa kepada Sofie dan  Fatah yang sedang menikmati sarapan.

Dan ia menyerahkan Farid yang ada berada di pankuannya kepada Sofie "maaf mah bisakah mama pegang Farid sebentar" Nisa yang  tiba-tiba merasa mual kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar mandi terdekat dan memuntahkan semua isi perutnya.

Ugly Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang