Part 24

55K 2.5K 203
                                    


Fatah memandangi wajah anaknya yang baru dilahirkan beberapa jam yang lalu.
Walau ia hanya bisa melihat anaknya dari luar karena kondisi bayi yang baru dilahirkan beberapa jam yang lalu itu lemah dan mengharuskan bayinya berada dalam inkubator.

Fatah sempat khawatir saat ia melihat keadaan Nisa dan saat ia melihat darah yang mengaliri kaki Nisa, wajah yang meringis kesakitan.

Segala fikiran buruk terus menghantuinya, ia takut terjadi sesuatu pada Nisa dan bayi yang berada di kandungannya.

Ia tidak bisa membayangkan bila seandainya ia tidak tidak kembali untuk mengambil dompetnya yang tertinggal dan bila saja ia tidak mendengar teriakan mbo nah mungkin ia tidak bisa menolong kondisi Nisa.

Fatah sudah tidak memperdulikan lagi penampilannya yang jauh dari kata rapih. Jas yang sudah dilepasnya menyisakan kemeja putih yang terdapat noda darah.

Mbo nah yang datang belakangan pun tidak membawakannya pakaian ganti dan ia belum sempat untuk kembali kerumah dan menggantinya, biarlah nanti ia akan menyuruh pak Herman membawakannya baju ganti.

"Dia cantik ya ka"

Fatah terkejut melihat Angle yang berdiri disampinya dan ikut melihat bayinya.

"Beruntung dia selamat ka, meskipun saat kelahirannya dia sempat mengalami Asfiksia tetapi beruntung dia bayi yang kuat sama seperti ibunya"

"Nisa pasti sangat menyayanginya sehingga rela menahan sakit saat mengandungnya, dia sangat hebat dan rasa ingin membuat Farid sembuh juga lah yang menjadi sumber kekuatannya"

"Ya kamu benar Angel itu pasti menjadi alasan Nisa mempertahankannya, Aku bahkan tidak menyangka dia mempunyai penyakit itu" Fatah pun mengakui hal itu pasti yang membuat Nisa mempertahankan anak keduannya dan ia bahkan tidak mengetahui bahwa selama Nisa mengandung diam-diam ia merasakan sakit, jadi wajah pucat Nisa yang selama ini ia lihat adalah karena Nisa sedang sakit.

"Kamu pasti sangat menyayanginya ka, sampai-sampai kamu tidak memperdulikan bajumu yang terdapat noda darah" Angel memperhatikan penampilan Fatah.

Tidak ingin Angel salah paham maka cepat-cepat Fatah membantah.

"Ini tidak seperti yang kamu bayangkan, aku hanya.."

"Aku mengerti ka" ucap Angel memotong ucapan Fatah karena ia belum siap mendengar bila Fatah memang sudah mencintai Nisa.

"Lebih baik sekarang kita secepatnya melakukan transfusi dan Farid sebaiknya dirawat untuk segera mengatahui kodisinya dan secepatnya dapat menerima transfusi. Aku ada pekerjaan, aku permisi ka"

Fatah hanya bisa diam melihat pungung Angel yang sudah melangkahkan kakinya pergi meninggalkan dirinya seorang diri.

∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞


Fatah melangkahkan kakinya menuju keruang perawaran Nisa, di depan ruangan itu ia melihat mamanya yang sedang mengendong Farid dan mbi nah yang duduk di sampingnya.

Fatah pun menghampiri mereka.

"Mah bagaimana keadaan Nisa"

"Nisa masih belum sadar atta"

Fatah hanya menghembuskan nafasnya.

"Tadi Fatah sudah berbicara dengan Angel dan ia menyuruh kita untuk secepatnya melakukan transfusi dan lebih baik sekarang Farid lebih baik dirawat terlebih dahulu untuk mengetahui kondisinya mah"

"Kalau begitu mama akan membawa Farid ke ruang perawaran anak"

"Ya sudah mah, dan atta akan berada disini nanti Fatah akan menyusul mama"

Ugly Wife Where stories live. Discover now