"Aku mencintainya selama 4 tahun. Aku rela menyerahkan diriku padanya walaupun dia sudah menjadi milik orang lain. Tapi... salahkah aku jika aku mengharap sedikit harapan agar dia mencintaiku?"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mianhe... I Love You / #3
Casting :
Choi Seungcheol
Yoon Jeonghan
Kim Ye Mi
Kim Mingyu
Jeon Wonwoo
Yoon Soonyoung
Lee Jihoon
Note : Ini adalah FF Remake dari FF ku dulu dengan pairing yang berbeda dan uname yang berbeda juga di situs fanfiction. Pengubahan marga Hoshi disengaja karena penyesuaian karakter. Semua nama – nama di FF ini bukan milik Author. Author hanya meminjam untuk menunjang FF ini.
Chapter 3
Seoul Int Hospital
= Author Pov =
Mingyu berjalan cepat menuju kamar Jeonghan. Entah mengapa hari ini dia ingin cepat – cepat menemui sepupu tersayangnya. Dokter mengatakan kalau Jeonghan sudah boleh pulang hari ini. Rencananya sore ini dia ingin segera membawa Jeonghan ke Busan. Dia tidak ingin menundanya lagi. Cukup dia melihat Jeonghan selalu terisak tiap malam.
"Hyung... ?," Mingyu memanggil Hyungnya pelan. Ternyata kamar tersebut kosong. Terdengar suara gemericik air di kamar mandi. Mungkin Jeonghan sedang di kamar mandi.
Lama Mingyu menunggu tiba – tiba terdengar suara benturan dari kamar mandi. Secepat kilat dia mendobrak kamar mandi tersebut sambil berteriak memanggil Jeonghan.
"Hyung... Hyung... Apa yang terjadi Hyung," Mingyu masih berusaha mendobrak pintu kamar mandi tersebut.
'Brak'
pintu tersebut berhasil terbuka dan menyuguhkan badan Jeonghan yang masih mengenakan baju rumah sakit tersungkur di bawah guyuran air kamar mandi.
Mingyu segera menggendong Jeonghan dan membaringkannya di ranjang. Dia berlari panik memanggil dokter yang ada.
Setelah diperiksa, Dokter menyatakan kalau Jeonghan mengalami depresi yang cukup berat. Banyak beban pikiran yang dibawanya sendiri.
"Jeonghan tertekan. Dia memendam semuanya sendiri. Ada baiknya dia pindah dan diberikan lingkungan baru. Mungkin dengan begitu dia bisa sedikit melupakan apa yang menjadi bebannya di sini," Mingyu mendengarkan penjelasan tersebut.
"Baiklah Uisanim. Aku memang berencana mengajaknya pindah ke Busan. Kapan aku boleh membawanya," tanya Mingyu.
"Setelah Jeonghan sadar. Kau bisa segera membawanya," lanjut dokter itu.
"Ne. Gamsahamnida Uisanim," Mingyu membungkuk pada dokter tersebut.
"Mingyu~ya...Bagaimana Jeonghan? Apa yang terjadi padanya?," Soonyoung buru – buru masuk ke kamar Jeonghan diikuti dengan Jihoon.
