Mianhe... I Love You / #8

627 95 23
                                    

Mianhe... I Love You / #8

Casting :

Choi Seungcheol

Yoon Jeonghan

Kim Ye Mi

Kim Mingyu

Jeon Wonwoo

Yoon Soonyoung

Lee Jihoon

Note : Ini adalah FF Remake dari FF ku dulu dengan pairing yang berbeda dan uname yang berbeda juga di situs fanfiction. Pengubahan marga Hoshi disengaja karena penyesuaian karakter. Semua nama – nama di FF ini bukan milik Author. Author hanya meminjam untuk menunjang FF ini.

Prev Chap

"Kajja Chan... pulang dengan Wonwoo Samchon... dan jangan nakal ne... Appa ingin membujuk Jeonghan Ajuci supaya mau menjadi eomma Chan, Otte," bisikku pada Chan. Chan mengangguk dan mencium pipiku.

Chapter 8

= Still Seungcheol Pov=

Aku dan Jeonghan duduk di sebuah taman. Sengaja aku mengajak Jeonghan ke taman karena udara pantai di malam hari cukup dingin. Aku tidak ingin Jeonghan sakit. Kursi roda Jeonghan kutitipkan pada Mingyu. Jadi aku bisa menggendongnya. He he he.

Ku lihat pandangannya tetap lurus ke depan. Selama diperjalananpun dia tidak bersuara sama sekali. Aku duduk di depannya. Berusaha meraih tangannya. Ku genggam jemari Jeonghan... ada rasa hangat yang masuk memenuhi relung hatiku. Tangan yang sangat kurindukan dan akhirnya aku bisa menggenggamnya lagi.

Kuputuskan untuk duduk di sebelahnya bersama – sama memandang lurus. Walaupun dia tidak merespon tetapi aku tetap bercerita tentang hidupku selama ini mencari keberadaannya, bagaimana aku menyadari perasaanku padanya.

"Han~ah..Kau tahu.... sejenak aku merasa putus asa karena tidak berhasil menemukanmu. Tapi entah mengapa...semalam Wonwoo memberiku semangat untuk mencarimu lagi. Ternyata Tuhan mendengar doaku. Aku menemukanmu. Dan lebih bahagia lagi... aku menemukanmu bersama anak kita," kupeluk tubuh Jeonghan. Aku tidak ingin melepasnya lagi. Jeonghan menangis.

Aku meraih wajahnya dan Ku hapus air mata yang membasahi pipinya. Ku cium kedua kelopak matanya. Lalu membawanya ke dalam pelukanku lagi.

"Han~ah... bicaralah... aku sungguh – sungguh merindukanmu," bisikku padanya.

Jeonghan tidak bereaksi pada ucapanku. Ku lihat hanya air mata yang terus jatuh membasahi pipinya yang kini semakin tirus itu. Aku memeluknya dari belakang. Kulingkarkan tanganku di pundaknya sambil menciumi pucuk kepala malaikat yang sangat – sangat aku rindukan.

Tak ada jawaban tak ada reaksi sampai akhirnya aku memutuskan untuk segera membawanya pulang. Tetapi...aku mendengar... aku mendengar suaranya sangat pelan...

"Se..ssee..Seung..cheol~ah... bogoshippo...," kata Jeonghan pelan.. tetapi aku masih bisa mendengarnya.

Betapa bahagianya diriku. Jeonghan berbicara... dia berbicara padaku. Aku benar – benar merindukan suaranya. Suara lembutnya yang dulu pernah mengisi hari – hariku walaupun tanpa sadar aku telah menyakitinya begitu dalam.

Ku cium kening Jeonghan, kedua kelopak matanya, pipi, hidung, lalu ku kecup bibir Jeonghan Hanya kecupan. Aku sungguh bahagia.

"Nado... Nado bogoshippo Jeonghan~ah...," ku peluk tubuh Jeonghan erat.

"Jangan pergi lagi dariku... aku benar – benar mencintaimu. Maafkan aku terlambat menyadarinya.. maafkan aku," Ku gendong tubuh Jeonghan menuju mobilku. Kuputuskan untuk membawanya pulang. Hari sudah semakin malam dan ku lihat Jeonghan sudah cukup lelah.

Mianhe....I Love YouWhere stories live. Discover now