Diary-Jung Yerin (II)

712 54 11
                                        

Aku tadi baru saja mengikuti pelatihan pertama untuk menjadi model. Aku sedikit tersentak saat tadi eomma mengatakan bahwa aku memiliki bakat menjadi model, bahkan berfikir jika aku pernah sebelumnya belajar menjadi model.

Tidak. Itu adalah kata yang langsung terucap saat eomma mengungkapkan prasangkanya. Namun eomma tetap tidak percaya.

"Kalau begitu.. apakah dulu ada anggota keluargamu yang mantan model? Mungkin bakatnya menurun padamu" ucap eomma lagi meyakinkanku.

Aku menggeleng. Jelas saja aku tidak tau itu. Dan jawaban tidak 'kembali' yang kuucapkan akhirnya membuat eomma percaya.

Kemudian kami berlatih untuk pemotretan. Kali ini aku merasa sangat bersalah. Kenapa?

Yah. Saat pemotretan pasti dibutuhkan beragam ekspresi. Dan aku tidak dapat melakukannya dengan sempurna. Aku TIDAK DAPAT MENUNJUKKAN GIGIKU SAAT DIPOTRET!

Aku juga tidak tau kenapa itu bisa terjadi. Yang jelas, bahkan sejak kecilpun aku tidak dapat menampakkan gigiku saat berfoto.

Aku mengeluh. "Tidak masalah sayang... mungkin itu bisa jadi ciri khasmu" ucapan eomma membuatku bingung.

"Ciri khas?" Ulangku. Eomma menggangguk tegas. "Bukankah setiap orang memiliki ciri khas tersendiri? Kau akan jadi model pertama dengan ciri khas tidak menunjukkan gigi saat pemotretan".

Lau Henry-fotografer ku yang berdarah Hongkong-Taiwan itu tampak mengerutkan keningnya. "Lalu.. bagaimana nanti para fans akan dapat melihat ekspresi Yerin saat giginya tampak? Mereka akan berfikiran bahwa Yerin adalah model yang memiliki gigi jelek sehingga tidak berani menunjukkan giginya" ucap Henry dan kembali membuatku tersentak.

"Gigiku bagus.." gumamku pelan namun ternyata eomma mendengarnya. Eomma mengelus rambutku. "Ya eomma tau gigi putri eomma bagus" ucapnya.

Eomma beralih melihat Henry. "Mereka bisa tiba-tiba mengambil gambarnya. Mungkin saja saat dia interview, atau mungkin ada schedule lain dan membuat Yerin dapat berbicara di depan banyak orang" eomma terdiam sebentar.

"Jika kita tertawa pasti gigi kita terlihat bukan?" Tanya eomma. Aku dan Henry menggangguk setuju. "Jadi... biar mereka mengambil secara langsung".

Henry tersenyum. Begitupun denganku. Eomma memiliki ide yang sangat bagus. "Oklah.. Yerin is a model who can't laugh hahaha.." Henry tertawa mengejekku.

"Yak! Aku dapat melakukannya" protesku sambil memukul kepalanya dan hampir saja kameranya terjatuh. Untunglah Henry sigap dan dapat menangkap kameranya kembali.

Kami bertiga tertawa geli bersama. Dan tiba-tiba.. blitz kamera terarah padaku. Tampak Lay berdiri tak jauh dari tempat kami berada tengah memegang kamera.

"Aku mendengar semuanya.. dan yah ini adalah foto pertamamu menunjukkan gigi. Sangat cantik" pujinya.

Blush! Pipiku merona merah. "Gomawo" ucapku pelan. Dia berjalan ke arahku dan langsung mengelus kepalaku. "Dan aku akan menguploadnya".

"Yak! Jangan lakukan itu...." aku berteriak dan mengejarnya. Kamipun akhirnya kejar-kejaran dengan disaksikan eomma dan Henry yang tertawa melihat kami, dan aku yang kesusahan karena heels sialan ini!

NEXT....

Gimana, unik gak Yerinnya?? Wkwkwk

A.R.M.Y---Kpopers

I Can't Forget You-BTS + EXO + GFriend FF|| √√ ||Where stories live. Discover now