Chapter 34-Saranghaeyo

296 28 0
                                        

Kim Seokjin kembali menatap ponselnya yang sejak tadi belum juga menunjukkan notifikasi apapun. Tugasnya yang masih sangat banyak dihiraukannya, namja itu masih sangat penasaran dengan Eunha dan namja kemarin yang bersama dengannya dalam foto itu.

Ponselnya akhirnya berdering.

"Yeoboseyo, kabar apa yang sudah kau dapatkan?" Tanyanya tergesa.

"Tuan, kami baru saja mengetahui bahwa pria yang bersama dengan nona Eunha bernama Xi Luhan. Dia seorang dokter dan bekerja di sebuah rumah sakit ternama di Cambridge"

"Cambridge?"

"Kanada" sambung pria di seberang.

"Baiklah.. apa lagi informasi yang kalian dapatkan?"

"Semalam kami melihat nona Eunha masuk ke dalam mobil berwarna hitam tapi kami tidak berhasil melihat siapa yang ada di dalam mobil itu. Kami minta maaf Tuan"

"Mungkinkah Xi Luhan?"

"Oh tidak, bukan pria itu. Xi Luhan sedang bekerja saat itu sementara nona Eunha dijemput dari kampusnya"

Seokjin mengangguk mengerti sambil menghela nafas panjang. "Baiklah terimakasih. Kuharap kalian tetap dapat memantau setiap gerak-gerik Eunha"

"Baik, Tuan"

Kim Seokjin meletakkan ponselnya lalu mengusap wajahnya dengan kasar. "Xi Luhan?"

-
-
-
-
-
-

Eunha membersihkan luka di wajahnya dengan hati-hati. Baru saja dia kembali ditampar oleh Kim Kai tanpa rasa bersalah sedikitpun. Eunha sudah 6 hari tidak pulang ke rumah dan dia akhirnya menyadari betapa bodohnya dia saat Kim Kai berhasil menemukannya di kampus.

"Seharusnya aku tetap tinggal di apartemen" sesalnya.

Mengingat tentang apartemen, Eunha mengulas senyum tipis. Xi Luhan sangat baik kepadanya. Namja itu memberikan tumpangan di apartemen miliknya dan menemaninya akhir-akhir ini. Eunha meletakkan tangannya di atas dada. Detak jantungnya terdengar kuat saat memikirkan Xi Luhan dan dia pun merasa ada yang aneh dengan dirinya akhir-akhir ini.

Pintu kamarnya dibuka dengan kasar dan tampaklah Kim Kai dengan pakaian compang-campingnya mendekat ke arah Eunha.

"Yakkk Jung Eunha!" Panggilnya sambil tersenyum mengerikan. Ada rasa sakit terdengar saat mendengar nama lengkapnya dipanggil.

"Yakkk!" Kim Kai menarik rambut Eunha dengan kasar karena yeoja itu tidak menjawabnya.

"Aaaah maafkan aku maafkan aku" jerit Eunha kesakitan.

"Dimana Jung Yerin? Dimana?!"

"Aah aku tidak tau" Eunha berusaha melepaskan dirinya namun gagal karena tenaga Kai lebih kuat darinya.

"Heii kau anakku dan kau harus menuruti perintahku!" Ucapnya sambil menyeret Eunha ke atas ranjang.

"Kau bukan ayahku!" Eunha melawan sambil berusaha menahan airmatanya yang akan jatuh. Dia tidak ingin terlihat lemah dihadapan pria tak berhati itu.

"Huh bukan anakku? Kau yakin?" Tanyanya sinis seraya melepaskan rambut Eunha, membuat tubuh yeoja itu merosot jatuh sambil meringis kesakitan.

"Baiklah" Kim Kai berdiri. "Setidaknya aku mengetahui sesuatu yang baru darimu" ucapnya sambil kembali menarik rambut Eunha, membuat yeoja menatapnya penuh kebencian.

"Kau berteman dengan Xi Luhan, bukan?"

Eunha membulatkan matanya tak percaya, bagaimana pria ini dapat mengetahui tentang Xi Luhan?

"Oohh ya dan mungkin dia belum tau kalau 'kita' adalah ayah dan anak" lanjutnya dengan penekanan pada kata 'kita'. "Menurutmu apa yang terjadi kalau aku menemuinya?"

"Jangan. Kumohon jangan. Jangan sakiti dia" pinta Eunha memelas dengan kedua tangan memohon.

Kim Kai tersenyum. "Baiklah kupikir akan ada permainan baru sekarang". Kai menggertakkan giginya hingga terdengar oleh Eunha. "Sampai kau memberitahu dimana Jung Yerin berada sekarang". Kemudian Kai mendorong tubuh mungil Eunha hingga jatuh dari atas ranjang dan keluar setelah mengunci pintu kamar milik yeoja itu.

-
-
-
-
-
-

Jung Yerin melangkah dengan perlahan keluar dari kelas. Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Yeoja itu mengeratkan mantel yang dipakainya dan melangkah lemas menuju parkiran. Dia tidak tau siapa yang menjemputnya kali ini tapi dia tetap melangkah kesana, berharap akan ada yang memberikan tumpangan padanya.

Perbuatan Jungkook kemarin dan perbuatannya di rooftop tadi cukup mengguncang Yerin, dia tidak menyangka Jungkook seperti itu.

Yerin menghentikan langkahnya.

Aku mencintaimu

Aku mencintaimu

Aku mencintaimu

Telinganya merasa mendengar kalimat itu lagi. Jung Yerin memegang kepalanya yang tiba-tiba sakit sambil meringis kesakitan. Yeoja itu terduduk di tanah dengan airmata yang mulai jatuh.

Langkah kaki terdengar.

"Yak! Jung Yerin!"

Itu suara milik Kim Taehyung. Taehyung yang melihat Yerin segera menemui yeoja itu. Jung Yerin meraih tangan Taehyung sambil meringis kesakitan.

"Yak! Apa yang terjadi padamu? Jung Yerin bangunlah"

Taehyung mengusap wajahnya dengan kasar. Yerin pingsan di hadapannya dan dia tidak tau apa yang harus dilakukannya. Hari ink Kim Taehyung membawa motor ke sekolah jadi tidak mungkin dia membawa Yerin ke rumah sakit dengan motor.

Taehyung mengangkat tubuh Yerin perlahan lalu berlari ke arah UKS dengan harapan dokter penjaga masih ada disana.

Kim Taehyung bersyukur bahwa dokter UKS masih ada disana. Saat melihat Taehyung yang berlari dengan seseorang yang digendong, diapun akhirnya membuka pintu UKS dengan cepat.

"Tolong dia" pinta Taehyung dengan suara bergetar.

Sang dokterpun akhirnya segera melakukan pertolongan kepada Yerin.

-
-
-

Kim Taehyung menutup pintu UKS perlahan agar tidak membangunkan Yerin yang tengah tertidur. Dokter mengatakan bahwa yeoja itu hanya terlalu lelah dan membutuhkan istirahat.

Namja itu duduk di kursi yang berada tepat di sebelah ranjang. Taehyung meraih tangan mungil Yerin dan menggenggamnya erat. Dia hampir menangis saat melihat keadaan Yerin tadi dan dia pun tidak akan memaafkan orang yang sudah membuat Yerin menjadi seperti itu.

Kim Taehyung menatap Yerin sendu. Perlahan dia mendekat dan mengecup kening yeoja itu lama.

Mata Yerin membuka perlahan. Taehyung yang terkejut segera menjauhkan dirinya. "Yerin-ah... kau sudah sadar? Bagaimana perasaanmu sekarang?" Tanyanya khawatir.

Yerin menatap lemah Kim Taehyung lalu perlahan mencoba untuk duduk. Taehyung yang menyadarinya dengan sigap membantu.

Yerin menatap lama Taehyung yang dibalas dengan tatapan bingung namja itu.

"Kau membutuhkan sesuatu? Atau lapar? Atau kau mau ke kamar kecil?"

Yerin menggeleng lemah. Kemudian tanpa diduga, Yerin mendekat dan memeluk Taeyung dengan erat. Taehyung yang bingung akhirnya membalas pelukan Yerin dengan ragu-ragu.

Yerin terdengar menghela nafas panjang. Yeoja itu juga mengelus punggung Kim Taehyung dengan lambat.

"Saranghaeyo" ucapnya pelan lalu kembali tidur di pelukan Taehyung. Sementara itu, Kim Taehyung yang mendengarnya hanya dapat terdiam dan dengan perlahan mengelus punggung Yerin. Senyuman yang mengembang di wajahnya tidak dapat dielakkannya lagi.


Bagaimana chapter ini? Berikan vote dan komentarnya yaaa, aku butuh itu buat lebih semangat dalam menulis.
Thanks and see you again!

I Can't Forget You-BTS + EXO + GFriend FF|| √√ ||Where stories live. Discover now