Chapter 27

385 34 8
                                        

Udara kota Cambridge saat itu cukup panas. Membuat orang-orang lebih memilih memakan makanan yang dingin agar dapat menenangkan tenggorokan. Begitupun dengan dua orang dewasa yang tampak tengah berjalan di jalanan padat kota itu.

"Jadi nona Jung Eunha.. apa yang sudah kau lakukan hari ini?" Tanya Xi Luhan sambil memakan es krimnya.

Eunha mendongak, yeoja itu tidak asing lagi dengan panggilan Luhan padanya. Entah kenapa.. dia membiarkan Luhan mengetahui tentang dirinya yang sebenarnya walau hanya sedikit.

"Lari darinya?" Eunha malah balik bertanya namun langkahnya tiba-tiba berhenti membuat namja di sebelahnya ikut berhenti.

"Ada apa?" Tanya Luhan.

"Bisakah kau memanggilku tanpa embel-embel 'nona'? Tolonglah aku merasa kita terlalu asing"

Luhan membuang cone es krimnya lalu tersenyum sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Jadi maksudmu apa?" Tanyanya yang dibalas tatapan bingung oleh Eunha.

"Apa sekarang kita dekat, Eunha?" Tanyanya sambil tersenyum yang membuat Eunha membulatkan matanya sambil menggigit bibir bawahnya, gugup.

"Ma.. maksudku.. kita kan tidak terlalu asing. Iya, tidak terlalu asing" ucap Eunha, bingung mencari kata yang cocok.

"Iya iya  aku mengerti" ucap Luhan. Dia berusaha membuat Eunha tidak canggung dengannya namun wajahnya sangat tidak meyakinkan Eunha. Luhan masih tersenyum, senyum yang membuat semburat merah karena malu di pipi Eunha terlihat jelas.

"Kau masih tersenyum!" Ucap Eunha kesal sambil berjalan duluan. Luhan mengikutinya.

"Wae? Apa jantungmu berdetak kencang karena senyumanku?" Luhan berusaha menjahilinya lagi.

Eunha berhenti. "Yak Luhan berhenti menggangguku" teriaknya tanpa sadar. Membuat orang-orang yang ada disana melihat ke arah mereka.

"Aku tidak mengganggumu. Hanya saja.." Luhan menggantung kata-katanya, menatapi wajah Eunha dari dekat dengan serius. "Sebagai dokter.. aku perlu memberitahu kalau jantung yang berdebar kencang mungkin adalah pertanda kau sedang gugup berada di dekat seseorang"

Dan Eunha terdiam. Keduanya turut terdiam. Saling menatap manik mata masing-masing mencari sebuah rasa baru darisana.

-
-
-
-
-

Luhan berdiri di sebelah motornya. Namja yang kali ini tampak keren walau hanya memakai kaus putih didalam kemeja biru donkernya itu tengah menunggu Eunha keluar dari kampusnya. Karena entah kenapa akhir-akhir ini bayangan gadis itu sering muncul sebelum tidurnya.

"Kau seperti bukan seorang dokter" cibir Eunha setelah sampai di depan Luhan. Namja itu mengangkat kepalanya dari layar ponselnya lalu tersenyum manis pada Eunha.

"Hai, harusnya seperti itu" cibir Luhan balik.

Eunha mendengus. "Sudahlah ayo kita pergi" ucapnya tidak ingin basa-basi. Lagipula beberapa orang gadis yang ada disana memandang ke arah Luhan dengan takjub membuat Eunha sedikit jengkel, entah kenapa.

"Kita langsung pulang?" Tanya Luhan.

Eunha menggeleng.

"Tentu saja tidak" ucap Luhan lalu dia menoleh saat menyadari bahwa Eunha pasti tengah memperhatikannya. "Wae? Aku tau aku tampan.. tapi jangan melihatku seperti itu" lanjutnya sambil tersenyum manis.

Eunha mendengus. "Sialan" gumamnya pelan.

Luhan membuka kap mobilnya, membuat Eunha memandang takjub sambil menggumam 'wow'.

"Kau suka?" Tanya Luhan.

Eunha mengangguk-angguk. "Terlihat sangat keren!" Responnya sambil mengangkat ibu jarinya ke hadapan Luhan.

Luhan tersenyum lembut sambil memperlambat laju mobilnya. Dan tanpa disangka-sangka, tangannya meraih tangan Eunha lembut untuk digenggam.

"Tapi.. aku lebih menyukaimu, Eunha-ya".





Vommentnya ditunggu yaww
Tolong jangan jadi sider plis..

I Can't Forget You-BTS + EXO + GFriend FF|| √√ ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang