Part 06

4.6K 240 7
                                    

Semuanya sudah aku pikirkan dengan sangat baik, aku harap ini adalah yang terbaik bagi Julio dan aku. Aku ngak tahu kapan Pak Candra dan istrinya akan datang, tapi aku sudah siap menerimanya. Tapi kalo boleh jujur aku masih belum siap jika aku harus bertemu Kevin, aku takut..

Tok.. tok.. tok..

Siapa yang bertamu pagi-pagi begini, apakah itu keluarga Pak Candra yang datang?? Mama segera membuka pintu, dan ternyata dugaan ku tepat, mama mempersilahkan Pak Candra dan istrinya masuk ke ruang tamu, dan aku dapat melihat disana Cio juga setia menemani boss nya itu. Ini saatnya aku menemui mereka

“Milaa.. akhirnya kita bertemu lagi”

Hanya senyum manis dan anggukan kepala yang dapat ku berikan pada Pak Candra

“apakah ini Mila yang papa ceritakan 3 minggu lalu ke mama??”

“iya mah. Mila perkenalkan ini istri saya, Nancy Wibowo”

“ternyata cerita papa ngak bohong, sesuai dengan banyangan mama, Mila sangat cantik. Tapi mengapa Kevin harus merusak masa depan wanita secantik Mila”

“mah, sudah papa katakan jangan bahas masalah itu lagi, apa lagi membahas itu di depan Mila, itu sama saja kamu menyakitinya. Mila maafkan istri saya, istri saya tidak ada maksud untuk menyakiti kamu”

Aku tidak bisa berkata apa-apa, hanya senyum dan anggukan kepala yang menjadi jawaban ku. Ya, aku sedang menutupi wajahku yang lain dengan senyum, saat ini aku hanya ingin menangis dan menangis karena aku tidak sanggup menerima kenyataan ini

“mommy, Julio mau susu” suara itu, suara khas Julio saat bangun tidur

“pah, apakah ini Julio cucu kita??”

“iya mah, ini Julio anak Kevin dan Mila. Selamat pagi jagoan”

“opaa.. kenapa kesini lagi?? Opa mau buat mommy jadi sedih lagi ya??”

“tentu saja tidak Julio, opa sama oma kesini kesini karena mau ajak Julio ketemu daddy, Julio mau kan ikut opa sama oma??”

“mommy, Julio boleh ngak ketemu daddy?? Kalo Julio ngak boleh ketemu dady Julio janji ngak bakal malah sama mommy kok, janji deh”

Aku hanya menarik panjang nafas saat mendengar perkataan Julio dan aku juga menahan air mata ini, ya lagi dan lagi hanya tersenyum pahit yang tergambar di wajahku, ini adalah pilihanku, aku harus siap menerima semua konsekuensinya. Mama tiba-tiba datang dan menyuruhku untuk membuatkan Julio susu dan mama lah yang akan berbicara dengan Julio, aku sudah tidak sanggup menahannya

“Julio ingat, waktu kita makan malam ulang tahun Julio?? Julio minta apa dari mommy??”

“Julio minta ketemu daddy oma”

“nah sekarang, permintaan Julio bakal dikabulin mommy”

“benel oma??”

“iya sayang, ini buktinya ada opa oma yang jemput Julio”

“Julio mau kan ikut opa oma ketemu daddy??”

“mau opa, Julio mau ketemu daddy”

“kalo gitu sekarang Julio langsung siap-siap ya, kita langsung ke Jakarta ketemu daddy”

“sipo opa.. holleee Julio ketemu daddy”

Tuhan, hikkss.. jangan pernah Kau hapus kebahagian anak ku, aku belum pernah melihat anak itu sebahagia ini. Mungkin selama ini aku memang sudah teramat egois terhadap Julio, ‘maafkan mommy nak’, mungkin ini akan jadi hadiah ulang tahun terindahnya. Hatiku hancur melihat kebahagian Julio, kebahagian yang belum pernah ku lihat, ‘mommy yakin nak, kamu akan bahagia bila hidup bersama keluarga daddy mu. Maafkan mommy..’

I'm Sorry MilaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora