❄m

2.6K 315 39
                                    

-Kim Seokjin-

💐

Apa kalian pernah memendam perasaan terhadap orang lain?

Mungkin sebagian di antara kalian pernah mengalami hal itu, dan aku, yah aku termasuk salah satu di dalamnya.

Aku ingat jelas hal itu saat aku masih SMA.

Aku dekat dengan gadis itu, tapi semua itu karena dia menyukai sahabatku. Dia menyukai sahabatku yang dingin dan sangat hemat bicara itu.

Aku ingat ketika di tahun terakhir, saat jam pelajaran berlangsung sedangkan aku dengannya ada di luar kelas, berdua, mengangkat tangan sebagai hukuman karena tidak mengerjalan pr matematika.

"Seokjin-ah," panggilnya kala itu.

Kutatap matanya bertanya ada apa dan jawabannya selanjutnya membuatku terdiam.

"Aku menyukai Yoongi."

Dan dari situ, ia memintaku mendekatkannya dengan Yoongi yang dengan bodohnya aku iyakan. Kami bertiga berada di kelas yang sama, hanya saja gadis itu tak pernah bertegur sapa dengan Yoongi.

Aku memang pernah menyukainya jauh sebelum itu, tapi tak kusangka, kedekatan kami membuat perasaan itu kembali muncul. Terkadang, aku kesal kenapa harus Yoongi? Kenapa bukan aku yang dia sukai?

Setelah kejadian saat dia mengaku padaku, kami menjadi semakin dekat, terkadang kami duduk berdua, dan hal yang kami bahas adalah tentang Yoongi.

Seisi kelas mengira aku ada hubungan khusus dengan gadis itu, tapi sesungguhnya tidak ada apa-apa, kami hanya sebatas berteman, dengan aku yang menyukainya.

Pernah pula saat jam pulang, kami tinggal berdua di lantai dua, dan guru yang melihat kami mengira ada sesuatu diantara kami, dan sialnya di gedung yang berhadapan dengan kami, seorang teman kami melihat dan meneriaki kami.

"Seokjin dan Yean sedang berduaan!"

Rasanya aku sangat ingin menyumpal mulut besar Jung Hoseok yang tanpa dosanya berteriak dan tertawa. Aku seperti ingin berteriak di depannya mengatakan aku tidak mau begini. Aku tidak mau.

Saat dia semakin dekat dengan Yoongi, terkadang aku merasa sesak sendiri, dan akhirnya aku hanya dapat menahan rasa kepedihan yang muncul itu.

Dan lucunya, Yoongi sekarang justru nampak terima saja dengan Yean. Dia mulai terbiasa dengan Yean, membuatku semakin merasa jauh dengan gadis itu.

Lalu pada suatu hari ketika aku baru tiba di depan kelas, di situ aku menemukan sosok Yean. Gadis itu tersenyum lebar lalu menghampiriku, menggamit lenganku dengan senyum merekah di wajahnya.

"Aku pacaran dengan Yoongi!!"

Saat itu aku hanya membeku, berusaha menormalkan ekspresi wajahku, agar ia tak tahu kalau aku terkejut saat ini.

Seharusnya aku tahu hal ini akan terjadi. Seharusnya aku sudah mempersiapkan kemungkinan ini. Harusnya aku siap jika kelak ia tak membutuhkanku lagi. Akan ada Yoongi yang menjaganya. Akan ada Yoongi yang melindungi dan menyayanginya.

"Tapi Yoongi dan yang lain tidak bilang padaku."

"Itu karena aku melarangnya memberitahu hal ini padamu. Aku yang ingin mengatakannya langsung padamu."

Aku tidak menyimak lagi apa yang selanjutnya dia katakan, yang ku tahu dia menarikku masuk ke dalam kelas.

Shim Yean.

Cinta pertamaku yang harus kurelakan untuk sahabatku, Min Yoongi.

Rasanya aku ingin memisahkan mereka berdua detik ini juga, mengatakan pada Yean bahwa selama ini aku memendam rasa padanya. Tapi, aku tak bisa seegois itu. Aku tak sanggup merampas senyum yang selalu merekah ketika gadis itu bersama Yoongi.

Kuyakinkan pada diriku bahwa mereka tak akan bertahan lama. Dan ketika mereka berpisah, maka sekali lagi aku akan ada di sana. Lalu saat itulah aku akan memberitahunya bahwa aku ada untuknya.

Setidaknya hal itu yang terlintas di benakku waktu itu.

Namun sekarang ...

Sekarang, pintu Gereja terbuka dan aku melihatnya. Aku melihat Shim Yean dengan senyum indahnya berjalan dengan anggun menghampiri mempelai pria yang menunggu di altar.

Tak kusangka, mereka akan sampai ke titik ini. Mengikat janji suci di rumah Tuhan sebagai satu di hadapan-Nya.

Sesaat ketika ia lewat di dekatku, matanya sempat bertemu denganku, kuukir senyum baginya lalu ia kembali menoleh ke depan menatap Yoongi yang menunggunya.

Gaun broken whitenya yang panjang menyapu lantai membuatnya semain mempesona, memangnya siapa yang tidak terlihat cantik di hari pernikahannya?

Sekarang, Yoongi telah meraih tangan gadis itu, menghadap Bapa yang akan menyatukan mereka di hadapan-Nya.

Yoongi dan Yean.

Bukankah dari nama saja sudah ada kecocokan di antara mereka?

Kim Namjoon yang duduk di sebelah kiriku menyikut bahuku mengatakan sesuatu yang hanya mampu membuatku menarik sudut bibirku.

"Mereka sangat cocok. Seharusnya kau yang lebih dulu menikah, kapan kau mau mencari kekasih? Lupakan Yean, Seokjin-ah."

Ya, hanya pria ini yang tahu soal perasaanku terhadap perempuan yang sekarang dicium oleh suaminya di altar.

❄❄❄

Clouudyy

06 Agustus 2016

Moments ➳ BTSWhere stories live. Discover now