12

10.3K 849 55
                                    

Halo gaeees! Selamat malam \(^_^)/

Long time no see yaaaa :D

Ini aku bawa Leander, setelah ke sana ke sini nyari wangsit buat kesayangan kalian wkwk moga-moga part ini nggak begitu mengecewakan yaa.. aku lagi bingung nih mau buat ending gimana buat Leander... kayaknya gak bakal panjang-panjang banget deh ini cerita he he he

Oh ya, yang dulu-dulu nanyain siapa yang jadi Leander, aku udah temuin! ini versi aku loh ya, dan aku emang lagi naksir berat sama ini brondong wkwkwk

Oh ya, yang dulu-dulu nanyain siapa yang jadi Leander, aku udah temuin! ini versi aku loh ya, dan aku emang lagi naksir berat sama ini brondong wkwkwk

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Ini dia, Leander aka Manu Rios :*

Lemah jantung liat mata sama alisnya huhu

mau setuju atau gak ya wokeh wokeh aja... ini kan versi aku :D

Well, HAPPY READING!

AWAS TYPO! *karena ini bener-bener gak di baca ulang, kalau ada typo tolong di komen ya*

oOoOoOoOo


"Ayo, Nic, kau butuh tidur." Justin mengusap bahu Nicole dengan lembut, sementara tubuh gadis itu bersandar sepenuhnya ke tubuhnya.

Nicole menggeleng dalam pelukan Justin. "Aku harus memastikan Leander baik-baik saja. Baru aku bisa tidur." Dia melirik jam. "Hampir tengah malam. Seharusnya Leander sadar sebentar lagi," gumamnya lirih.

Justin mencium puncak kepala Nicole. "Lean pasti sadar."

Justin mengedarkan pandangan ke seantero ruangan. Leandra sedang duduk di antara Lucy dan Alena. Alena menyandarkan kepalanya di bahu Leandra, begitu juga dengan Lucy. Aneh melihat mereka seakur itu mengingat mereka selalu berperang mulut dalam setiap kesempatan yang ada. Mereka bertiga terlihat sangat mengantuk, namun berkeras tidak mau tidur di kamar. Seperti Nicole di pelukannya, ketiga anaknya itu tidak mau tidur sebelum Leander sadar.

Wero duduk bersama Cody yang baru saja kembali dari Hutan. Kembarannya itu dengan santai minum darah yang di bawakan Skandar walaupun Natan—putranya— sudah memprotes hal itu. Keponakannya itu tidak suka jika melihat ibunya minum darah di hadapannya. Akhirnya bocah 14 tahun itu kabur ke ruang makan bersama Skandar.

Abigail—istri Cody— menemani Taylor di rumahnya, bersama anak-anak mereka. Bersama mereka juga ada Jaxon. Jazzy, adiknya yang paling kecil tidak bisa kembali ke New York. Ada masalah pribadi sepertinya. Mereka sudah jarang bicara belakangan ini.

Christian duduk di dekat perapian, memejamkan mata. Namun Justin tahu adik iparnya itu tidak tidur. Yang sedikit menyeramkan dari Christian adalah, dia bisa pergi ke manapun tanpa membawa tubuhnya sama sekali. Bisa saja saat ini dia sedang menyantap hewan di hutan sedangkan tubuhnya masih di seberang ruangan. Justin tidak mengerti bagaimana bisa begitu.

Aku tidak ke mana-mana Just. ujar Christian di kepalanya.

Justin tersenyum samar. Baiklah. Bagaimana Lean?

LEANDERحيث تعيش القصص. اكتشف الآن