13

10.5K 778 40
                                    

Hai gaees!!

Selamat siang!

Huft, gak tau harus ngebacot apa lagi. Hope you enjoy this part!

HAPPY READING!

AWAS TYPO!

oOoOoOo

Leander menuruni tangga dengan santai. Dia sudah memutuskan untuk kuliah hari ini meskipun dia belum membicarakannya dengan keluarganya. Well, dia sudah beristirahat tiga hari, padahal sebenarnya itu tidak perlu karena dia merasa sudah baik-baik saja. Hal itu dikarenakan matanya yang masih terkadang berubah-ubah, dari cokelat ke merah, kemudian kembali lagi ke warna mata aslinya meskipun itu di siang hari.

Saat memasuki ruang makan, suasana sedang ribut seperti biasa. Lucy bercerita dengan heboh, Alena di sebelahnya hanya menanggapi dengan senyum sementara Leandra terlihat seperti sudah sangat bosan mendengar suara adik mereka itu, seolah-olah ingin menyumpal mulut Lucy dengan sesuatu. Justin tengah membaca dari tab dan jelas sangat tidak peduli dengan apa yang ada di depannya, dan Nicole mondar-mandir menyiapkan sarapan untuk mereka. Betapa dia merindukan semua ini.

"Wah, kau sudah bangun," komentar Alena.

Leander mengangguk lalu duduk di samping Leandra. "Good morning."

"Kau sudah masuk kuliah?" tanya Nicole dengan nada tidak setuju saat melihat Leander menyandang ranselnya.

"Aku sudah cukup beristirahat, mom," jawab Leander. "Seharian kemarin mataku sudah tidak berubah di siang hari, jadi aku bisa masuk hari ini."

Nicole menatap Leander tak suka. "Bagaimana dengan tubuhmu? Kau tidak kelelahan atau bagaimana? Kau tidak mengantuk? Semalaman kau tidak tidur sama sekali."

"Sedikit. Aku akan tidur sepulang kuliah." Leander mengambil gelas yang berisi susu dan meminumnya. "Lambat laun aku akan terbiasa dengan keadaan ini. Seperti dad."

"Yeah, benar," Justin menyahut sambil menyimpan tabnya. "Dia bisa menjaga dirinya sendiri, Nic. Memangnya kau mau kuliahnya terlantar?"

"Tentu saja tidak."

"Nah, kalau begitu biarkan dia kuliah," putus Justin dengan nada final. "Dia sudah terlalu sering tidak hadir, jangan sampai nilainya memburuk."

Nicole masih ingin mendebat, namun saat melihat tatapan Justin dia mengurungkan niat dan duduk di samping suaminya itu. "Lean, kalau kau merasa tidak enak badan, jangan dipaksakan. Langsung pulang, okay?"

Leander hanya tersenyum tipis dan mulai menyantap sarapannya.

"Bagaimana kalau pagi ini kau pergi bersama Justin?" tanya Nicole.

"Nicole!"

"Mom!"

oOoOoOoOo

Saat berjalan di koridor kampus, Leander berusaha tidak peduli saat orang-orang memperhatikannya. Dia sudah menghilang nyaris selama dua minggu, wajar saja mereka kebingungan karena dia kembali muncul. Well, mungkin karena wajahnya cukup familiar di kampus, banyak yang mengenalinya. Mungkin.

Leander melihat Felicia sedang berbicara denganAndrew di depan kelas yang akan mereka gunakan untuk mata kuliah pagi itu. Pintu kelas masih tertutup, tanda bahwa dosen yang mengajar belum hadir. Felicia langsung berhenti bicara dengan Andrew saat melihatnya, dan wajah gadis itu benar-benar terkejut.

"Kau sudah masuk?"

Leander mengangguk. "Well, karena aku di sini, tentu saja sudah."

Felicia memukul lengannya dengan buku panduan tebal yang ada di tangannya. Pukulannya tidak main-main.

LEANDERWhere stories live. Discover now