S-M [03]

3K 245 28
                                    

Note : Jika dalam cerita ada bagian yang di Italic artinya flashback
_____________________________________

     Jam sudah menunjukkan pukul 2 siang, itu artinya Soonyoung harus pergi ke lokasi pemotretan yang akan di mulai pada pukul 3 nanti.

"Aku berangkat Jihoon" pamit Soonyoung di depan pintu apartemennya.

"Hati-hati di jalan dan pulanglah dengan keadaan sama" Soonyoung tersenyum dan mengacak rambut Jihoon, ucapan Jihoon tersebut menyiratkan khawatir yang sedikit cemburu.

     Soonyoung mengecup dahi Jihoon dan langsung pergi menuju parkiran apartemen. Jika di ingat, Jihoon yang sekarang sangatlah berbeda dengan Jihoon yang dulu, kalau bukan karena obsesi Soonyoung pada Jihoon, mungkin Jihoon tidak akan tinggal satu atap dengan Soonyoung.

...

     Seperti perkataan Soonyoung sebelumnya pada Jihoon kalau mereka akan melakukan pemotretan lagi bersama. Dengan pakaian hitam berantakan, Soonyoung dan Jihoon berpose di atas ranjang berwarna merah dan taburan kelopak bunga mawar putih di tambah cahaya yang minim membuat suasana sedikit mencekam.

     Soonyoung sangat senang dengan konsep hard lust yang di lakukannya bersama Jihoon. Soonyoung dapat melihat kulit putih mulus dari kemeja yang terbuka milik Jihoon dan di tambah disini Soonyoung lah yang lebih dominan membuat Jihoon harus terlihat pasrah di hadapan Soonyoung.

"Parfum apa yang kau pakai Jihoon-ssi?" tanya Soonyoung saat posisi wajahnya berada di tengkuk Jihoon.

"Jangan mengendus di tengkukku Soonyoung-ssi" dada Jihoon berdebar ketakutan karena ulah Soonyoung. Jihoon tidak berpikir bahwa tubuhnya akan dengan mudah di sentuh seorang lelaki, karena biasanya Jihoon akan menyentuh dan di sentuh oleh seorang wanita.

"Aku bertanya Jihoon-ssi"

"Aku tidak memakai parfum apapun"

"Tapi bau tubuh mu sangat enak, aku ingin menghirupnya setiap saat" Jihoon membulatkan bola matanya karena wajah Soonyoung menempel pada tengkuknya bahkan Soonyoung mulai menciuminya.

"Oke selesai, kerja kalian sangat bagus" Fotografer itu mengakhiri pemotretan kali ini dengan wajah sangat puas.

     Jihoon mendorong tubuh Soonyoung dari atas tubuhnya dan segara beranjak pergi untuk mengganti baju. Soonyoung tersenyun melihat punggung mungil Jihoon semakin jauh dari jangkauannya, senyum tipis Soonyoung mengisyaratkan kalau keberadaan Jihoon mulai menjadi kebutuhannya sekarang.

"Apa? Manajer ku sudah pulang? Tapi kenapa?" Jihoon tidak habis pikir dengan Manajernya itu, bisa-bisanya dia meninggalkan Jihoon sendirian disini.

"Katanya ada urusan penting jadi dia bilang kau pulang menggunakan taksi" jelas seorang staf pada Jihoon.

     Jihoon mendesah kesal melihat Manajer abal-abalnya, Jihoon berpikir untuk memecat dan mengganti Manajernya mulai besok.

"Bagaimana kalau aku antar?" Jihoon memalingkan kepalanya ke belakang dan mundur selangkah saat melihat Soonyoung berdiri tepat di belakangnya.

Sado-MasochistWhere stories live. Discover now