P.12 - Merindukanmu

15.8K 578 38
                                    

haloooo, terimakasih sebelumnya yang udah baca, yang udah like dan yang udah cuap-cuap. bersyukur banget karena yang like bisa mencapai 500 lebih semoga bisa mencapai 1000 aamiiin. hehehe. 

monggo di baca :)

-----------------------------------

Alvist POV

              Aku baru saja menyelesaikan acara membersihkan diri, malam ini aku akan pergi ke rumah Bibi—adik dari Ibu—yang ada di daerah tebet. Tadi siang, Ibu menghubungiku dan memintaku untuk mampir kesana barang sebentar saja. Dan aku akan mengajak Viska malam ini.

              Kulihat Viska tengah merapikan dirinya di depan cermin, kulihat Viska menatapku dengan heran karena aku tengah mengancingkan kemeja biru malam saat keluar dari kamar mandi. “Kau mau kemana?” Tanyanya sedikit heran. Tunggu! Apa aku belum memberitahukannya? Tapi kenapa ia telah rapi dengan dress selutut berwarna senada dengan kemejaku?

              “Mau mengajakmu ke rumah Bibi Santa, apa aku belum memberitahumu?” Tanyaku mendekatinya. Ia menggeleng kecil dan merapikan rambutnya yang digerai itu. Ia bangkit dari duduknya dan membantu mengancingkan kancing terakhir pada kemejaku.

              “Kau tak bilang jika kau ingin mengajakku pergi. Kalau kau bilang dari kemarin, aku pasti membatalkan janji dengan temanku.” Kulihat raut wajahnya terbesit sebuah penyesalan. Baiklah, ini salahku. Gadisku ini tak sepantasnya untuk menyesal dengan kesalahan yang tak dibuatnya.

              Aku membenarkan letak rambutnya yang berada di balik bahunya, meletakkannya di depan pundaknya. “Yasudah, pergi saja dengan temanmu. Aku bisa pergi sendiri, tapi lain waktu kau harus ikut denganku kerumah Bibi, bagaimana?” aku memberikan sebuah tawaran padanya, dan dengan senyum manis ia memberikan sebuah anggukan kecil padaku.

              “Aku pergi dulu.” Viska mencium keningku sebelum ia meraih tas tangannya yang ada di atas meja rias. Aku mengangguk kecil mengiringi kepergian kekasihku itu. Dan sekarang waktunya aku untuk bersiap-siap pergi kerumah Bibi.

***

Farlant POV

              Hatiku bergemuruh menyeruakkan rasa senang karena malam ini bisa bertemu dengan Viska, dan kami hanya berdua, tanpa sosok Alivst yang membayang-bayangi Viska. Jantungku sedari tadi juga tak bisa diam, dan dadaku selalu menerima oksigen secara berlebihan dan mengeluarkannya tanpa aba-aba. Aku benar-benar tidak sabar.

              Kulihat Viska memasuki cafe, ia begitu cantik dengan rambutnya yang panjang tergerai manis di depan pundaknya, wajahnya yang oriental terpoles make up tipis, bibirnya yang tipis berwarna merah cherry hanya dilapisi lip ice, tubuhnya yang mungil dibalut dengan dress cantik selutut dan kakinya yang jenjang dilapisi dengan higheels yang tingginya tak mencapai 8cm berwarna hitam pekat. Dan aku suka apa yang ada di drii Viska, dari dulu hingga sekarang.

              Viska duduk di hadapanku. Senyum yang dulu selalu terkembang manis karenaku kini seolah sirna termakan waktu. Aku tahu, aku sangat salah karena telah merusak masa depannya. Namun, aku benar-benar tak sadar dengan apa yang kulakukan saat itu, aku terlalu mabuk. Tapi pada akhirnya aku membatalkan pernikahanku dengan Khanza, dan itu untuknya tapi ia malah pergi begitu saja tanpa memberi tahuku kemana ia pergi. Dan dengan mudahnya ia kembali bersama dengan pria lain. Apa ia benar-benar telah melupakanku?

              “Langsung saja, apa yang ingin kau katakan? Aku tak banyak waktu.” Viska dengan wajah datarnya langsung menyuruhku pada inti pembicaraan, padahal aku ingin sekali berlama-lama dengannya disini.

Jodoh Pasti BertemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang