part 10

644 16 0
                                    

*author POV*

hari ini hari terakhir mereka di makassar. selama di makasaar suci selalu menghindari dandi apabila dandi hendak bertemu. sampai sekarang.

mereka sekarang sudah packing. sebentar lagi akan berangkat ke bandara. ia cuma mengirim pesan singkat pada ririn dan kak tika untuk menitip salam kepada mama dan papanya.

selamat tinggal makassar. untuk waktu yang lama. aku belum siap lagi untuk kembali ke sini batin suci sambil tersenyum miris. para sahabatnya pun mengerti apa yang dirasakan suci.

***

selama di pesawat suci hanya diam menghadap jendela. menikmati pemandangan di luar-langit kosong-sambil melamun.

"ci kok kamu melamun aja sih? sudahlah ngak usah diambil pusing gih. jalanin aja apa yang ada di depan kita. jangan ngehadep ke belakang terus. galau ampe tua baru tau rasa kamu. ckck"celine sudah ngoceh kayak emak-emak ngerumpi depan penjual sayur.

raihan jangan ditanya. dia sekarang lagi tidur. lelap banget. ngak ada orang yang berani mengganggu. seperti ada tulisan senggol dikit kena bacok . ckckck.

suci menghadap ke celine sambil tersenyum. "aku janji ini terakhir kali aku galau di depan kamu dan raihan. aku bakal senyum lagi kayak dulu. ngak bakalan cemberut lagi celine bawel sayaang" kata suci.

celine yang melihat senyum suci ikut tersenyum dan merangkul sahabatnya itu. dan tak lama kemudian mereka pun tertidur.

****

selama kembali di semarang suci sudah kembali seperti dulu. ketawa tersenyum rama dan bahagia seperti dulu. raihan pun tersenyum melihatnya. senang karena sucinya telah kembali seperti saat iya bertemu disekolahan .

raihan belum ingin menyampaikan perasaannya pada suci sekarang. ada waktunya dia akan mengatakannya . tapi tidak sekarang. minggu depan mungkin . mungkin.

sekarang merela ada di pantai lagi karena suci lagi ingin ke sini. celine dan suci sedang bermai  air. kayak anak kecil aja batin raihan sambil terkikik melihat kedua sahabatnya itu.

"han fotoin dong. lagi bagus ini pemandangannya. sunset" celine berteriak pada raihan

"tunggu yaaah" raihan bangkit dari duduknya menunu kedua cewek tersebut dan mengabadikan foto mereka berdua.

"gantian gih han . kamu lagi bareng suci. aku yang fotoin" cerocos celine.

"baiklah" raihan berjalan menuju suci berdiri di sebelahnya lalu celine mengabadikan gambarnya bersama suci sambil merangkul suci . berasa pacaran deh eh batin raihan.

"sekarang barengan yah. aku yang pegang kamera. ayooo satu.....dua....tigaa... cheese" celinepun mengabadikan foto kami bertiga berlatar belakang pantai dan sunset itu.

***

*raihan POV*

seminggu setelah jalan-jalan kami di pantai. aku ingin menyatakan perasaanku pada suci. di terima atau enggak aku ngak peduli. semua konsekuensi sudah aku terima apapun jawabannya.

sekarang aku sama suci sesang berada di taman. banyak banget bunga tulip dan anyelir. suci sangat suka bunga tulip. dia lagi mandangin bunga itu dengan takjub. melihat itu akupun tersenyum.

"ci sini deh. aku mau bilang sesuatu sama kamu" akupun memanggil suci untuk duduk di sebelahku. jantingku berdegub dengan kencang setiap mataku bertemu dengan matanya. teduh.

"apaan rai?" ternyata suci sudah duduk disampingku sambil tersenyum. manis banget.

"aku sudah bilang ngak kalo kamu senyum itu manis banget?" kataku tulus

"kamu ada-ada aja deh rai" suci tertawa melihatnya akupun ikut tertawa walaupun entah apa yang aku tertawakan.

"ci ka..kalo ak...aku bilang ak...aku suka kamu kamu mau ngak ja...jadi paa....paa....pacar aku?" kataku terbata-bata membuat suci membatu lalu berbalik melihat kearahku.

"rai kamu bercanda kan?" tanya suci ragu.

"aku ngak bercanda suci. aku tuh sudah sayang sama kamu. dari awal kita bertemu. anggap aku lebay. tapi itulah adanya" akupun mengutarakan apa yang ada di hatiku.

"tapi aku sudah menganggap kamu seperti kakak aku. sahabat aku" suci berkata sambil menunduk. hatiku sakit iya. tapi aku harus terima kan. apapun keputusan suci aku harus terima. asalkan dia ngak jauh dari jangkauanku. jadi sahabatnya pun aku tidak masalah. asalkan dia ngak ngehindar dari aku.

"ngak apa kok ci. aku ngerti. asalkan kamu ngak ngejauhin aku.ngehindarin aku. kita masi bisa sahabatan kan?" kataku memaksakan sedikit senyum .

"tentu saja kita bisa. kamu celine dan ririn adalah sahabatku yang paling aku sayang" suci berkata sambil memelukku. akupun memeluknya balik dan mengusap rambutnya

"makasih masih mau nerima aku sebagai sahabat kamu" ucapku tulus yang ditanggapi anggukan oleh suci. kamipun menikmati pemandangan bunga tulip yang sangat indah ini.

***

REMEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang