#4 Status yang Terungkap

86K 5.3K 48
                                    

Happy reading & enjoy!

***

KRIIINGGG KRIIINGGG KRIIINGGG

Akmal menggeliat kesal, menutupi telinganya dengan bantal, tidak peduli dengan suara jam weker yang sudah menyaring keras.

1 menit

2 menit

5 menit

"Arrrghh!" Dengan kesal tangannya mematikan benda si 'pengganggu tidurnya'.

Tunggu. Ia merasakan ada kertas yang menempel di atasnya.

Matanya yang tadi sipit menjadi belo seketika melihat angka yang di tunjukkan jam tersebut. "JAM 10? AAALLL?! Ya Allah, bisa-bisanya gak bangunin suami sendiri!" Sungutnya sebal setelah membaca post it yang ternyata dari Aliya.

Kak Akmal kebo banget sih! Aliya capek tau bangunin dari subuh biar kakak solat tepat waktu. Tuh, udah Al atur wekernya jam 10, kalo ga bangun awas loh! Hari ini kakak kuliah jam 10 kan? Semoga aja kakak bangunnya sebelum jam 10 deh, belom solat subuh, kan?

Maaf ya, kak, Al berangkat duluan. Sarapannya jangan lupa dimakan.

-Aliya-

Haduuuh, Mal, gimana mau jadi imam yang baik kalo subuhnya aja jamnya sama dengan solat duha!, ia bergumam kesal sebelum akhirnya melesat cepat ke dalam kamar mandi.

***

"AAA! Our 'berbi' akhirnya datang jugaaa."

Aliya menoleh, mendapati Amel diikuti Shila dan Ghea berlari ke arahnya, memeluk erat tubuh Al.

"2 hari ini kemana aja, sih?"

"Temenin abi. Waktu Al pulang duluan pas ngerjain tugas sampe 2 hari ke depannya kondisi abi masih kritis, jadi gitu, deh. Gantian jaganya sama umi dan mas Reza."

"Nih, kita-kita udah kayak tempat penyimpanan barang tau gak?" Amel menyerahkan paper bag kepada Aliya.

Gadis itu hanya menatap bingung. "Ini apaan sih, Mel?"

"Biasa, bi, fans-fans lo. Kak Ali, kak Risyad, si prince charmingnya psikologi, Vino, sampe yang pendiem alim itu, anak sastra arab, siapa namanya, Shil? Ghe? Lupa."

"Kak Rayyan."

"Oh, iya, kak Rayyan. Mereka pada nitipin coklat, bunga, teddy bear, dan surat ke kita. Padahal kita udah bilang loh kalo seleranya lo itu yang soleh paket plus sama hafidznya juga, ya, kan?"

Aliya tersenyum tipis.

Itu adalah kriterianya dulu dalam memilih calon imam untuk dirinya. Namun sekarang seolah menguap setelah kak Akmal mengambil kepemilikan dirinya, dari anak abi Halim menjadi istri Akmal Faiz. Walaupun begitu, ia tetap bersyukur karena bisa dilihat, kak Akmal bukanlah anak bandel seperti perkiraannya dulu. Ia yakin dan percaya Akmal bisa menjadi imam yang baik yang Allah pilih untuknya.

"Keukeuh banget mereka. Si Vino aja sampe les ngaji katanya biar dapetin lo." Tambah Shila.

"Tadinya pengen gue makan tuh, bi."

Pletak!

Jitakan sudah mendarat mulus di kepala Ghea. Yang dijitak bersungut sebal, "kan gue jujur, Shil. Gimana gak ngiler coba? Coklat mahal semua isinya! Niat banget kan mereka belinya?"

"Yaudah, tuh, buat kalian aja. Sampe bunga-bunga, teddy bear, sama surat-suratnya makan deh." Dengan sedikit kekehan ia memberikan kembali paper  bag tersebut.

With You [✔]Where stories live. Discover now