Real End

17.8K 970 24
                                    

Hai! Tolong baca AN aku di akhir cerita, ya. Terima kasih 🙏

Follow ig : im.hyera

***

Kebahagiaan tengah terpancar di kediaman keluarga Ardicandra. Merayakan hari kelahiran si bungsu yang baru berumur dua tahun selepas shalat isya.

Akmaliya Fakhira Ardicandra. Akmaliya diambil dari nama 'Akmal' dan 'Aliya' namun memiliki arti 'sempurna'. Fakhira berarti kebaikan. Ardicandra tentu sudah tau, kan, artinya apa? Intinya adalah kebaikan yang sempurna dan merupakan seseorang yang terhormat yang akan bersinar di masyarakat kelak.

"Ini siapa namanya, dedek?" tanya Aliya.

"Tata Bhan! Tata Bhan!" Aya menjawab dengan semangat karena ia tahu, kalau menjawab betul bundanya akan menyuapinya kue yang telah dipotong.

"Bang Abhan, sayang," koreksi Akmal.

Aya menggeleng tidak setuju.

"Tata Bhan, Yaaah. Tata Bhan, tata Nan, tata Dan, tata Atan, tata Nca." Aya menyebutkan seluruh kakaknya dengan panggilan 'tata' yang artinya 'kakak'.

Akmal menghela nafas dan menciumi pipi montok putrinya dengan gemas. Untuk saat ini biarlah Aya memanggil Abhan, Anan, Adan, Arkan, dan Anca dengan panggilan yang sama.

"Aaa~" Aliya menyendokkan kembali kuenya pada Aya.

"Nih, kita punya hadiah buat dedek Aya. Tapi dedek tutup matanya dulu." Abhan mengambil alih Aya dan mendudukkan pada pangkuannya. "Kayak gini, nih," ia mencontohkan.

Mengikuti perintah sang kakak, dengan kedua tangannya Aya menutup matanya, "tayak ni?"

"Iya, kayak gitu. Ayo mba, mas, kakak, bantu abang hitung mundur, ya.

"Tiga ..., dua ..., satu .... Taraaa!"

Aya melompat senang beberapa kali sebelum berlari memeluk boneka kelinci pink berukuran sedang di hadapannya.

"Kalau ada hadiah bilang apa, dek?" tanya Aliya. "Alhamdulillah, terima kasih ya Allah. Terima kasih kakak."

"Acih, tataaa."

Aliya yang memang membiasakan putri kecilnya untuk tidak sungkan mengucap hamdalah dan terima kasih jika diberi sesuatu.

Kelima Ardicandra kembali dengan kegiatannya masing-masing. Sama halnya dengan Akmal yang harus mengerjakan kembali pekerjaannya.

Aya kini sibuk dengan boneka barunya pada pangkuan Aliya. Berceloteh riang dengan bahasa yang hanya di mengerti olehnya.

Sesekali tangan Aliya mengusap lemut rambut putrinya, hingga tanpa sadar keduanya tertidur. Aya bersandar pada boneka dalam pelukan bundanya, sedangkan kepala Aliya bersandar pada sandaran sofa.

Akmal yang baru saja keluar dari ruang kerja menatap keduanya dengan senyum. Pemandangan yang begitu menyejukkan hatinya.

Ia menggendong Aya dan bonekanya lebih dahulu ke kamar sebelum menggendong istrinya.

"Mas Akmal," ujar Aliya yang terbangun.

"Sst, bobo lagi, sayang." Akmal mengelus puncak kepala Aliya dan mengecup setelahnya.

Aliya menurut dan tidak berapa lama kemudian hembusan nafas teratur menggelitik wajah Akmal yang berada di dekatnya.

"Aku gak pernah menyangka akan sampai di titik ini. Titik di mana Allah memberikanmu untukku dan memberikan masa depan bersama untuk kita. Sleep tight, my queen. I love you."

***

REAL END YA.

Oh, ya. Aku mau kasih tau sesuatu kalau...

MAS AKMAL BAKALAN BISA DI PELUK-PELUK DI RUMAH 🎉🎉🎉

Alhamdulillahirrabbil'alamin. Terima kasih atas dukungan pembaca semua. Mengenai buku insya Allah akan Ra sampaikan setelah ini.

Kuy, nabung dari sekarang, hehe.

Terima kasih atas perhatiannya. Nantikan info selanjutnya setelah ini 🙏

Follow ig : im.hyera
❤❤❤

With You [✔]Where stories live. Discover now