SM {3}

5.5K 393 66
                                    

Untuk Ynzww29, sahabat wattpad paling keren yang pernah ada, komentator terbaik yang pernah aku punya, temen watty yang paling ngeinspirasi aku dalam pembuatan SM, cewek keren yang ga pernah berenti nyemangatin aku lewat kata-katanya yang keren: Makasih :)

Picture on the right----> Jay Alexander

***

5. Amy

Waras. Aku harus waras.

Selama aku tinggal di New Carolina -sebelum peristiwa di rumah Brad- aku tergolong gadis yang disukai banyak orang. Mataku biru, tubuhku bagus dan otakku hebat di Kimia. Aku punya tiga mantan keren dan banyak undangan pesta. Jadi aku harus waras, alih-alih gemetaran dan cemas berdiri di sudut seolah aku akan masuk ruang eksekusi. Ini kan hanya pesta, pengecut!

Kenangan-kenangan di pesta Brad menguar masuk ke kepalaku seperti air bah. Aku ingat aku menari gila-gilaan, minum-minum, dan berakhir teler diatas lautan pasir akibat bangunan yang retak-retak dan aku menggenggam palu. Menyedihkan.

Calon kakak tiriku langsung meninggalkanku begitu temannya memakirkan mobilnya di dekat pohon. Kami sampai di sebuah sekolah besar, Blue Valley, salah satu sekolah terbaik di Kansas. Tampak banyak kerumunan tengah mengobrol mengelilingi api unggun yang dibuat dibawah pohon rindang yang teduh. Banyak orang berdatangan, memakai gaun yang terbuat dari sutra dan para pemudanya memakai jas desainer ternama. Aku mengekori calon-kakak -tiriku yang sibuk bersalaman dengan banyak orang dan saling menepuk bahu.

Lelaki yang sekarang dengan lelaki yang memohon-mohon di rumah sangat berbeda. Cowok malang itu sudah lenyap digantikan sosok cowok liar, gemar tertawa, dan suka menggoda wanita.

Lagu Black Eyed Peas- I Gotta Feeling mengalun keras dan murid-murid berdansa di aula. Lagu ini membuatku ingin menari, tapi mengingat tempatnya sesak dan aku masih phobia, aku menepi di pinggir, memperhatikan kakak tiriku yang menaiki sebuah meja, mengangkat gelas bir dan bersulang dengan seorang cewek berambut hitam yang terus mengekorinya sejak ia turun dari mobil. Cewek itu benar-benar menyedihkan.

 Ia memberi isyarat pada seorang DJ untuk mematikan musik. Semua kepala menatapnya dan tersenyum lebar seolah ia sudah berhasil mendamaikan perang di Timur Tengah. "Ayo teman-teman, bersulang untuk kemenangan kita atas Seattle!" Semua orang bersorak mengatakan "Woo-Hooo" dan mengangkat gelas, "Aku berterimakasih atas semua dukungan kalian! Aku sangat senang memangkas habis pertahanan Jay dan teman-temannya." Ia mengedipkan mata ke sebrang. Aku berjinjit namun tetap tidak melihat siapa yang dia maksud dengan 'Jay'. Terlalu banyak orang dan terlalu berisik, "Kau sangat hebat. Sungguh! Tapi pemain belakangmu payah!"

Ternyata seorang cowok tinggi yang mengenakan kemeja putih dan duduk diatas meja billiard yang bernama Jay. Cowok itu berhidung mancung. Kulitnya kecoklatan. Rambutnya gelap dan alisnya tebal panjang.

"Ayo kita berpesta sampai pagi kawan-kawan!"Calon-kakak-tiriku meminum bir sebelum menggelengkan kepala, merasakan sensasi berdebar-debar khas bir.

Tadi apa katanya? Sampai pagi? Aku tidak bisa mematung disini sampai pagi! Dan kaki kiriku yang seberat besi tidak akan bisa menginjak gas dan rem dengan baik. Aku mungkin berakhir di peti kalau pulang sendiri. Bagaimana kalau taksi? Yeah, aku berjalan seorang diri dalam keadaan gelap gulita karena taksi sepertinya berada sekilo dari sekolah ini. Dan itu menakutkan. Tidak ada yang tahu seperti apa bajingan-bajingan Kansas. Aku menaiki kursi dan melambai-lambaikan tangan di udara, membuat banyak kepala menoleh kearahku, termasuk kakak angkatku yang tengah mengobrol dengan gadis malang tadi. Ia mengernyit menatapku. Matanya seperti menembakkan laser.

"Apa mau-- siapa namamu?" Ia agak terhuyung ketika menghampiriku. Mana mungkin dia tidak ta... Oke, seingatku kami memang belum berkenalan.

"Amy. Amy Allen. Aku tidak mau disini sampai pagi! Kau harus membawaku pulang!"

Summer Memories (Summer Memories #1) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang