SM {21}

1.8K 243 28
                                    

[Baca dari chapter 19]

©CopyrightCookie_girl1997 Copying of ideas and story and publishing it in another site while claiming it as your own may be punishable under the law for plagiarism.  Aʟʟ ᴡᴏʀᴋs ᴀɴᴅ ɪᴅᴇᴀs ᴀʀᴇ ᴏʀɪɢɪɴᴀʟʟʏ MINE. I ᴡɪʟʟ ʜᴀᴠᴇ ʏᴏᴜ ʀᴇᴘᴏʀᴛᴇᴅ. I̶'̶ʟ̶ʟ̶ ̶ʜ̶ᴀ̶ᴜ̶ɴ̶ᴛ̶ ̶ʏ̶ᴏ̶ᴜ̶ ̶ɪ̶ɴ̶ ̶ʏ̶ᴏ̶ᴜ̶ʀ̶ ̶ᴅ̶ʀ̶ᴇ̶ᴀ̶ᴍ̶s̶ ̶ᴀ̶ɴ̶ᴅ̶ ̶ʜ̶ɪ̶ᴛ̶ ̶ʏ̶ᴏ̶ᴜ̶ ̶ᴡ̶ɪ̶ᴛ̶ʜ̶ ̶ᴀ̶ ̶s̶ᴀ̶ɴ̶ᴅ̶ᴡ̶ɪ̶ᴄ̶ʜ̶ 

***

40. Julian 

Sayup-sayup suara gelas berdenting dan pecahan kaca membuatku terjaga. Aku berusaha membuka mataku, tapi mataku tetap tertutup. Aku tidak bisa menggerakkan seluruh anggota-gerakku. Aku hanya bisa mendengar. 

"Lihat, kan? Berhasil pada Erik."Suara seorang wanita bergema tepat di sampingku. "     Aku rasa percobaan kita berhasil. Tapi tidak pada semua orang." 

"Itu tidak mungkin."Nah ini suara Harry. Calon ayahku yang sinting, culun dan jahat itu menggema beberapa meter dariku. Dalam hati aku merutukinya macam-macam. Kalau aku sembuh -dan hidup- aku tidak akan membiarkan Mom menikahinya! "Semua dosisnya sama. Tidak mungkin tidak berhasil."Suara Harry diikuti gumaman setuju beberapa orang. 

"Apakah mungkin dia sudah menelan sesuatu yang membuatnya kebal terhadap Cylytol?" 

"Dia tidak kebal."Ini suara Jay. Rasanya, setiap kali mendengar suara Jay yang melankolis itu aku langsung ingin bangkit dan meninjunya sampai mati. "Kau lihat sendiri dia melakukan persis yang kita suruh. Hanya saja responnya lebih lambat." 

"Kita mulai lagi saja."Suara seorang wanita lain, yang ini lebih rendah dan dewasa menggema bersamaan dengan pintu yang terbanting tertutup. 

Aku merasakan banyak alat-entah-apa di tempelkan pada tubuhku. Alat itu memancarkan panas pada setiap titik tubuhku yang ditempeli alat itu. Tapi aku tidak berkutik, apalagi berteriak. Aku telah kehilangan kontrol atas diriku sendiri. 

"Radar yang termuat dalam Cylytol seharusnya mampu membuatnya berpikir seperti yang kita inginkan. Seperti yang gelombang suara kita transfer pada alat ini."Terdengar penjelasan Harry yang membosankan. Aku benar-benar ingin meninjunya. Dia tidak akan hidup tenang. Kalau aku mati, aku akan menghantuinya sampai dia mati. "Astaga. Aku tidak percaya kalian melakukannya. Dia calon putraku." 

"Kau tidak mencintai Kate."Suara wanita pertama terdengar tepat diatasku. Tangannya memasang alat-entah-apa di dadaku, "Kau mencintai Andrew." 

"Tapi tetap saja. Dia hanya seorang anak." 

"Yang membunuh."Kata Jay dingin, "Dan menghancurkan hidup banyak orang. Kalau kau menghawatirkan Amy, dia akan kulepas." 

"Sean harus setuju." 

"Akan kuyakinkan."Kata Jay lagi dengan yakin. 

"Lagipula kau punya penawarnya, Harry. Anak bodoh ini tidak akan mati begitu saja." 

"Dan apa kau ingat, Clare, bahwa penawar itu tidak bekerja pada semua tubuh? Hanya tubuh-tubuh tertentu. Bagaimana kalau tidak berhasil padanya?" 

"Dia akan mati, aku tahu. Tapi tidak ada langkah untuk kembali, Harry. Kau sudah setuju dari awal. Apakah kau rela kalau cowok itu bukan Julian?" 

Harry hanya mendesah. Aku tidak tahu lagi apa yang terjadi karena aku merasakan gelombang suara memasuki telingaku, memintaku mendengarkan dengan jeli. Suara itu memintaku untuk fokus. Apa-apaan ini? Kenapa juga aku harus mendengarkan omong kosong tentang melempar bantal? Aku bahkan tidak bisa menggerakkan... 

Summer Memories (Summer Memories #1) ✓Where stories live. Discover now