7

680 27 0
                                    

1 Bulan telah berlalu. Hari ini adalah hari LDKS OSIS, seluruh calon anggota OSIS sudah siap dari jam 06.00 WIB. Kami semua memakai baju olahraga lengkap dengan atribut yang disuruh kakak-kakak OSIS tercinta. Kami masuk ke Lapangan, saat bel berbunyi. Kami melaksanakan apel pagi yang dipimpin Ka Tia.

"Semangat dong de semangat 45" teriak ka Muti dari belakang

"Siap semangat" jawab kami serentak

Apel pagi telah selesai. Kami semua masuk ruangan dan siap melaksanakan rencana yang telah dibuat kakak-kakak OSIS.

"Sekarang kalian berkumpul sesuai jabatan yang akan kalian pilih. Setelah itu kalian cari ruangan sesuai jabatan kalian dan masuk ke ruangan itu. Disana udah ada dari angkatan kita yang ngejabat sesuai nama yang ada di kaca ruangan itu"

"Sekarang sok berangkat"

"Siap baik, terimakasih" ucap kami serentak.

Kami semua berpencar sesuai dengan grupnya masing-masing dan mencari ruanngan yang tadi dikatakan ka Aldo.

Aku, Tina, Dea, Mita, dan Indah memasuki ruangan "Sekretaris" kami semua berbaris didepan ruangan tersebut dan kakak-kakak yang ada diruangan duduk menghadap kami. Mereka memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menjadikan kita sebagai Sekretaris jika kita menjawabnya dengan baik dan sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Walaupun selama sesi pertanyaan, mereka membalik-balikkan jawaban kami hingga kami tak bisa menjawab lagi.

---

"Siap siap, semuanya ke lapangan. Kita latihan PBB" ucap ka Aldo

"Siap" jawab kami

Kami semua berbaris dilapangan dan membuat grup satu grup 4 orang dan 1 pembimbing. Kami belajar hadap kanan, hadap kiri, jalan ditempat, balik kanan, istirahat di tempat, dan PBB lainnya.

Setelah kami selesai, kami pun berbaris menjadi satu barisan.

"Kalian cape?" tanya ka Aldo

"Siap tidak" jawab kami serentak. Saat ini, kami diharuskan menjadi munafik berbohong. Karena jika kami jujur bilang kami capek misalnya, kami akan dihukum dan dimarahi. Udah kaya Raisa aja kan kita, serba salah.

"Jangan bohong de, jawab yang jujur" bentak teh Raras dari belakang.

"Sekali lagi ya, kalian cape?" teriak teh Nanda. Gilaaa teh Nanda beda bangett.

"Siap tidak" jawab kami serentak.

"Ahh munafik kalian semuaaa. Jujur aja, yang cape bakal kita kasih minum ko. Nih minumnya" teh Raras menangkat minuman teh s****i yang ada diplastik.

"Siap emang" batinku

"Kalian cape?" tanya ka Aldo berteriak

"Siap tidak" jawab yang lain "Siap iya" jawabku. Seketika hening.

"Ohh ini kamu siapa namanya? Ke-ma-la siniin minumnya nda" ucap Aldo.

Aduh nyesellll akuu kenapa malah ngomong iya, lagian kesel sih dibilangin tidak tidak gapercaya. Yaudah aku jawab iya. Eh tapi ka Aldo bener ngasih minum, aku minum dipegangin dia malah.

"Tuh kan kita ga boong. Liat tuh kemala minum yang megangnya Aldo lagi. Nyesel kaliannn" ucap teh Nanda

"Kalian cape?" teriak ka Aldo"

"Siap iya" jawab temanku yang lain serentak. Haha akhirnya jujur juga mereka.

Ka Aldo memberi minum yang lain satu minuman yang tadi bekas aku, diminum bersama dan harus habis.

---

"Sekarang waktunya sholat dzuhur, setelah sholat dzuhur. Kalian masuk ke gor ya" ucap teh Kekey

Kami semua bersiap siap untuk sholat berjamaah dipimpin ka Aldo. Selesai sholat kami semua langsung masuk gor, sesuai dengan apa yang tadi dibicarakan teh Kekey.

Di dalam gor kami disuruh berbaris. Tapi anehnya hanya ada ka Aldo di dalam.

"Gini ya, kan sekarang LDKS tahap akhir kalian selama pelantikan jadi OSIS. Besok senin kalian resmi menggantikan posisi kami. Jadi akang mau nanya, kalian gasuka sama siapa dari kita? Jawab jujur aja." ucap ka Aldo

"Saya kang, teh Raras" ucapku. Semua menoleh kepadaku, dan aku tersontak kaget. Mereka menatapku heran. Oke dua kali keadaan kaya gini.

"Kamu yang tadi juga bilang cape ya waktu dilapangan?" tanya ka Aldo

"Siap iya" jawabku

"Oke, ada lagi?" tanya ka Aldo

"Saya juga kang, teh Raras"

"Saya kang, teh Lea"

"Saya kang, teh Nanda"

"Saya kanh, teh Tia"

Semua nya mengaku dan menyebutkan siapa yang mereka tidak suka.

"Sekarang mata kalian tutup" ucap ka Aldo

Ko ada perasaan gaenak ya? Ah pasti ada sesuatu. Biarlah, muak aku dengan sandiwara ini.

Tanganku ada yang memegang, dan aku dituntunnya jalan. Entah dibawa kemana diriku ini. Penutup mataku dibuka. Dan kalian tau? Didepanku sudah ada TEH RARAS

"Kamu benci saya?" tanya teh Raras

Tak ada jawaban dariku, aku hanya menunduk.

"Tampar de" ka Aldo mengangkat tanganku dan mengarahkannya ke pipi teh Raras.

Semua yang ada di dalam Gor sontak kaget, akupun begitu. Untunglah tak terlalu keras. Tapi itu ka Aldo yang melakukannya bukan aku teh Raras. Aku menitikkan air mata dan air matanya mengenai tangan ka Aldo yang saat itu memegang tanganku.

"Cengeng" ucap ka Aldo dan pergi meninggalkanku.

---

Akhirnyaaa LDKS selesaii, hari ini begitu banyak pengalaman yang kami khususnya aku dapatkan. Ka Aldo meminta maaf padaku dan akupun meminta maaf pada teh Raras. Teh Raras juga meminta maaf padaku.

LDKS ditutup dengan permintaan maaf dan ucapan selamat dari kaka OSIS kepada kami. Selain itu, kami latihan untuk pelantikan diupacara besok.

Ohiyaaa, aku pun bahagia. Aku terpilih menjadi Sekretaris di OSIS angkatanku. Terimakasih semuanyaaa.

BandungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang