40

445 21 0
                                    

Paper(25)
Hari ini kumpul disekolah jam10 an ya. Wajib! Boleh ngaret deh asalkan dateng. Penting!!

"Aishh mendadak dah, jam berapa ini? Emm jam 8. Lahhh 2 jam lagi berarti. Kalem weh ah" aku membereskan kamar dan langsung menuruni anak tangga

"Teh cuci baju"

"Iya mah, ohiya teteh jam10 ada kumpul panitia perpisahan"

"Bentar lagi atuh, yaudah cepet cuci baju trus mandi"

"Oke" aku melangkah masuk ke kamar mandi, bersiap mencuci dan lanjut mandi.

"Akhirnyaa kita bersamaa setelah menanti lamaa..."

"Teh jangan nyanyi dikamar mandi pamali" ucap Mamah

"Iyaaa" teriakku

"Semoga slalu terjaga aaaa" aku tetap bernyanyi namun volumenya diperkecil

"Tehhhh" teriak Mamah lagi

"Iyaa mahh, ahelah udah dikecilin suaranya juga"

---

Setelah turun dari mobil berwarna biru dan memberi ongkos, aku melangkah masuk ke gerbang dan mencari kelas tempat kami kumpul.

"Eh mala" aku langsung mengangkat kepala

"Eh sigit, ngapain disekolah?" tanyaku

"Kan sekarang tanding disini. Sama SMP tetangga" jawabnya

"Ohiyaa, yaudah aku duluan"

"Oke" ada Irham juga dong? Aih kenapa aku selalu memikirkan orang itu.

Aku melangkah menuju kelas yang sudah dijanjikan tadi, tapi hasilnya nihil. Tidak ada siapasiapa disana, malah dikunci pintunya.

"Laaa" Afka merangkul bahuku

"Ihhh" aku menyingkirkan tangannya

"Haha, kumpulnya di lab biologi. Soalnya kalau dikelas dikunci"

"Ohiyaa"

"Yaudah ayo bareng" Afka menarik tanganku

"Iya iyaa"

Merasa aneh, aku mencari seseorang yang sedang menatap kearahku. Dannnnn dorrr! Irham ternyata, namun dia langsung menatap kearah lain saat aku memergokinya. Ah Irham untuk apa kamu seperti itu.

"Assalamualaikum" ucapku

"Waalaikumsallam, nah udah lengkap semua"

"Eh? Jadi aku terakhir dateng?" tanyaku bersalah

"Yapss" jawab Ica

"Maaf" ucapku

"Iyaiya yaudah sekarang kita mulai ya" ucap Rei

Rei terlihat beda seperti biasanya, mukanya seperti sedang memikirkan banyak beban negara.

"Kita ada masalah" ucapnya dengan satu tarikan nafas. Namun mukanya terlihat tenang dari sebelumnya

"Masalah? Masalah apa?" tanyaku

"Jadi kita ketauan media. Jadi kata pa Ardy acara ini kita batalin aja" jelasnya

"Lah? Ko bisa?" tanyaku

"Iya jadi ada ortu murid yang ngelaporin gitu kewartawan. Nah kemarin wartawannya bilang ke pa Ardy. Dan tadi subuh bapanya baru ngasih tau" jelasnya lagi

"Ah orang tua siapa tuh? Gaasik banget" tanya Sandi

"Kalau menurut saya, itu salah anaknya juga. Mungkin anaknya emang gasetuju, jadi dia bilang lewat ortunya" ucap Afka

BandungWhere stories live. Discover now