34

419 15 2
                                    

"Assalamualaikum"

*krik...krik*

"Waalaikumsallam, oke rumah masih sepi. Sekarang aku lapar, makanan gaada. Miria la miris" aku berbica pada diriku sendiri untuk menghangatkan suasana rumah yang sepi.

Drrttt...Drrttt

Irham: hai la

Pop up line dari Irham muncul dilayar ponselku yang baterainya sekarat. Aku langsung membalas pesan itu dengan gerak cepat tanpa berfikir lama. Sudah lama aku merindukan pesan dari dia.

Kemala: hai ham

Irham: lagi apa?

Kemala: lagi dengerin lagu, irham lagi apa?

Irham: lagi apa ya?

Kemala: '-'

Irham: lagi main game

Kemala: ohiya, sok atuh

Irham: engga udahan da

Kemala: ohiya

Irham: la balikan mau ga?

"La balikan mau ga? Balikan mau ga?" batinku. Irham ga salah? Ini mata aku yang salah atau aplikasi yang eror atau apa sih? Irham ngajak balikan? Ahh rasanya ingin sekali aku menjawab ya mau ham. Tapi masa aku menerimanya padahal dia telah bersikap seperti itu. Tapi aku masih suka, aku pingin balikan juga. Aku menimbang nimbang logika dan perasaanku. Akhirnya keputusan ditentukan, oke!

Kemala: iya ham

Iya tau aku bodoh. Tapi apa salahnya memberi kesempatan kedua.

Irham: asli la?

Kemala: iya

Irham: yuhuuuu, lysm la💕

Kemala: lysmt ham💕

Keputusanku bener ga sih? Tapi aku seneng hari ini. Aishh terserah nanti saja akhirnya, aku serahkan pada Allah SWT dan waktu saja.

Malam ini tepat tanggal 1 kami resmi kembali lagi, menyambung kisah lama yang dulu terputus karena berbagai gangguan.

---

"Gila la, kamu ngapain nerima si irham lagi sih?" tanya Ica kesal

"Soalnya aku juga masih suka sama dia ca"

"Iya tapi gagitu juga, bodoh la bodoh. Harusnya kamu nutupin perasaan itu, ya seengganya jangan langsung nerima lah. Ahh dasar cewe emang, perasaan yang dipakenya bukan logika. Aishhh" Ica mengacak-ngacak rambutnya frustasi

"Ya da gimana atuh, aku gabisa so soan udah move on gitu ca" jawabku dengan nada lirih

"Ah yaudahlah, udah terjadi juga"

"Maaf ca"

"Gausah minta maaf juga la, kesannya aku kek orang apa gitu"

"Heem heem, maaf"

"Ah dasar mala. Yaudah hayu deh ke kelas bentar lagi masuk"

Kami keluar dari ruang OSIS dan menuju kelas masing-masing. Pikiranku masih melayang dengan keputusanku semalam. Ica sangat kesal dengan keputusanku. Tapi aku sangat senang. Sangat sangat senang. Apalagi tadi pagi waktu ketemu Irham di gerbang, dia langsung ngasih coklat. Ah senangnya...

"Mau kemana?" Afka diam di depan pintu menghalangiku masuk

"Mau masuklah, awas" tangannya kutepis, tapi malah tanganku yang kesakitan

"Gabisa"

"Ih galucu ka, bentar lagi masuk. Awas elah"

"Gamau gamau" Afka menjulurkan lidahnya dan mempermainkan wajahnya yang konyol. Gila memang.

BandungWhere stories live. Discover now