You (Sequel)

3.3K 222 16
                                    

     Keadaan kafe terlihat ramai dengan kedatangan pengunjung. Beberapa pelanggan tetap juga terlihat disana, dengan memilih sofa dan pesanan yang sama. Mereka tengah ketagihan dengan cake pilihan mereka. Beberapa pelayan dengan kostum serba pink tengah sibuk melayani pelanggan. Dan disudut pada ruangan tersebut, terlihat kesibukkan para pastry chef yang dapat terlihat dari dinding kaca. Salah satu kenikmatan kafe tersebut, karena pengunjung dapat melihat dengan langsung proses pembuatan cake yang mereka santap.


     Alunan musik instrumental juga terdengar mengisi ruangan yang sejuk itu. Dipenuhi berbagai aroma dari cake dan kopi juga minuman lainnya , tentu para pencinta mereka akan sangat merasa nyaman berada disana. Banyak juga hal lain yang membuat kafe itu semakin menarik peminat pengunjung. Mereka memiliki pastry chef yang tampan. Tak heran kafe tersebut lebih banyak dikunjungi oleh kaum hawa. Dan dengan sengaja memilih tempat duduk yang berdekatan dengan dinding kaca itu, agar bisa menyaksikan kerja pria-pria tampan itu. Walau begitu, tidak membuat pemiliknya merasa cemburu.

     Dari balik meja kasir. Yoona hanya tersenyum, merasa geli melihat ulah kaum hawa itu. Tidak peduli siapa yang mereka kagumi, atau bahkan terkadang digoda oleh mereka. Dirinya hanya bisa memperlihatkan senyumannya walau terkadang terpancing rasa cemburu. Namun hebatnya, tunangannya itu dapat dengan cepat menyadari jika adanya perubahan dari raut wajahnya. Lantas dengan cepat tunangannya yang merupakan salah seorang dari chef itu akan langsung meneleponnya. Hal rutin yang sering ia lakukan.



--



     Dari dapur dimana ia mengolah cake. Dapur yang berdindingkan kaca, dan dapat memperlihatkan keadaan meja kasir. Dimana wanita yang ia cintai berada. Ia juga tidak melepaskan pandangannya dari meja kasir. Dari apa yang selama ini terjadi, gadis itu yang merupakan tunangannya menjadi target utama pelanggan pria. Dalam arti, tujuan awal mereka mengunjungi kafe itu adalah untuk dapat bertemu dengan Yoona di meja kasir. Tepatnya, Sehun dan Yoona merupakan sumber terkuat yang membuat kafe itu selalu ramai oleh pengunjung. Di lengkapi dengan keberadaan Kris yang tak kalah tampan.

"Selamat datang di Sena's Cafe." sapa ramah Yoona setiap terdengar dentingan bel pintu masuk.

"Nuna! Kami datang kembali. Hahaha.." sapa pengunjung itu yang merupakan pengunjung tetap di cafe miliknya. Kerumunan pria itu pun langsung berlari ke meja kasir. Menyapa Yoona dengan genit, namun tetap sopan. Sembari memesan makanan, tak lupa mereka menggoda Yoona. Yang menurut mereka sangat manis. Yoona hanya tertawa mendengar kata-kata yang pria-pria itu lontarkan kepadanya. Tidak menghiraukan lirikan tajam Sehun dari dapur. Yoona terus tertawa bersama para pelanggan tetapnya itu.



--



"Tuan Im, bagaimana jika di Jeju saja?" tanya ayah Sehun kepada ayah Yoona. Ayah Yoona terlihat sedang memikirkan usul itu.

"Jeju? Wah.. bukankah Jeju sangat indah?" seru ayah Yoona semangat.

"Tentu! Bagaimana? Apakah Jeju menjadi pilihan kita?" tanya ayah Sehun tak kalah semangat.

"Baiklah. Pernikahan mereka kita adakan di Jeju saja."

"Ok.." kedua ayah itu pun bersorak dengan riang. "yak Henry! Segera pesan tempat di Jeju. Pilihlah tempat paling nyaman."

"Yes sir!" sahut Henry.

" oo, apakah Amber sudah menjemput Sena? Sepertinya sebentar lagi pelajarannya selesai." tanya ayah Sehun mengingat keberadaan malaikat kecilnya di sekolah.

"Sudah ketua!" sahut Henry lagi.

"Ok."

"Aa, Tuan Oh. Bagaimana jika kita minum kopi di kafe? Sekalian kita mengunjungi mereka. Aku rindu dengan putriku."

You (COMPLETE)Where stories live. Discover now