#IUP 9

7.8K 375 22
                                    

Maaf baru dinext :)

Author POV

"Apaan sih kamu!"gertak prilly. Ia merasa takut dengan seringai ali yang begitu tajam.

"Jhahahaha"tawanya terbahak-bahak.Tunggu,kenapa dia tertawa? Apa yang lucu coba pertanyaan itu timbul dibenak prilly.

"Kenapa kamu tertawa? Apa yang lucu coba?! "tanya prilly yang masih merasa takut melihat ali.

"Bagaimana tidak lucu? Padahal tadi aku hanya saja bercanda! Jhaaahaa.. "tawanya dengan sepuas-puasnya. Baru kali ini ali tertawa renyah padahal dia dulu tidak pernah sebahagia ini. Apa ini karena kehadiran prilly yang membuat hidupnya kini nampak lebih bersinar? Hayoo readers pada kepo kan.Makanya baca terus cerbung ini. Oke lanjutt lagi...

"Enggak lucu! "seru prilly dengan kesal dan cemberut sambil melipat kedua tangannya didada.
"Kenapa tuh bibir dimoyongin minta dicium? "goda ali dengan senyum jahilnya.

"Au ahhh bete sama kamu"ujar prilly lalu beranjal pergi. Ia ingin menutupi pipinya yang sudah seperti kepiting rebus.

Namun, ada salah satu orang yang melihat kedekatan ali dengan prilly seperti mempunyai rencana yang begitu licik. Siapa lagi kalau bukan Ghina? Dia hanya dibutakan harta, dia tidak benar-benar mencintai ali dia hanya ingin mengambil hartanya saja dan setelah ali jatuh miskin ia akan meninggalkannya begitu saja. Memang ghina wanita paling licik.

Dilain tempat

Maliq Pov

"Omaaaa"teriakku menggema dimana-mana. Orang yang dipanggil tersebut pun langsung menghampiri maliq.

"Ada apa mayiq sayang? Oma disini"jawab oma maliq yang baru saja datang dari dapur.

"Papa mana?Mayiq ingin bertemu tante cantik, mayiq ingin jalan-jalan bersama tante illy sama papa oma"tanya maliq

"Sayang sini, tante illy lagi kerja.Kalau mau jalan-jalan nanti saja setelah tante illy sudah selesai bekerjanya."jelas oma sambil memangku cucu kesayangannya.

"Tapi, oma mayiq ingin ke kantor papa sekarang "rengekku.Entah kenapa aku ingin bertemu tante cantik, tante cantik itu sudah mayiq anggap seperti bidadari tanpa sayap.

"Yasudah nanti mayiq dianterin sama om rasya ya? Tapi, maliq harus ingat jangan ganggu papamu"ujar oma

"Oke omaa"ujarku sambil mengacungkan jempol kearah oma.

Dikantor

Ali Pov

Lucu juga godain si sekretaris baru itu. Entah kenapa aku selalu tertawa bahagia saat merayunya dan merasa nyaman saat disampingnya. Ada apa denganku sebenarnya? Atau ini cinta! Aku tidak percaya dengan cinta! Mustahil!

Tiba-tiba handphoneku berdering menandakan ada yang menelponku. Cepat-cepat aku mengangkatnya

Assalamualaikum bun, ada apa nelpon ali?

Waalaikumsalam li, maaf kalau bunda ganggu pekerjaanmu. Bunda hanya bilang jika nanti setelah kamu selesai bekerja untuk segera ke rumah karena maliq ingin jalan-jalan denganmu bersama prilly

Nggak ganggu kok bun, yasudah nanti ali akan secepatnya pulang
Salam untuk maliq disana bun
Assalamualaikum

Iya li, Waalaikumsalam

Off

Tunggu? Tadi bunda bilang bahwa aku akan jalan_jalan dengan anakku bersama prilly, ada perasaan senang tapi, apa prilly mau berjalan denganku. Aku coba!

"Prilly!? "panggilku sambil mencari prilly. Setelah merayunya tadi aku tidak melihatnya pergi entah kemana?.
"Ghin kamu tau nggak dimana prilly? "tanyaku kepada ghina. Malas sih tanya sama dia tapi harus bagaimana lagi ya bisa jadi ia tadi melihat prilly pergi kemana.

"Ih honey kenapa kamu nyari prilly sih?!Kenapa nggak harus aku coba? "ujarnya dengan pd-nya.Yang membuatku jijik mendengarnya.

"Apaan sih ghin, aku nggak nyari kamu tapi aku nyari sekretaris aku. Aku ada meeting dengan perusahaan lain dan aku butuh dia."ujarku berbohong.berbohong saat situasi begini kan tidak apa-apa daripada harus ladeni nih nenek lampir.

"Ohh dia ada di taman belakang honey. Kalau perlu apa-apa telpon aku ya "ujarnya sambil mengedipkan sebelah mata. Huekk aku ingin muntah!?

Lalu, aku ke taman belakang untuk menanyakannya apakah dia bisa menemaniku berjalan-jalan dengan maliq? Nah dia disana

"Prill, aku mau tanya sesuatu denganmu? Sekarang "ujarku dengan serius.

"Mau nanya apa"jawabnya sambil merentangkan tangannya diudara untuk merasakan angin yang bertiup sepoi-sepoi.

"Kamu mau nggak menemaniku dengan anakku, maliq berjalan-jalan. Ini perintah maliq"tanyaku

"Aku........... "

Bersambung

Hayoo kelanjutannya bagaimana ya? Komen dulu baru next!

Istri Untuk Papaku (Pending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang