#IUP 12

5.5K 299 2
                                    

Author POV

Tak dapat disangka bahwa seorang pria berbadan tegap dengan seringai yang tajam menghampiri Maliq yang sedang sendirian. Tanpa ditemani Papahnya dan juga Tante Prilly, ia tadi hanya pamit untuk ke wc dan juga menjalankan tugas untuk mendekatkan papahnya dengan Tante cantik itu.

Pria berbadan tegap itu menghampiri Maliq dengan membawa sebuah permen lolipop gunanya untuk melabui bocah kecil didepannya.

"Hai adek manis, lagi apa kau disini?"tanya pria bertubuh kekar itu sambil menjalankan rencananya untuk menculik anak didepannya.

"Lagi mau ke wc Om. Om ini siapa? Kok maliq baru lihat? "tanya balik Maliq dengan sedikit ketakutan yang melihat tubuh kekar Om ini.

"Kok sendirian,memangnya papah kamu dimana?"tanya balik penculik itu."Panggil saja Om Beni.Om baru pindah kesini. "tambahnya.

"Papah di cafe itu Om Beni"jawab Maliq dengan memanggil penculik itu Om Beni.

"Ohh...kamu mau permen lolipop nggak?Om bawa banyak lagian anak Om itu nggak suka"rayunya,kemudian mengambil permen lolipop disakunya. Wajah Maliq berbinar ketika melihat permen lolipop sebanyak itu. Selain ia suka kartun doraemon ia juga suka dengan permen lolipop.

"Wahh banyak banget Om.Maliq boleh minta satu? "tanya Maliq sedikit ragu.Dihatinya ada yang mengganjal tapi, ia abaikan saja.

"Tentu saja ganteng tapi, ada syaratnya"ujar penculik itu dengan nada misterius.

"Syaratnya apaan Om.? Yang mudah saja ya Om"ucap Maliq.Dia tak menyadari bahwa Pria didepannya penculik yang ingin menyuliknya. Yang ia sadari saat ini hanyalah permen lolipop yang sudah tak sabar ingin memakannya.

"Kamu harus jalan-jalan bareng Om. "Ucap penculik itu dengan senyuman jahat. #AishhLiqkabuurrrliq

"Tapi, Maliq mau izin dulu ya sama papah. Takut nggak dibolehin terus nanti papah nyariin Maliq"timpal Maliq .

"Nggak usah, lagian papah kamu itu sahabat om. Jadi, nggak izin juga nggak papa. "Ucap penculik itu berbohong dengan mengaku bahwa ia sahabat papahnya Maliq.

"Tapi, kok Maliq nggak pernah ketemu Om jalan bareng sama papah.Dan baru kali ini aku lihat Om"selidik Maliq curiga. Ya,memang sahabat-sahabat papahnya pasti pernah berkunjung ke rumahnya walaupun hanya satu kali. Tapi, pria didepan ini belum pernah liat sama sekali.Apa mungkin ia sahabat papahnya?

"Nih anak curiga amat sih, terus nyulik dia susah amat. Pakek nanya kalau belum pernah lihat saya lagi, ya emang sih belum pernah lihat. Lahh terus saya harus jawab apa nih?Nggak mungkin kan saya bilang bahwa saya penculik malahan nanti dia kaburr"kata batin penculik itu.

"Om kok diem ,Om lamunin apaan sih? "tanya Maliq sedikit curiga melihat om didepannya melamun karena pertanyaan yang diutarakan ia tadi.

"Om.. kan baru balik dari luar negeri dan sudah menginap disana 5 tahun jadi, om jarang ke rumah papahmu"jelas om itu dan lagi lagi berbohong untuk merayunya.

"Ohh. Yasudah ayo Om kita jalan"ucap Maliq dengan nada bersemangat 45.

"Yaudah yuk"ajak penculik itu dengan senyum devil yang terpampang diwajahnya. Lalu, menarik tangan Maliq menuju ke mobilnya dan melesat pergi entah kemana.

***IUP***

Ali Pov

"Kok perasaanku enggak enak ya. Maliq juga kenapa belum balik dari Wc"lirihku yang masih terdengar oleh Prilly.

"Iya ya kok Maliq belum balik-balik.Perasaanku nggak enak Li. Mending kita lihat ke wc takut ada kejadian yang enggak-enggak. "Ucap Prilly. yang aku bisa lihat dari raut wajahnya ada kekhawatiran .

Tanpa menjawab aku dan Prilly bergegas ke kamar mandi untuk mencari Maliq.

Sesampainya di WC umum.

"Kok nggak ada Maliq ya, Kok perasaanku semakin nggak enak. Apa jangan-jangan Maliq kenapa-napa lagi. "gusarku dengan hati yang benar-benar was was takut Maliq hilang.

"Sebaiknya kita tanya sama orang tua itu Li, bisa jadi ia melihat Maliq tadi. "saran Prilly yang juga khawatir akan keadaan Maliq sekarang.

"Baiklah"ucapku sambil menjernihkan pikiran yang tidak-tidak. Bagaimana tidak ia sekarang berfikir bahwa anaknya tengah diculik seseorang.

"Pak, Bapak lihat anak kecil kesini nggak, tingginya segini terus anaknya imut"tanyaku kepada bapak-bapak itu.

"Tadi saya lihat dia bersama seorang pria bertubuh kekar pergi ke arah, selatan naik mobil. "jawab bapak-bapak itu.

Duarrrrrrrrr

Nah kan firasatku benar bahwa anakku diculik. Sekarang aku harus apa? ?!

"Maliqqqqqq!!! "teriak ku menggema kemana-mana. Aku harus cari Maliq harus! Dan aku harus cari bantuan harus!.

"Li kendalikan emosi kamu. Nggak enak dilihat orang. "nasehat Prilly, tapi, aku abaikan tetap saja amarahku memuncak.

"Prill, Ini gara-garaku prill. Seandainya tadi, Maliq nggak ditinggal sendirian pasti Maliq nggak bakalan, diculik. Ini salahku Prill.hiks hiks"tangisku

"Kita nggak boleh lemah Li, kita harus kuat. Sekarang kita cari Maliq bersama-samanya"ujar Prilly yang membuatku tersenyum merekah dan mengangguk tanda setuju.

Bersambung

Aishhh ini cerita nggak jelas banget ya, maaf ya baru dinext kemarin sih mau dinext sayangnya, nggak ada waktu luang. Baru sekarang ada. Jadi, buat nepatin janji aku next deh.Makasih juga yang sudah selalu membaca cerita yang nggak jelas ini.Kecup jauh dari Rahma bye bye

Istri Untuk Papaku (Pending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang