Jira POV
Hari ini gua absen. Kenapa? Gua mau ikut Taehyung ke kantor. Bekas kejadian kemaren belom diberesin, jadi dia pasti syok pas liat ruangannya berantakan. Lagian gua belom cerita juga kalo gua dapet pistol dari Wonwoo. Gua bakal jelasin ke dia sedetil-detilnya.
"Lu ga sekolah?" Tanya Taehyung sambil ngunyah sandwich.
Gua geleng. "Gua mau ikut lu ke kantor."
Alis Taehyung ngangkat. "Tumben?"
"Kenapa emang?"
"Ngga kenapa-kenapa. Seneng dong gua kerja ditemenin istri. Ayo." Taehyung nepok-nepok tangannya buat bersiin remah roti yang nempel.
Gua senyum maksa pas denger omongan Taehyung. Padahal hari ini dia gaakan kerja. Gua gatau dia bakal marah ato gimana. Gua gatau reaksi apa yang bakal dia kasih pas gua ngasitau kebenarannya.
Sambil ngehela napas, gua pun ngikut dia dari belakang.
---
Nara POV
"Selamat pagi, Presdir Kim." Sapa resepsionis sembari membungkukan badan.
"Pagi." Balas Taehyung dengan anggukan singkat.
"Selamat pagi, Nyonya Kim." Resepsionis itu tersenyum lebih lebar ketika menyapa Jira. Gadis itu tersenyum tipis.
Mereka menaiki lift ke lantai 10, dan tiba disana disambut oleh para pegawai.
Taehyung membalas sapaan mereka satu persatu sambil terus berjalan ke ruangannya. Di belakang, Jira tidak bisa tersenyum lepas. Ia gelisah. Perasaan takut perlahan muncul memenuhi dirinya. Ia takut dengan reaksi yang akan diberikan suaminya itu.
Takut dengan kejadian apa yang akan terjadi selanjutnya.
Takut.
Ia benar-benar takut.
Cklek
Taehyung terdiam sejenak di ambang pintu, melihat kekacauan di dalam ruangannya. Vas bunga pecah, guci pecah, atap berlubang, dan yang paling membuatnya terkejut, darah. Ada darah di karpetnya.
Perlahan Taehyung masuk ke dalam ruangannya diikuti Jira di belakangnya. Pria itu melihat sekeliling ruangan. Ia terkejut tentu saja. Siapa yang membuat kekacauan ini?
"Tae,"
Taehyung membalikkan tubuh ketika Jira memanggilnya.
"Ada sesuatu yang harus gua jelasin."
Pria itu menelisik wajah istrinya yang berubah cemas.
Jira menunduk memainkan tangannya, bingung harus memulai darimana.
"Sebenernya... gua yang bikin ruangan lu berantakan kaya gini." Jira bersuara. Taehyung masih diam menunggu kelanjutan ucapan sang istri.
"Kemaren... gua ke kantor lu. Abis itu... Gua... Liat bungkusan obat perangsang di meja Yumi. Abis itu gua... langsung lari ke ruangan lu dan... gua nemuin Yumi hampir... um... ngelakuin apa yang biasa gua lakuin ke organ intim lu."
Mata Taehyung membesar. "Apa? Serius?"
Jira mengangguk. "Mungkin karna efek obat perangsang, lu jadi ga ngelawan Yumi."
Perlahan memori-memori di otak Taehyung berkumpul. Ia ingat sekarang. Kemarin Yumi memasukkan obat perangsang ke dalam kopinya, lalu ia merasa panas. Wanita itu menggodanya dan ia tidak tahu bagaimana kelanjutannya. Ia tidak mengingat apa-apa lagi.
"Jadi gua..." Ucapan Taehyung terpotong. Bagaimana bisa ia tidak melawan? Apa yang ada dipikirannya kemarin?
"Trus ini pada pecah kenapa? Itu darah siapa?" Tanya Taehyung mulai panik.

YOU ARE READING
MLS ㅡ Cogan VS Preman; Taehyung
Fanfiction[Magnae Line Series] Kisah tentang Cogan yang jatuh cinta sama Preman. [ A k a n D i r e v i s i ] ©2016, taesrgv