e i g h t

7.4K 516 100
                                    

Ting!

Halum : sayang aku jemput ya? ☺️

"Calum kenapa jadi menggelikan sih ah." Gerutu gue saat liat pesan dari dia.

Me : apasih? ga, gue plg brg lily.

Halum : lily siapa? selingkuhan lo?

Me : y.

Setelah gue bales gitu Calum pun gabales pesan gue lagi. Gue nggak berhenti menggerutu karna dia jadi ngeselin plus menggelikan.

"Kenapa? Lo jadi pulang bareng gue?" Tanya Lily.

"Gapapa. Iya, gue nebeng ya?" Balas gue.

"Iya iya."

Gue pun sama dia jalan kearah parkiran. Kebetulan gue pengen cerita soal Calum ke dia karna gue belum sempet cerita sama Lily. Kita berdua pun masuk kedalam mobil.

Pas gue duduk dikursi penumpang tiba-tiba gue ngeliat barang yang gaasing buat gue. Kaca mata? Mirip banget sama punya mantan gue nih. Ah tapi emangnya yang punya dia doang? Ngapain juga gue inget dia. Gue pun mengabaikan soal kaca mata dan mulai cerita ke Lily soal Calum.

"Gue udah terima tawaran Calum." Ucap gue.

"Oh ya? Terus terus? Jadi sekarang lo punya pacar dong?" Tanyanya sambil terkekeh kecil.

"Pura-pura." Koreksi gue.

"Awas aja lo suka beneran." Godanya.

"Dih. Nggak akan, Calum bukan tipe gue." Ujar gue.

"Gue belum tau muka dia kayak gimana, lo gaada fotonya apa?" Tanya Lily.

"Nggak. Besok gue fotoin."

Lily hanya mengangguk.

Setelah beberapa menit perjalanan menuju apartemen gue, akhirnya kita pun sampe. Gue sama Lily gabanyak ngobrol saat dijalan tadi.

Saat gue udah didepan pintu apartemen gue terkaget-kaget karna liat Calum disana. Dia berdiri didepan pintu apartemen gue.

"Ngapain disini?!" Tanya gue sedikit meninggikan suara gue.

"Stttt, mana Lily selingkuhan lo itu?" Dia malah mengalihkan pertanyaan sambil masang muka cemberut.

"Udah pulang. Lo bego apa gimana sih? Yakali Lily selingkuhan gue," Ucap gue lalu berjalan maju kearah pintu seraya membukanya.

"Dia itu cewe. Cemburuan banget." Lanjut gue terus masuk kedalem yang diikuti oleh Calum.

"Cewe?! Dia cewe? Ah iya juga ya. Namanya juga Lily." Ujarnya kayak orang bego. Gue hanya bergumam.

"Ngapain kesini? Emang lo udah pulang kerja?" Tanya gue.

Calum berjalan kearah sofa lalu duduk, "Mau jemput lo dan udah, kerjaan gue udah beres." Jawabnya.

"Ngapain jemput gue?" Tanya gue lagi.

"Ada nyokap dirumah, dia baru aja dateng dari Australia, dan dia maksa pengen liat pacar gue." Calum terlihat merebahkan dirinya disofa lalu memejamkan matanya.

"Ohh,"

"Eh tapi lo dari mana tau apartemen gue?!"

Seinget gue, gue belum pernah ajak Calum kesini. Yang ada gue yang diajak ke apartemennya.

"Apasih yang nggak gue tau dari lo." Jawabnya.

"O."

"Lo gausah ganti baju, ayo berangkat sekarang." Calum pun bangkit dan merapikan jas kerjanya.

"Gue masih pake seragam."

"Gapapa. Ayo." Calum menarik tangan gue keluar. Gue pun mengunci kembali pintu apartemen.

•••

"Calum gue masih pake baju seragam ish!" Ucap gue karna Calum sama sekali nggak ngegubris omongan gue.

"Gapapa sayang." Balasnya seraya membukakan pintu mobil buat gue.

Gue pun masuk sambil masang muka cemberut. Calum sialan nyebelin banget, mana ini jantung gue dari tadi deg-degan lagi.

"Jangan cemberut dong, gue kan mau ajak lo shopping dulu." Ucapnya sambil ngusap pelan rambut gue.

"Ngapain shopping sih, tadi lo bilang mau ketemu mama lo."

"Liat aja nanti."

Calum pun melajukan mobilnya ketempat pusat perbelanjaan, dia bilang mau shopping. Ngapain juga harus shopping? Ngapain ngajak gue kalo emang niatnya mau shopping? Mending gue diem dirumah tadi.

Setelah kurang lebih 15 menit perjalanan kita pun sampe. Calum bawa mobilnya kaya setan, jalan serasa punya dia sendiri. Gue cubit pahanya supaya melanin kecepatannya tapi malah makin ngencengin gasnya.

Begitu keluar dari mobil, tangan gue langsung digenggam Calum. Gue awalnya kaget, tapi mungkin mulai sekarang gue harus terbiasa karna sekarang gue pacar pura-puranya dia.

"Tangan lo basah." Ucap Calum sambil terus berjalan tanpa melepaskan genggamannya dari tangan gue.

Mata gue langsung melotot, "Y-yaudah makanya lepas!" Sialan bikin grogi aja, tapi Calum malah makin mengeratkan genggamannya.

"Nggak. Udah diem." Tolaknya.

Gue melihat kearah sekitar dan baru sadar kalo kita berdua baru aja masuk kedalam salon.

"Tolong make over dia," Ucap Calum pada salah satu pelayan salon.

"Jangan terlalu menor karna dia udah cantik." Lanjutnya seraya mengedipkan mata kearah gue.

Ew.

"Yaudah gue cari minum dulu ya? Nanti gue balik lagi."

Gue mengangguk, setelah berkata seperti itu Calum pun berjalan kearah pintu keluar.

"Mari..." Gue tersadar dan mengangguk, lalu ngikutin pelayan salon kedalam sebuah ruangan untuk di make over.










•••
gantung.... but i'll double update later x
btw louis's new song is lit af 🔥 i'm so proud of him, also zayn... i cant, it's fucking good.
bye muah
Don't forget to vomments

Two Night Stand. • cthWhere stories live. Discover now