t w e n t y - f i v e

5.8K 541 370
                                    

Calum's POV

Kita masih sama-sama terdiam, gue belum pernah duduk sedekat ini sama Lily. Ini pertama kalinya gue duduk berhadapan sama dia.

"Jelasin..." Ujarnya.

Gue menatapnya dan masih terdiam. Jujur gue sedih ngeliat dia kayak gini. Gue gatau gimana perasaan dia karna udah gue diemin selama bertahun-tahun tanpa alasan jelas.

"Lo sama Luke buat perjanjian bodoh kan?" Lirihnya sambil terus terisak.

"D-dari mana lo tau?" Tanya gue dengan gugup.

"Tentu aja gue tau, Luke nggak bersikap pengecut kayak lo." Ujarnya.

Gue menunduk, "Maaf..."

Gue emang bener-bener seorang pengecut.

"Gue cuma gamau bikin persahabatan kita hancur." Lanjut gue.

"Tapi setidaknya lo bisa jelasin kan? Calum, gue bakalan terus-terusan bingung kenapa lo diemin gue kalo Luke nggak ngejelasin duluan. Dia bersikap gentle. Nggak kayak lo."

Jadi gue sama Luke, sahabat kita berdua, buat perjanjian. Sesuai bro code yang kita buat, karna Lily adalah satu-satu cewe diantara kita dan dia sahabat kita. Kita buat satu perjanjian, jika suatu saat salah satu dari kita suka sama Lily, dia harus ninggalin kita, dalam artian dia bukan sahabat kita lagi. Tapi ternyata gue dan Luke sama-sama suka sama Lily dan membuat kita berdua sama-sama meninggalkan Lily.

"Karna gue sayang sama lo, gue gamau lo tau perjanjian bodoh yang udah gue buat sama Luke." Jelas gue.

Dia masih terisak dan enggan menjawab gue.

"Terus apa hubungan lo sama Megan?" Tanyanya.

"Lo sahabatnya, mungkin dia udah cerita sama lo kalo gue sama dia cuma tunangan pura-pura." Jawab gue.

Dia menatap gue dan menggenggam tangan gue.

"Gue mau lo tetep sama Megan, gue mau lo jaga dia. Gue bisa liat dari tatapannya, kalo dia beneran suka sama lo." Ujar Lily.

"What?! Nggak. Setelah gue jelasin semuanya lo malah nyuruh gue sama Megan? Nggak Lily." Tolak gue.

"Tapi dia sahabat gue Calum..."

"Denger, apa yang gue rasain ke Megan itu cuma sebatas kakak cinta sama adiknya,"

Gue emang bingung sama perasaan gue sendiri, hati gue gabisa bohong kalo gue ada sedikit rasa buat Megan. Tapi rasa cinta gue ke Lily lebih besar dan bikin posisi Megan dihati gue tersingkirkan. Jauh.

"Megan nggak mungkin suka sama gue, apa yang dia lakuin buat gue itu hanya karna demi uang." Bantah gue.

Dia emang butuh biaya buat kuliah, jadi semua yang dia lakuin pasti demi uang. Iya kan?

"Gaada apa-apa diantar kita, semua yang gue lakuin cuma hanya karna ingin lupain lo...Itu tujuan awal gue."

Gue menangkup pipinya dan menghapus air mata yang sedari tadi keluar dari matanya.

Two Night Stand. • cthWhere stories live. Discover now