t w e n t y - t w o

6.9K 479 147
                                    

WARNING!!!
(There will be a bit of smut hehe, skip if you don't like it xx)

"Cal-Mhm."

Calum nyium gue lagi dan lagi, lidahnya berhasil lolos masuk ke mulut gue. Dia mencium gue lembut dan menuntut.

Gue menggigit bibir bawahnya dan melepas ciumannya.

"Gue takut ada orang." Ucap gue dengan nafas yang terengah-engah.

"Gaakan, gaada cctv disini." Balasnya dengan cepat lalu meraih tengkuk gue dan kita kembali berciuman.

Calum narik gue ke kamar mandi hotel ini pas selesai dansa, gue tau dia pasti horny karna kita ciuman selama dansa. Gue udah nolak dari tadi tapi Calum bilang ruangan yang deket dari dance floor cuma kamar mandi. Dia gamau kekamar karna gatahan katanya. Bodoh.

"Katanya bokapnya gila." Ucap seorang cewe.

"Serius?!"

Terdengar suara dua orang cewe yang sedang berbincang.

"Iya, lo ganyadar tadi siapa yang nganter Mali ke Altar? Itu kakak nyokapnya bukan bokapnya."

What?

Calum melepas ciumannya dan terlihat marah. Dia memundurkan badannya dari hadapan gue. Tangannya mengepal, dia terdiam sampe akhirnya tangannya berusaha meraih pintu tapi berhasil gue cegah. Gue turun dari atas wastafel dan meraih tangan Calum.

"Jangan..." Bisik gue pelan sambil menggeleng kearahnya.

"Lepas tangan lo." Ucap Calum dengan nada dingin. Fuck.

"Nggak. Liat gue." Gue meraih pipinya, matanya memancarkan amarah.

"Biarin..., Lo gaboleh kebawa emosi." Ucap gue berusaha membuatnya tenang, lalu mengecup bibirnya pelan.

"Oh pantes gue dari tadi galiat dia."

"Hmm, adiknya juga keliatan nggak peduli."

"Nyokapnya serem."

Gue menarik tengkuk Calum dan menciumnya, awalnya Calum diem. Tapi sesaat kemudian dia membalas ciuman gue dan kembali mendorong gue kearah wastafel, lalu menyuruh gue buat duduk diatasnya. Dia pun mengangkat gue dan gue langsung mengalungkan tangan gue dilehernya. Kita ciuman selama beberapa saat, lalu Calum melepas ciumannya dan beralih menciumi wajah gue dan leher gue. Gue sedikit menjambak rambutnya dan berusaha buat nggak ngeluarin desahan. Gue takut ada orang yang tiba-tiba masuk kamar mandi.

"Cal..." Bisik gue nahan desahan.

Tangan Calum mengusap-usap paha gue dan menyingkapkan dress gue, dia mulai meraih lipatan underwear gue lalu menurunkannya perlahan.

"We will do it so quick, okay?" Tanya Calum. Gue hanya mengangguk.

Calum melepas tuxedonya dan menaruhnya dipinggir gue dan dia mulai membuka sabuknya lalu menurunkan resleting celananya dan juga celananya.

Two Night Stand. • cthWhere stories live. Discover now