t w e n t y - o n e

6.7K 496 182
                                    

"Bonjour Paris!" Teriak gue dari balkon, sembari menatap indahnya kota Paris dipagi hari.

"Babe berisik! Masih pagi!" Teriak Calum balik.

Gue melihat kearahnya yang masih tidur dikasur dengan selimut yang melilit ditubuhnya yang shirtless.

"Dih, terserah gue dong." Gerutu gue.

Gue pun kembali melihat pemandangan kota Paris.

Gue sama Calum mendarat di Paris-Charles de Gaulle Airport tadi pagi, sekitar jam 3 pagi karna pesawat yang kita tumpangi delay selama 2 jam. Tadinya gue sama dia mau pergi jam 10 malem, tapi karna delay kita pun jadi pergi jam 12 lebih terus baru nyampe tadi pagi. Alasan lainnya, jet pribadi Calum udah berangkat duluan ke Paris karna bawa Mali dan mamanya, jadi kita naik pesawat umum first class. Alasan terakhir adalah Calum terlambat jemput gue...

Gimana nanti pas Wedding Day, terlambat datang kali ya. Eh tapi kita kan cuman pura-pura...

Kita berdua nginep dihotel tempat acara resepsi pernikahan kakaknya Calum nanti, kalian harus tau kalo hotelnya mewah banget! Gue nggak heran sih. Calum emang kaya dan hotelnya juga nggak terlalu jauh dari eiffle tower. Gue masih bisa liat eiffle towernya.

Gue pernah kesini pas umur gue masih kecil, sama orang tua gue, gue nggak terlalu inget keadaan paris waktu dulu sama sekarang bedanya gimana. Yang pasti Paris termasuk kota impian gue.

Ini kedua kalinya gue datang ke Paris, bedanya sekarang bareng 'tunangan palsu'. Gue dari kemarin mikirin buat ngajak Calum ke jembatan Port des Arts. Gue harap dia mau. Dia juga bilang kalo liburan kita ditunda dulu, tapi gue anggap ini hadiah liburan dari Calum. Mengingat waktu gue di Paris cuma 3 hari, termasuk hari ini.

Malam ini adalah acara pembacaan Wedding Vows sekaligus resepsi pernikahan Mali. Itu berarti gue cuma punya waktu 2 hari buat ngajak Calum keliling Paris. Mungkin bagi dia Paris itu biasa aja, karna Calum seorang pengusaha, jadi wajar aja, dia sering keliling dunia. Tapi bagi gue ini kesempatan emas buat ngabulin semua permintaan gue.

Paris is the city of love right? I'm gonna make some wish in here, and I hope one of them is come true.

•••

"Udah ganteng belum?" Tanya Calum dan gue menatapnya dari pantulan kaca.

Fuck, ganteng banget, ngapain nanya sih. Tapi kalo gue bilang dia ganteng nanti besar kepala.

"Biasa aja." Ujar gue.

"Iya gue tau gue ganteng."

Tuh kan, dibilang biasa aja udah kepedean abis. Smh.

Gue melanjutkan merias wajah gue dan mengabaikannya. Terakhir memoleskan lipgloss cherry ke bibir gue. Sempurna.

"Udah?" Tanyanya.

"Udah."

"Tolong pasangin dasi gue." Calum pun menyerahkan dasi kupu-kupu hitam ke gue dan gue menerimanya.

Tangan gue basah dan sedikit gemeteran, tapi gue berusaha buat relax lalu memasangkan dasi tersebut dilehernya. Calum sedikit menaikkan wajahnya supaya gue bisa memasangkan dasinya.

Two Night Stand. • cthDonde viven las historias. Descúbrelo ahora