BAB 7 : MY SWEET ATHA

977 152 19
                                    

Ingin mengetahuinya lebih dalam.
Ingin mendekatinya tapi tidak memiliki kemampuan, hingga pada akhirnya  tidak dapat berbuat apa-apa.
Ya, sungguh berbeda dengan dia.

INSIDE YOU

...

Jika ada yang bertanya apa hal paling indah di dalam hidup selain menikmati makanan manis dan awan cerah, maka dengan tidak segan Netha akan menjawab cinta.

Dengan cinta seseorang akan merasa berarti, merasakan ketulusan tanpa penuh keraguan, dan saling melindungi satu sama lain.

"Yash! Netha ada di sini! Selamat pagi semuany-"

Sedikit lagi berhasil menyelesaikan ucapan, sontak Netha yang tadi melangkah dengan riang dan menyapa seisi kelas dengan semangat kini terhenti seketika.

Pemilik tubuh kecil dengan tas cokelat bergambar beruang itu mengernyitkan dahi begitu memerhatikan seseorang yang membulatkan mata lalu mendekatkan telunjuk ke mulut.

Resa? Perintah untuk diam? Ada apa?

Seakan mengerti jalan pikiran sahabatnya, Resa menunjuk ke arah bangku depan. Satu bangku yang kosong jelas milik Netha dan satu lagi ....

"Huaa!!" Nyaris Netha berteriak seandainya saja ia tidak membungkam mulut dengan cepat. Dijinjitnya kaki lalu berjalan perlahan menyusuri  jalanan bangku, perlahan kedua sudut bibir itu mengembang lalu meletakkan tas dengan hati-hati.

"Res, gue semalam lagi sibuk, serius."

Netha menoleh belakang, cekikan. Gabriel, sudah ia duga scene seperti ini pasti akan terjadi. Cowok  dengan wajah oval itu menggoyangkan lengan Resa yang tampak duduk memunggungi, persis seperti drama orang pacaran di novel yang selalu ia baca.

"Res ..."

"Diam Gabriel," bisik Netha membulatkan mata, meletakkan jari telunjuk ke hadapan bibir, sama seperti apa yang dilakukan Resa padanya tadi. "Atha lagi tidur, jangan diganggu."

Gabriel yang sedang membujuk Resa kini mendengus. "Itu rumah tangga lo, bukan rumah tangga gue. Sana urus sendiri-sendiri!"

Netha menjulurkan lidah, menatap Resa sejenak lalu ke arah Gabriel. "Gabriel nyebelin, enggak usah dimaafin Res. Biarin aja dia kayak gitu, masih untung enggak dikutuk jadi batu. Kalau Gabriel dikutuk jadi batu pasti bakal Netha bawa ke toko bangunan biar bisa dijual."

"Ya ya," ucap Gabriel malas, lalu kembali mengangkat kedua alis, menggoyangkan lengan Resa dengan manja. "Res, berhenti marahannya sama gue."

Dasar kaum pacaran. Netha menggeleng pelan, kembali membenarkan posisi duduk. Perlahan dipandangnya pemilik wajah tidur di sampingnya.

Atha Adithya. Netha memerhatikan papan nama yang tertera di kiri baju itu sejenak lalu beralih pada mata bundar yang tertutup itu, tampak begitu tenang dan keren. Atha yang manis, Atha yang gan-

"Hmmh ..."

"Gawat! Serangan keimutan dari Atha!" Secepat mungkin Netha membungkam mulut dengan kedua tangan, begitu cowok itu mulai memiringkan kepala dan menjadikan kedua lipatan tangannya sebagai alas kepala. Netha terkekeh pelan, ditopangnya juga kepala dengan kedua lengan yang terlipat, memerhatikan Atha yang menghadap ke arahnya.

"Atha," panggil Netha pelan, seakan berbicara dengan teman sebangkunya tersebut. "Atha tuh udah enggak tidur berapa hari sih? Nyenyak banget, malah Atha ya kalau tidur makin manis lagi. Coba aja kita udah ketemu dari SD, pasti kalau disuruh gambar pemandangan, Netha bakal gambar wajah Atha lagi tidur kayak gini."

Inside YouNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ